Showing posts with label Ekonomi. Show all posts
Showing posts with label Ekonomi. Show all posts

Gorong-gorong Buntu, Pasar Tanah Abang Tergenang

PALI - Warga Kecamatan Tanah Abang Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) keluhkan drainase pasar yang menjadi ikon kecamatan tersebut yang tidak lancar. Akibatnya, ketika turun hujan, kondisi pasar yang digelar setiap hari Selasa itu becek bahkan sebagian los pasar tergenang berimbas mengganggu kenyamanan proses transaksi.

"Kalau saluran air lancar, tidak akan tergenang. Banjir ini karena gorong-gorong air di Pasar itu sudah tersumbat lebih dari satu tahun," ungkap Surapati, warga Desa Tanah Abang, Selasa (12/2).

Dari pengakuan Surapati, bahwa pihak pengelola pasar seolah tutup mata. Padahal, kondisi tersebut bukan kali pertama terjadi. "Seharusnya pengelola pasar cepat tanggap untuk atasi masalah ini, atau kalau tidak teratasi bisa menyusulkan bantuan ke Pemda PALI," katanya.

Keluhan sama dikatakan Adi, salahsatu pedagang di Pasar Tanah Abang. Diakuinya bahwa kondisi banjirnya lorong menuju los pasar dimana dirinya berjualan membuat pembeli ogah mengunjungi lapaknya.

"Pasti rugi pak, sebab dagangan kami tidak ada yang membeli karena pembeli malas untuk menuju lapak kami karena becek. Kami berharap ada bantuan pemerintah untuk atasi masalah ini," keluhnya.

Menanggapi keluhan masyarakat Tanah Abang, Ketua DPRD PALI Drs H Soemarjono menyarankan agar dinas terkait untuk segera turun tangan.

"Kami minta Dinas Perkim atau instansi terkait lainnya untuk mencari solusinya. Kalau memang genangan air disebabkan gorong-gorong tersumbat, harus secepatnya diperbaiki, jangan sampai permasalahan ini berlarut-larut," saran Dewan PALI. (SN)
Share:

Musim hujan tak menentu, Pengrajin Batu bata mengeluh

PRABUMULIH – Intensitas hujan yang saat ini tidak menentu membuat sebagian masyarakat di Kota Prabumulih mengeluh, hujan yang tak kenal waktu tak hanya menyebabkan banjir namun mata pencarian warga mulai terusik

Salah satunya Pengrajin Batu Bata milik Febrianto (30) warga Rt.06 Rw.01 Kelurahan Sukaraja Kecamatan Prabumulih Selatan Kota Prabumilh, sabtu (9/2/19)

Pria yang kesehariannya bekerja sebagai pencetak batu bata itu mengeluh karena cuaca saat ini yang selalu hujan dan menyebabkan produksi batu bata miliknya menurun drastis

“Biasanya kita bisa cetak 500 hingga 1000 buah perharinya, tapi sekarang kita belum berani cetak sebanyak itu karena susah untuk dikeringkan” ucap Febri yang memiliki 5 orang karyawan itu

Cuaca yang sering hujan menjadi salah satu pertimbangan bagi pengrajin batu bata karena proses pengeringan membutuhkan waktu yang lama sebelum memasuki tahap pembakaran hingga bisa dipasarkan ke konsumen

“kalo hujan terus seperti ini pengeringan batu cukup lama sekitar satu minggu, baru bisa dibakar”

Ayah dari dua orang anak ini mengatakan saat ini sudah banyak pelanggan yang memesan batu miliknya namun hingga kini dirinya belum bisa memenuhi permintaan pelanggan dengan cepat

“kita kewalahan pak, pesanan sudah banyak produksi terhambat hujan, kalo harga normal Rp.700/ buah tapi” jelasnya
Share:

Bupati PALI Usulkan Bangun Kantor Pelayanan Pajak, Begini Jawaban Imam Arifin

PALI-- Imam Arifin, kepala kantor wilayah Direktorat Jenderal Pajak wilayah Sumsel Babel menilai PALI memiliki potensi untuk didirikan kantor pelayanan pajak. Hal itu dikataknnya setelah mendengar usulan Bupati PALI Heri Amalindo yang meminta agar di wilayah Bumi Serepat Serasan didirikan kantor pelayanan pajak pada salahsatu acara yang digelar Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) PALI belum lama ini.

"Tadi pak Bupati mengusulkan kepada kami, namun hal ini akan kami sampaikan terlebih dahulu usulan tersebut ke pimpinan. Namun, saya nilai kabupaten PALI sangat memungkinan untuk bisa didirikan Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP), seperti halnya di Muara Enim, Inderalaya dan lainnya. Fungsinya KP2KP itu bisa untuk sosialisasi serta pendaftaran wajib pajak," ungkap Imam.

Namun, Imam menjelaskan hal itu perlu waktu perencanaan. "Apalagi sekarang tahun 2019 sudah berjalan. Namun demikian, InshaAllah kita mendukung program pemerintah daerah kabupaten PALI dalam memajukan daerahnya," tutupnya.

Sebelumnya, Bupati PALI H. Heri Amalindo mengusulkan kepada Direktorat Jenderal Pajak wilayah Sumsel Babel untuk mendirikan kantor perwakilan pajak di Bumi Serepat Serasan.

"Tadi kita mengusulkan kepada Kepala Kantor Wilayah Dirjen Pajak Sumsel Babel agar di PALI juga didirikam kantor pelayanan pajak. Sehingga, akan mempermudah akses warga PALI yang hendak membayar pajak, kemudian juga nantinya dengan hadirnya kantor pelayanan pajak di PALI diharapkan bisa meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pajak," ungkap Bupati PALI.(SN)
Share:

Cuaca Tak Bersahabat, Petani Karet Gigit Jari

PALI--Intensitas hujan satu pekan terakhir ini di Bumi Serepat Serasan cukup tinggi, terlebih hujan sering turun pada pagi hari sampai sampai siang membuat petani karet harus mengelus dada karena mereka (petani) tidak bisa menyadap.

"Kalau minggu ini dipastikan tidak dapat getah. Kalau pun dapat, itu sisa hujan hasilnya tidak seberapa," ujar Soleha, petani karet asal Talang Ubi, Minggu (10/2).

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Soleha mengaku apabila keluarganya tidak menghasilkan getah, jalan keluar satu-satunya adalah berhutang.

"Kami tidak ada sumber pendapatan lain, jadi kalau hujan siang seperti ini dan saat hari pasaran tiba tidak dapat getah, terpaksa harus cari hutangan," akunya.

Keluhan seperti itu memang kerap terdengar dari petani karet, namun kondisi tersebut memang dari alam dan saat ini memasuki puncak musim hujan. Dan saat seperti inilah, petani karet dituntut untuk mencari solusi agar ada penunjang bagi penghasilan keluarganya supaya ketika cuaca tidak bersahabat, petani karet mempunyai simpanan agar tidak terjerat lilitan hutang.

Seperti anjuran Bupati PALI Heri Amalindo yang mengajak masyarakat memanfaatkan pekarangan rumah untuk ditanami sayuran atau tanaman lain yang bisa dikonsumsi atau bisa menghasilkan uang.

Ajakan Bupati itu apabila dilaksanakan, tentu manfaatnya bisa dirasakan masyarakat itu sendiri, karena memanfaatkan pekarangan rumah tidak memerlukan kerja keras serta dapat menguntungkan dengan minim modal serta cara mudah dan murah dalam menunjang pemenuhan kebutuhan sehari-hari.

"Masyarakat bisa memanfaatkan pekarangan rumah dan pelihara ayam. Karena dengan memanfaatkan pekarangan rumah, warga bisa menanam berbagai macam sayuran serta tanaman obat minimal yang bisa dikonsumsi sendiri," ujar Bupati disalahsatu kegiatan belum lama ini.

Memelihara ayam juga banyak manfaatnya, dikatakan Heri Amalindo, selain daging yang bakal didapat, telur yang dihasilkan ayam juga sebagian bisa dikonsumsi dan diberikan kepada anak-anak.

"Telur kaya protein, selian mengurangi pengeluaran untuk membeli telur, juga bagus untuk pertumbuhan anak. Serta saat lebaran tiba, kalau ayam kita banyak, maka tidak akan ada lagi keluhan harga daging mahal atau harga sayur yang tinggi, sebab disekeliling kita sudah ada. Untuk itu, mari kita manfaatkan pekarangan yang manfaatnya selain memenuhi kebutuhan juga menambah keindahan rumah kita, serta dapat menghemat pengeluaran kita," ajaknya. (sn)
Share:

Harga karet murah dan mau stabil? Ini solusi dari Herman Deru

PRABUMULIH – Menanggapi harga karet yang saat ini anjlok dibawah harga pasaran yang berkisar Rp.8000 / perkilo gram Gubernur Sumatera Selatan H. Herman Deru, SH,MM dalam kunjungannya ke Kota Prabumulih digedung Patra Ria Komplek Pertamina Asset II Kecamatan Prabumulih Barat Kota Prabumulih, kamis (7/2/19)

Disela acara Focus Grup Discussion (FGD) bersama ratusan guru dan kepala Sekolah Se Kota Prabumulih itu Gubernur mengatakan jika saat ini pasaran dunia memang sudah anjlok khususnya harga karet, namun demikian ucap Deru Pemerintah Provinsi masih terus melakukan upaya yang dapat menaikan harga karet

“kita masih terus mengupayakan harga karet tetap stabil dengan mengajak investor untuk membuka Perusahaan dengan bahan baku karet” ucapnya

Diketahui saat ini Pemprov Sumsel sedang menggarap perusahaan Ban yang akan dibangun di Sumatera Selatan hal tersebut diklaim bisa membantu mendongkrak harga karet khususnya di Prabumulih yang warganya didominasi petani karet

“nanti kalau pabrik Ban sudah jadi, bapak dan ibu harus beli produk dari karet kita sendiri, ban motor, mobil, sandal, sepatu yang bahan bakunya dari karet itu harus dibeli, Kalau masih beli produk lain perusahaan akan bangkrut dan harga karet akan turun” terangnya saat memberikan arahan

Datuk sapaan akrabnya itu mengatakan jika perusahaan sudah mulai berjalan Pemerintah daerah harus ikut andil dalam pemasaran dan pembuatan peraturan kewajiban bagi masyarakatnya

“Walikota harus andil dalam rencana ini, contohnya warga diharuskan membeli produk dari hasil getah karet yang akan kita bangun ini, jadi perusahaan tidak susah mencari pemasaran, mudah-mudahan harga karet kita bisa stabil” ucap Datuk Deru

Namun demikian Datuk Deru memberikan syarat dan tips jika ingin harga karet stabil dan mahal
“walaupun ada pabrik Ban sendiri petani harus turuti peraturan jika harga karet mau naik, pernah ada kasus di dalam karet milik warga ada kayu, tanah bahkan kain baju”

Dirinya menyarankan petani harus diberi pendidikan yang cukup tentang pengelolaan karet tersebut diantaranya Getah Karet harus bersih dari kayu sisa penyadapan, tidak ada tanah, dan tidak banyak air karena hal tersebut akan menambah penurunan kualitas karet itu sendiri, dan terakhir tidak boleh lagi menggunakan cairan kimia ( asam cuka karet ) cuka karet tidak menurunkan kadar air

“mulai sekarang harus pakai Asam Semut, percuma karet kamu berat waktu ditimbang dipabrik semua isinya air” tegasnya
Share:

FGD Guru Sekota Prabumulih, Deru : Walikotanya tiap hari merayu terus!

PRABUMULIH – Pemerintah Kota Prabumulih Gelar Focus Grup Discussion (FGD) Pendidikan Vokasi Sektor ESDM bersama puluhan Guru dan kepala sekolah se Kota Prabumulih di Gedung Patra Ria PT.Pertamina EP Asset 2 Prabumulih,kamis (7/2/19)

Dalam acara tersebut dihadiri oleh Gubernur Sumatera Selatan H.Herman Deru, SH.MM didampingi Duta Literasi Percha Leanpuri, Kepala BPSDM ESDM RI Prof.Dr.ir.IGN Wiratmaja Puja, M.Sc, Direktur PEM Akamiga Cepu Prof.Dr.R.Y Perci Burhan, M.Sc dan tampak hadir juga Waka Polres Prabumulih, GM PT.Pertamina beserta unsur muspida lainnya

Dalam sambutanya Walikota Prabumulih Ir.H.Ridho Yahya,MM yang didampingi Wakil Walikota Prabumulih H.Andriansyah Fikri, SH beserta istri mengatakan jika Prabumulih saat ini telah melakukan perubahan besar dalam Pemerintahannya dengan beberapa program unggulan yang memihak kepada masyarakat kecil

Hal tersebut diungkapkannya melalui acara Focus Grup Discussion bersama ratusan Guru dan Kepala Sekolah Sekota Prabumulih, Ridho mengungkapkan didepan Gubernur dan para tamu undangan bahwa Pemerintah Kota Prabumulih Menolak keras Eksplorasi Tambang Batubara dan telah mengambil kebijakan untuk melarang Truk Batubara melintasi dijalan Kota yang saat ini sudah hancur

Tak hanya itu orang nomor satu di Prabumulih itu juga memaparkan capaian 5 Tahun setelah kepemimpinannya hingga kini telah berhasil membangun ratusan rumah layak huni bagi masyarakat kurang mampu dan puluhan rumah ibadah berhasil dibangun dan direnovasi melalui APBD Kota Prabumulih

“kita merangkul instansi pemerintahan dan swasta untuk bersama-sama membantu masyarakat miskin, seperti saat ini DPRD, Perusahaan perusahaan ternama di Prabumulih bahkan Bank Swasta dan Nasional juga kita bekerjasama untuk membangun rumah layak huni"

Dalam tayangan yang dipaparkan Walikota Prabumulih terlihat beberapa perusahaan telah bersama sama Pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan dengan cara melakukan bedah rumah yang bekerja sama dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Prabumulih

Diketahui Walikota Prabumulih melalui kepemimpinan Ridho Yahya Pemerintah menyisihkan sebagian dari gajih para Pegawai (PNS) untuk program gotong royong yang terlihat nyata telah bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat

Dari beberapa program itu keberhasilan Pemkot Prabumulih dalam penyambungan Gas Alam gratis terdapat ratusan ribu lebih sambungan gas (Jargas) di Prabumulih telah berhasil disambung

Sementara itu, Gubernur Sumatera selatan H.Herman Deru, SH,MM menanggapi beberapa program yang dipaparkan Walikota Prabumulih, dirinya mengatakan jika setiap ada acara Ridho sering merayu jika ada maunya

 

"Walikota Prabumulih selalu merayu saya pak, setiap ada kegiatan dia selalu minta tolong disetop truk batubara itu pak, warga kami sudah resah" ucap Deru menirukan pembicaraan sambil tertawa lepas

Deru menambahkan jika saat ini Prabumulih di pimpin oleh orang yang amanah, dan dirinya akan selalu mendengarkan pendapat dan keluhan dari bawahan demi kepentingan bersama

"Yaa kita pasti selalu mendengarkan keluhan dan masukan pemimpin didaerah sebelum mengambil keputusan" ucapnya
Share:

Petani Karet Mengeluh Karena Hargakaret dan Cuaca Yang Takmenentu



 

PRABUMULIH -- Musim hujan yang melanda di awal awal tahun ini sangat mempengaruhi hasil dari petani karet yang ada di kota Prabumulih ini.

 

Karenasering hujan di pagi dan sore hari maka petani karet di Kelurahan Sindur kecamatan Prabumulih Timur kota Prabumulih jarang mennyadab karet dikarenakan cuaca yang tak bersahabat.


Keluhan ini di sampaiakn oleh Enada (41) warga yang tingal di kelurahan sindur Prabumulih timur petani karet yang memiliki lahan seluas satu hekrar, saat di temui kamis 07/02/19, ia mengatakan bahwa kalau cuaca di bulan kemaren dan bulan ini sangat tidak bersahabat dikarenakan para petani karet tidak bisa menyadab karet.



Enanda juga memberitahukan bahwa harga karet yang sangat tidak stabil ini membuat penghasipan tidak menentu "harga karet kalau 1 minggu itu hanya Rp.8900 / 1 Kg dan kalau harga 2 minggu Rp.7200 /Kg".



Sama dengan halnya di katakan oleh Andi (34) Petani karet yang memiliki 1 hektar lebih kebun karet yang ia kelolah setiab harinya, ia mengatakan bahwa harga karet sekarang tidak menentu dan apalagi keadaan cuaca yang tak mendukung membuat penghasilan karet dua minggunya hanya sebesar 20 Kg.



Andi juga mengeluhkan dengan harga yang sangat rendah ini tidak bisa membeli 1 kg beras dengan 1 kg karetnya, " kalau untuk sekarang harga bahan pokok yang melambung tinggi dan harga karet yang rendah tidak hanya dapat mencukupi untuk makan sehari hari saja, kalau untuk anak sekolah dan keperluan lain lain kami mengusahakannya bekerja di tempat lain" tendasnya
Share:

Tingkatkan PAD Melalui Sektor Pajak, Kades dan Pengusaha Dikumpulkan Bapenda PALI

PALI--Meningkatkan pendapatan daerah kabupaten PALI melalui dana bagi hasil Pph sesuai pasal 21 dan pasal 25/29 serta menambah pengetahuan masyarakat dan pihak perusahaan tentang perlunya pembuatan NPWP ditempat melakukan usaha dan meningkatkan pembuatan NPWP baru bagi usaha kecil menengah, Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) gelar Sosialisasi percepatan penyaluran tahapan dana transfer (meningkatkan dana bagi hasil Pph pasal 21 dan pasal 25/29), Kamis (7/2) di Gedung Pesos Komplek Pertamina Pendopo.

Dijelaskan, Kartika Anwar S.Kom,Kepala Bidang Perimbangan dan Pendapatan Lain-lainnya Bapenda PALI bahwa kegiatan tersebut berdasarkan Undang-undang nomor 6 tahun 1983 tentang ketentuan umum tata cara perpajakan sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan undang-undang nomor 16 tahun 2009 tentang penetapan peraturan pemerintah pengganti undang-undang nomor 5 tahun 2008 tentang perubahan keempat atas undang-undang nomor 6 tahun 1983 tentang ketentuan umum tata cara perpajakan menjadi undang-undang (Lembaran Negara RI tahun 2009 nomor 62,tambahan lembaran negara RI nomor 4.999).

"Juga berdasarkan Undang-undang nomor 7 tahun 1983 tentang pajak penghasilan, ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan daerah dengan menggenjot pembuatan NPWP terhadap wajib pajak," terang Kartika.

Peserta kegiatan dikatakan Kartika terdiri dari Kepala OPD dan Bendahara pengeluaran, Camat dan Bendahara pengeluaran, perusahaan yang ada di Kabupaten PALI serta seluruh kepala desa.

"Tujuan membukakan pengetahuan masyarakat dan perusahaan akan pentingnya membayar pajak demi kelangsungan pembangunan di negeri ini terutama pembangunan di PALI. Sebab, selama ini masih banyak pengusaha asal PALI yang NPWPnya masih terdaftar di pusat, yang secara otomatis, pajaknya tidak terserap kabupaten PALI," tukasnya.

Pada kegiatan tersebut, hadir Bupati PALI, Ir H Heri Amalindo MM juga sejumlah kepala OPD, FKPD Camat dan Kepala Desa serta kepala Kanwil Pajak Provinsi Sumsel dan Kepulauan Babel, Dr Imam Arifin MA.

"Semua ASN dan penguasa adalah wajib pajak. Terutama pengusaha yang telah menikmati hidup, merasakan aman dan nyaman dalam menjalankan bisnisnya, tetapi pertanyaannya adalah, sudahkah anda membayar pajak?," kata Imam Arifin, kepala Kanwil

Sementara itu, Bupati PALI menyambut baik kegiatan itu karena sebagai warga negara mempunyai kewajiban dalam melaporkan penghasilan dan membayar pajaknya. Karena pajak menurut orang nomor satu di Bumi Serepat Serasan sangat berpengaruh signifikan terhadap pembangunan.

Bupati juga mengaku bahwa banyak pengusaha yang menjalankan bisnisnya di PALI membayar pajak penghasilannya di Jakarta. Dengan adanya sosialisasi itu, sebagai upaya mengajak penggiat usaha agar membuat NPWP di PALI agar pajaknya masuk ke kas daerah.

"Mari bersama-sama membayar pajak sesuai penghasilan kita untuk meningkatkan PAD PALI. Mulai sekarang kita berbenah, sebab PAD kita sampai saat ini dari sektor pajak hanya Rp 14 M," ajak Bupati.(SN)
Share:

Ingin Puas Makan Lengkeng Langsung Dari Pohonnya? Datang Kesini

PALI-- Hanya dipatok tarif Rp 25.000/orang, pengunjung dijamin puas mendatangi kebun lengkeng milik pria yang akrab disapa Dibot yang letaknya di wilayah Kalimancalak Kelurahan Pasar Bhayangkara Kecamatan Talang Ubi Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI).

Pasalnya, pengunjung bebas memetik buah lengkeng sendiri dari pohonnya dan dimakan langsung ditempat sepuasnya.

Diakui Dibot, bahwa keluarganya memutuskan untuk membudidayakan tanaman lengkeng serta durian juga buah-buahan lainnya setelah membanding-bandingkan dari hasil kebun karet dan buah-buahan.

Dan benar saja, belum sampai empat tahun menanam, kebun buah-buahan yang dikelola keluarganya saat ini hasilnya melebihi penghasilan dari tanaman karet.

Bahkan, lokasi perkebunan lengkeng miliknya saat ini menjadi tempat wisata agro satu-satunya di Kabupaten PALI dengan menawarkan petik sendiri dan makan sepuasnya hanya satu kali bayar.

Pengunjungnya pun bukan hanya dari wilayah PALI saja, melainkan dari daerah lain, seperti Prabumulih dan Muara Enim.

"Kalau hari libur bisa ratusan yang datang kesini, karena saat ini tanaman lengkeng tengah berbuah lebat. Pengunjung pun bebas memetik sendiri dan makan buah lengkeng sepuasnya, tetapi harus tetap menjaga tanaman untuk tidak merusaknya," ungkap Dibot, Rabu (6/2).

Sementara Susi, pengunjung yang mengaku dari kota Prabumulih saat dijumpai media ini di kebun lengkeng tersebut mengatakan bahwa dirinya mendatangi kebun itu karena tertarik ingin melihat dan mencoba secara langsung buah lengkeng dari pohonnya.

"Kami tahu lokasi ini dari teman-teman dan dari sosial media, kemudian kami baca berita adanya kebun lengkeng di PALI menambah rasa penasaran kami untuk mengunjungi lokasi ini. Dan benar saja, tarif masuk yang terjangkau dengan bonus metik dan langsung makan buahnya sepuasnya," ucap Susi.

Hanya saja dikeluhkan Susi bahwa lokasi menuju kebun lengkeng untuk dipasang petunjuk arah, karena pengunjung luar PALI pasti kebingungan untuk mencari lokasi tersebut.

"Kami beberapa kali salah jalan, dan harus beberapa kali bertanya disetiap persimpangan. Untuk itu perlu dipasang petunjuk arah. Juga akses jalan menuju kebun belum dicor beton, membuat kendaraan kami kesulitan menjangkaunya," tukasnya.(SN)
Share:

Harga Getah di Hari Imlek Melorot

PALI --  Sempat menembus harga Rp 7.000/kg pada penjualan minggu lalu, harga getah karet pada Selasa (5/2) di Pasar getah Desa Persiapan Jerambah Besi Kecamatan Talang Ubi Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) terpantau kembali melemah, bahkan tak tanggung-tanggung, penurunan harga getah mencapai Rp 700/kg, yang tadinya Rp 7.000/kg menjadi Rp 6.300/kg.

Keadaan ini tentu dikeluhkan petani, dan petani pun menduga bahwa loyonya harga getah kali ini dipengaruhi adanya hari libur Imlek. Sebab, acap kali ada hari-hari besar, harga getah pasti melorot.

"Setiap hari-hari besar harganya pasti turun, tapi kami merasa ada permainan Tengkulak (pembeli) getah yang memanfaatkan hari libur untuk mencari keuntungan besar," ucap Iding, petani karet setempat.

Dikatakan juga Sakim, petani lainnya bahwa untuk mengantisipasi adanya spekulan Tengkulak getah, diharapkan adanya informasi dari pemerintah kondisi harga getah terbaru.

"Pemerintah harus mampu memberi informasi harga getah yang didapatnya dari pabrik langsung, dari harga mingguan ataupun harga getah bulanan agar tidak ada lagi rasa sangsi ketika terjadi penurunan," pintanya.

Terpisah, salahsatu Tengkulak getah mengaku bahwa kondisi menurunnya harga getah memang dipengaruhi tanggal merah membuat pabrik getah meliburkan pekerjanya.

"Pabrik tutup, otomatis kami harus menyimpan getah yang telah dibeli sampai pabrik buka. Saat jeda waktu menunggu pabrik buka, getah pasti mengalami penyusutan. Tetapi selain karena tanggal merah, harga dari pabriknya juga memang saat ini tengah menurun. Kalau kami tetap mengacu harga pasar, kalau di pabrik membeli mahal, pasti kami akan naikan harga ditingkat petani," terangnya.(SN)
Share:

Petani Bingung, Pohon Karet Gugur Daun Tidak Kenal Musim

PALI -- Sejak dua tahun belakangan ini, petani karet di Bumi Serepat Serasan mengeluhkan produksi getah atau latex yang disadapnya terus mengalami penurunan diakibatkan gugur daun pada tanaman karetnya tidak mengenal musim.

Kondisi ini tentu membuat tanda tanya petani yang mengaku tidak mengetahui penyebab kenapa hal itu terjadi, sebab dikatakan sejumlah petani bahwa biasanya gugur daun terjadi saat musim kemarau, tetapi kali ini tidak mengenal musim. Bahkan tahun 2018 lalu, gugur daun pada tanaman karet di Bumi Serepat Serasan lebih dari lima kali.

"Kami minta pemerintah turun tangan meneliti penyebabnya, dan menggerakkan penyuluh lapangan untuk turun kelapangan bersama petani mencari solusinya," ujar Herman salahsatu anggota kelompok tani Maju Bersama, Desa Simpang Tais, Kamis (31/1).

Diutarakannya juga bahwa penderitaan petani karet bertambah, karena diketahui saat ini bahwa harga getah cukup rendah diperparah adanya kondisi gugur daun tidak mengenal musim.

"Selain produksi getah terus menurun, banyak diantaranya tanaman karet mati. Banyak yang menyarankan agar pohon karet dipupuk, tapi terus terang keinginan itu ada, tetapi kami tidak mampu beli pupuk. Hanya satu harapan kami, yakni pemerintah membantu kesulitan kami dan meneliti apakah kondisi itu karena alam atau penyakit serta mencari solusi agar tanaman karet kami bisa normal dan menghasilkan getah banyak," pintanya.

Terpisah, Ahmad Jhoni, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten PALI mengaku  bahwa pihaknya telah menerima beberapa surat keluhan dari kelompok tani terkait kondisi tersebut.

"Kami telah lalukan penyuluhan dibeberapa kecamatan. Dan dari hasil penelitian kami, kondisi itu akibat jarak tanam yang kurang sesuai dan kebun yang tidak pernah dibersihkan," terang Ahmad Jhoni.

Petani juga disarankan kepala Dinas Pertanian agar mengajukan surat melalui kelompok tani untuk menyampaikan keluhan maupun permintaan bantuan lainnya.

"Kami siap menampung keluhan petani dan langsung mengerahkan PPL untuk melakukan penyuluhan, dan apabila ada permintaan bantuan, silahkan ajukan melalui kelompok tani," tandasnya.(SN)
Share:

RSUD Muara Enim Bagi Makanan Gratis untuk Keluarga Pasien

MUARA ENIM -- Managemen Rumah Sakit HM Rabain Muara Enim menyediakan  makanan gratis yang diperuntukan khusus bagi keluarga pasien. Makanan terdiri snack ataupun nasi dan lauk-pauk tersebut ditempatkan di etalase khusus yang dapat diambil secara cuma-cuma.

Program makanan gratis ini telah  digulirkan pihak rumah sakit sejak pekan lalu dan cukup disambut antusias masyarakat. Puluhan keluarga pasien yang ingin memanfaatkan layanan sosial ini bejejer mengantri dietalase yang ditempatkan depan Poliklinik.

Direktur RS HM Rabain Muara Enim Hj Alfa Siti Aziza menuturkan Program Makanan Gratis untuk pengunjung ini merupakan Ide/ Gagasan dari teman-teman sejawat di Rumah Sakit. Karena banyaknya pasien yang datang dari luar kota bukan hanya dari dalam Kabupaten Muara Enim.

“Karena kami managemen menyadari rumah sakit ini rujukan regional. Kadang kedatangan pasien dari Lahat, Pagar Alam, Empatlawang dan Pali mereka kadang tidak sempat untuk sarapan dari situlah kita ingin memberikan pelayanan service yg terbaik,"kata Siti.

Menurutnya, Kegiatan ini tidak ada yang mengkoordinir, sekedar di tempatkan ditempat display etalase yang disediakan.

"Jadi bagi masyarakat yang merasa butuh makanan silahkan ambil selama persedian ada, dan kami juga tak mempersalahkan bagi masyarakat yang mau menyumbang makanan silahkan saja,"ucapnya

Sementara Dika (34) salah seorang pengunjung menyambut positif dan sangat berterima kasih dengan adanya program makanan gratis yang disediakan oleh pihak RSUD Muara enim.

"Sangat membantu,  terkadang terburu - buru mau ke Rumah Sakit akibatnya sarapan dan makan pun tidak, semoga program ini terus berjalan dan pelayanan rumah sakit semakin meningkat,"pungkasnya.(SN)
Share:

Dinas Tenaga Kerja Prabumulih, 600 Pembinaan Para Pengangguran Di Tahun 2019 Ini



 

PRABUMULIH -- Masalah pengangguran di kota Prabumulih ini masih sangat besar dan setiab tahunnya bertambah banyak di karenakan tingkat kelulusan Sekolah Menengah Atas ataupun Sekolah Menengah Kejurua, siswa siswi yang tamat dari pakulitas yang ada di kota prabumulih maupun di luar kota semakin bertambah banyak.

Dalam hal ini,kepala Dinas tenag kerja kota Prabumulih Zulkifli saat di temui di kantornya 28/01/19 menyampaikan. Untuk menekan masalah pengangguran yang ada di kota Prabumulih ini, dinas tenaga kerja menawarkan pembinaan selama 3 hari dan memberikan pasilitas untuk bekerja bagi yang masih menganggur.


Di tahun ini dinas tenaga kerja menargetkan 600 peserta yang akan di bina dari tenaga skil ataupun non skil


"Kami di tahun 2019 ini memberikan peluang usaha kepada 600 pencari kerja skil maupun non skil, kalau untuk yang skil  yaitu berpotensi seperti salon rias maupun guting rambut,membengkel, mengelas, dan menjahit. Dari 600 orang tersebut  kami membina selama 3 hari"


Zulkifli juga mengatakan Pembinaan selama 3 hari tersebut kami memberikan pelatihan praktek dan non praktek untuk yang non skil, dan setelah 3 hari pelatihan untuk yang mempunyai skil kami akan memberikan peralatan dalam bidang mereka masing masing.


Menambahkan lagi, kalau untuk tenagakerja non skil kami membinanya perjam bukan selama 3 hari di karena mereka bekerja secara teori, Tendasnya. (T/H)
Share:

Genjot PAD, DPRD PALI Desak Pemda Kembangkan Potensi Wisata Lokal

PALI -- Sebagai daerah baru tentunya banyak potensi alam yang masih terpendam, dari itulah, Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Irwan ST menginginkan agar pemerintah daerah Kabupaten PALI mampu menggali dan mengembangkan potensi untuk dijadikan sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Seperti objek-objek yang bisa menjadi tempat wisata baru, yang saat ini masih belum banyak dikembangkan padahal tempat tersebut sudah lama ada.

"Kita harus menggenjot PAD salahsatunya sektor wisata. Penataan serta pembinaan perlu dilakukan pemerintah agar objek wisata tersebut bisa lebih dikenal. Disamping itu promosi juga menjadi hal yang sangat penting agar banyak orang bisa mengunjungi objek wisata tersebut. Jadi bukan hanya mampu menggali, tapi juga harus bisa mengembangkannya," saran Irwan ST, Senin (28/1).

Untuk potensi alam yang prospeknya cukup bagus untuk dijadikan objek wisata, diakui Irwan ST cukup banyak di Kabupaten PALI.

"Kalau Candi Bumi Ayu sudah banyak orang mengenalnya, tetapi tempat lain juga masih banyak yang potensinya cukup menjanjikan, seperti Pantai Jodoh di Desa Tanjung Kurung dan baru-baru ini muncul tempat wisata baru di Desa Air Itam Kecamatan Penukal. Tinggal promosinya yang harus gencar agar lebih banyak lagi wisatawan datang," tukasnya.

Katua DPD Golkar PALI ini berpendapat  bahwa apabila banyak wisatawan datang ke PALI, maka selain masyarakat sekitar merasakan manfaatnya, juga PAD bakal masuk dengan sendirinya.

"Seperti di Bali yang hanya mengandalkan PAD dari sektor wisata, pendapatan besar dan bisa membangun apabila sudah banyak wisatawan dari berbagai penjuru datang. Untuk itu, kami mengusulkan untuk fokus menggali, membangun dan mengembangkan objek wisata yang ada agar PALI menjadi salahsatu daerah yang memiliki destinasi layak untuk dikunjungi," tutupnya.
Share:

Sebar ribuan bibit ikan dan penanaman pohon, ratusan warga penuhi Danau Bujoan

PRABUMULIH – Resmikan Wisata Danau Bujoan di Desa Karang Bindu Kecamatan Rambang Kapak Tengah Kota Prabumulih Walikota Prabumulih Ir.H.Ridho Yahya,MM tanam ratusan pohon dan sebar ribuan bibit ikan di sungai Bujoan, jum’at (25/1/19)

Wisata Danau Bujoan yang dibangun dengan menggunakan Dana Desa (DD) itu kini menjadi salah satu wisata tujuan warga Prabumulih

“Dana Desa harus digunakan dengan cara yang positif dan menguntungkan, seperti Danau Bujoan ini banyak peluang ekonomi yang bisa dijalankan “ terang Ridho saat dibincangi usai peresmian

Dirinya berharap kepala desa yang ada di Prabumulih patut mencontoh keberhasilan yang diraih Desa Karang Bindu Kecamtan Rambang Kapak Tengah (RKT)

“kita berharap kades di Prabumulih menggunakan anggaran untuk kepentingan rakyat, tapi kalu bisa cari inovatif lain seperti desa dengan taman buah buahan gitu, jangan sama seperti yang ini, biar inovatif lah” lanjut Ridho Yahya

Diketahui, Danau Bujoan yang dibangun ditanah dengan luas 2000 meter persegi itu menghabiskan dana desa sebesar Rp. 500 juta lebih untuk pembangunan wisata alam

Sementara itu, Kepala Desa Karang Bindu Edi Abson melalui Sekretaris BUMDes El Deni mengatakan Wisata Danau Bujoan beberapa bulan terakhir mengalami peningkatan pengunjung dan beberapa fasilitas sudah mulai ditambah

“allhamdulillah sekarang pengunjung terus meningkat setiap harinya, dukungan pemerintah kota prabumulih melalui penebaran bibit ikan dan penanaman pohon di Danau Bujoan menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat Prabumulih” ucapnya

Dari pantauan koran ini Walikota dan Wakil Walikota sebelumnya mengajak masyarakat untuk senam bersama di halaman depan pintu masuk wisata dna dihadiri oleh ratus warga yang antusias dalam acara tersebut (sn01)
Share:

Harga Karet Murah?, Tanam Ini Kalau Mau Jadi Jutawan

PALI - Ditengah ketidakpastian harga getah karet yang saat ini masih belum stabil, rupanya ada ladang bisnis baru yang prospeknya cukup menjanjikan dimana tidak banyak orang yang menggelutinya. Padahal pasar untuk tanaman ini terbuka lebar dan tidak memerlukan modal besar maupun perawatan khusus serta tidak mengenal musim. Yakni berkebun lengkeng.

Samsuar Teguh pria paruh baya asal Talang Ubi yang membuka lahannya menjadi kebun lengkeng berlokasi di kawasan Kalimancala Kelurahan Pasar Bhayangkara Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) mengaku omzetnya mencapai puluhan juta rupiah setiap bulannya.

Kebun seluas lebih kurang 8 hektar tersebut setiap minggunya menghasilkan sedikitnya 100 kilogram buah lengkeng yang dia jual Rp 25.000/kg.

"Kalau total seluruh tanaman Lengkeng sebanyak 730 batang. Namun, menanamnya bukan sekaligus tetapi bertahap. Untuk penjualan tidak susah, sebab pembeli menjemput sendiri buah lengkeng yang telah dipetiknya," ucap Samsuar saat ditemui di kebun sekaligus rumahnya, Kamis (24/1).

Diungkapkannya, dari 730 batang yang ditanamnya ada enam varietas buah lengkeng yakni Runway, Aroma Durian, Diamond, Kristal, Pimpong dan Lengkeng Merah, membuat harga buah lengkeng dari kebun miliknya tidak pernah turun.

"Rencananya kami akan menambah varietas lainnya hingga seluruh varietas yang jumlahnya ada sembilan varietas bisa kita tanam semua. Jadi pembeli bisa memilih sendiri buah lengkeng jenis yang disukainya" ungkapnya.

Kebun lengkeng milik Samsuar diakuinya juga menjadi objek wisata buah, karena setiap harinya, terlebih saat liburan, banyak warga datang ke kebunnya untuk membeli buah lengkeng yang ingin langsung memetik sendiri.

"Kami tidak kenakan tarif tambahan, hanya membeli buahnya saja apabila ada warga ada yang ingin datang langsung ke kebun," tukasnya.

Selain tanaman Lengkeng, dijelaskannya, dia juga menanam buah-buahan lainnya. Namun, memang lebih dominan tanaman buah Lengkeng sehingga buah-buahan lain tidak terlalu banyak seperti jeruk, jambu jamaica, cempedak dan durian.

"Kalau untuk tanaman durian ada 67 batang terdiri dari 30 batang durian montong dan 37 batang durian lokal. Untuk tanaman jeruk lumayan banyak karena hampir seluruh penjual minuman di Pendopo membeli di kebun kita ini," jelasnya.

Samsuar juga menyatakan bersedia berbagi ilmu apabila ada petani lain tertarik menanam lengkeng maupun durian.

"Bisnis lengkeng tidak pernah rugi, bahkan kami kewalahan dalam melayani permintaan pasar. Kami akan bangga apabila ada warga lain untuk meniru jejak kami," tutupnya.

Sementara itu, Beri salahsatu warga pengunjung kebun milik Samsuar mengatakan bahwa dirinya rutin setiap minggu mengambil lengkeng untuk dijual kembali di pasar Pendopo.

"Kualitas lengkeng pak Samsuar tidak kalah dengan buah lengkeng impor. Sebab, di kebun pak Samsuar banyak jenis lengkengnya dan harganya juga terjangkau dibanding harga buah lengkeng impor," katanya
Share:

Gara gara ini sejumlah petani merugi!

foto : ilustrasi


PALI - Petani karet di Bumi Serepat Serasan sepertinya harus mengencangkan ikat pinggang kala musim penghujan saat ini, sebab hujan yang aktif turun di setiap hari memaksa petani mengurungkan aktivitasnya.

Terlebih, banjir sering melanda kebun petani, dimana selain tidak beraktivitas, terkadang peralatan sadap mereka habis terbawa banjir. Tentu keadaan ini dikeluhkan petani yang menanggung rugi setiap hari ketika hujan turun disiang hari.

"Otomatis penghasilan kami hilang, juga kami harus mengeluarkan ongkos lebih untuk mengganti tempat penampung getah yang hanyut terbawa banjir, karena kebun kami sering dilanda banjir saat hujan deras turun," keluh Kori (35) petani karet asal Tanah Abang, Kamis (24/1).

Sama halnya diutarakan Mustar, warga Desa Curup Kecamatan Tanah Abang. Diakuinya bahwa selain kebun karet banyak terendam, sudah dua pekan ini kebun jagung dan palawija lainnya kebanjiran.

"Tanaman jagung, kacang panjang dan palawija lainnya terendam sudah dua minggu lebih, sebagian besar sudah membusuk. Kami berharap ada bantuan dari pemerintah, terutama bibit," ujarnya.

Terpisah, Junaidi Anuar kepala BPDB PALI sebelumnya menyebutkan bahwa warga yang terkena imbas banjir agar secepatnya melaporkan ke masing-masing kepala desa.

"Nantinya, Kades mendata berapa banyak petani yang terkena imbas banjir, kemudian disampaikan ke BPBD dan yang membutuhkan bantuan bidang pertanian, kita akan koordinasikan dengan instansi terkait," ucapnya.
Share:

Angka Kemiskinan Muara Enim Turun

MUARA ENIM--Tingkat kemiskinan Kabupaten Muara Enim lima tahun terakhir trennya menurun lebih rendah dari pada tingkat kemiskinan Provinsi. Soalnya pada tahun 2018 lalu tingkat kemiskinan Muara Enim tinggal sebesar 12,56 persen.

Penegasan itu diungkap Kepala Bappeda Muara Enim, H Ramlan Suryadi pada Musrenbang RPJMD Muara Enim, Senin (21/1). “Indek  pembangunan manusia Muara Enim juga mengalami peningkatan , tetapi indeksnya  masih dibawah Provinsi  dan Nasional yakni 68,43 persen,” jelasnya.

Menurutnya, rata rata pertumbuhan ekonomi  Kabupaten Muara Enim  untuk kurun waktu lima tahun terakhir  3.14 persen dengan pertumbuhan tertinggi pada tahun 2017  8,71 persen dan pada tahun 2018 melambat menjadi 7,35 persen.

Dijelaskannya, begitu juga tingkat pengangguran terbuka mengalami  penurunan. Namun pada tahun 2018 naik 4,27 persen, lebih tinggi dari angka provinsi 4,23 persen, namun masih dibawah angka nasional 5,34 persen.

“Pada tahun 2023 mendatang  tingkat kemiskinan  di kabupaten Muara Enim dapat mencapai 1 digit yakni 9.30 persen. Indek pembangunan manusia juga diharapkan meningkat  72,44 persen dan pertumbungan ekonomi diharapkan bisa 8 persen,” jelasnya.(SN)
Share:

Bank Sumsel Babel Cabang Pembantu Tanah Abang Segera Beroperasi, Begini Tanggapan Warga

PALI-- Sebentar lagi Bank Sumsel Babel Cabang Pembantu Tanah Abang bakal beroperasi, hal ini tentu disambut antusias masyarakat yang ada disekitar Kecamatan Tanah Abang Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI). Sebab, bangunan bank tampak telah rampung dikerjakan dan siap melayani nasabahnya.

Seperti dikatakan Dewa, salahsatu warga Desa Raja bahwa dirinya mengaku senang dengan berdirinya Bank Sumsel Babel di Kecamatan Tanah Abang.

"Tentu akan mempermudah masyarakat dalam bertransaksi perbankan, karena selama ini kami nasabah bank sumselbabel apabila ingin bertransaksi harus ke Pendopo atau ke Kota Prabumulih," ungkap Dewa, Minggu (20/1).

Sama halnya diutarakan Aka Cholik Darlin, tokoh masyarakat Tanah Abang yang juga mantan anggota DPRD PALI, bahwa keberadaan Bank Sumsel Babel sudah lama ditunggu masyarakat Tanah Abang.

"Alhamdulillah Bank Sumsel Babel Cabang Pembantu Tanah Abang sudah terwujud. InsyaAllah dari informasi yang saya dapat, dalam minggu ini akan segera bisa melayani masyarakat Tanah Abang dan sekitarnya," kata Aka Cholik.

Aka Cholik juga menceritakan bahwa terwujudnya Bank Sumsel Babel berdiri di Tanah Abang adalah berkat sebuah semangat dari almarhum H Marta Dinata, mantan Ketua DPRD PALI.

"Saat itu kami berdua dari DPRD PALI, yakni saya dan almarhum H Marta berkunjung langsung ke Kantor Bank Sumsel Babel menemui pak Abraham. Ketika Pemkab PALI menanam saham ke Bank Sumsel saat itu baru 10 M melalui APBD," ujar Aka Cholik.

Saat menemui kepala Bank Sumsel Babel, diakui Aka Cholik bahwa dirinya dan H Marta meminta agar segera di bangun Cabang Pembantu Tanah Abang, supaya para ASN/PNS, Calon Jemaah Haji serta Masyarakat yang ingin transaksi perbankan mudah dan aman.

"Saya meminta di Simpang 4 Raja, Almarhum H Marta bersikeras agar di Simpang 4 Tanah Abang, Alhamdulillah keinginan beliau terwujud. Saya juga mengapresiasi Bupati PALI yang terus semangat mewujudkan PALI Cemerlang, salasatunya bersinergi bersama bank daerah membentuk cabang pembantu," tutupnya. (red)
Share:

Tambang Pasir liar warga Payuputat didatangi Satpol PP PALI

PALI - Menindaklanjuti janji pengusaha tambang pasir yang beroperasi di wilayah Desa Muara Sungai Kecamatan Tanah Abang Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) persisnya disamping jembatan Payu Putat penghubung Kabupaten PALI dan Kota Prabumulih, dimana sang pengusaha akan memindahkan aktivitas galian pasir agar menjauh dari jembatan tersebut, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol.PP) Kabupaten PALI datangi lokasi tambang tersebut.

Sebab, sebelum pengusaha dipanggil Satpol.PP PALI serta Dinas Lingkungan Hidup, aktivitas tambang pasir diprotes warga, sebab selain mengganggu lalulalang masyarakat karena angkutan pasir berjajar diatas jembatan menunggu antrean, tambang pasir itu juga mengancam kwalitas jembatan, karena setiap hari pasir yang ada dibawah sekitar jembatan disedot setiap hari.

"Setelah kita lihat langsung, memang mesin tambang pasir sudah dipindahkan sekitar 50 meter, karena sebelumnya, mesin itu berada dibawah jembatan," ungkap Zulkopli SH, Plt Kepala Satpol.PP PALI, Minggu (20/1).

Dan diakuinya bahwa saat ini aktivitasnya galian pasir di samping Jembatan Payu Putat sudah sepi.

"Tidak lagi mengganggu, sebab pengusaha tambang pasir sudah membuatkan tempat untuk armada pengangkut pasir apabila sedang memuat. Namun, dari pantauan kami, aktivitas di tambang itu sudah sepi dan jarang angkutan pasir mengangkut pasir dari tambang itu," terangnya.

Terpisah, Drs H Soemarjono, ketua DPRD PALI menginginkan agar pemindahan tambang pasir tersebut agar lebih menjauh lagi dari jembatan yang sudah selesai dibangun.

"Kami minta digeserkan lagi, jangan masih dekat jembatan. Kami juga ingin semua pengusaha tambang pasir agar memperhatikan lingkungan, dan kalau dekat fasilitas umum, harus bisa mempertimbangkan sisi keamanan dan jangan sampai mengganggu aktivitas masyarakat," harap Soemarjono
Share:

Youtube SiniNews

Facebook SINI News

Followers

Subscribers

Postingan Populer

Blog Archive

Comments

Berita Utama

sitemap

Recent Posts