Dengan ciri khasnya yang santun serta berwibawa dibalut logat jawa yang masih kental, pria kelahiran Blora 1 April 1945 ini mengawali karir sebagai guru di SMA Yayasan Kesejahteraan Pegawai Pertamina (YKPP) Pendopo sejak tahun 1970 sampai tahun 1999 itu, tentunya dari pergaulan dikalangan masyarakat serta pengalamannya tidak diragukan lagi.
Terlebih, suami dari Hj Mulyati, Amd.Pd ini aktif di partai politik sejak tahun 1973.Namun perlu diteladani, bahwa Pak De dari awal meniti dunia politik,hanya kenal dengan Partai Demokrasi Indonesia (PDI) yang kini jadi PDI-Perjuangan, dan sejak 1973 hingga sekarang, beliau masih tetap setia di bawah naungan partai berlambang banteng moncong putih itu, meskipun perubahan peta politik terus berubah dari jaman ke jaman.
Kinerjanya saat ini, juga tidak diragukan lagi, karena beliau mempunyai modal segudang pengalaman,serta jabatan jadi legislator juga pernah dialaminya ketika PALI masih bergabung di Muara Enim, periode 1999-2009, sehingga lembaga yang dikepalainya berjalan sesuai rel yang ditetapkan, serta menyerap dan menyampaikan aspirasi masyarakat kepada pemerintah dalam hal ini Pemkab PALI.
Seperti baru-baru ini adanya kekurang puasan masyarakat terhadap menyusutnya Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) yang dikeluarkan KPU sebagai landasan Pemilu kepala daerah, Pilgub dan Pileg yang saat ini tengah berjalan pada tahapan Pencocokan dan Penelitian (Coklit).Dimana Data Mata Pilih Tetap di Kabupaten PALI saat Pilkada Bupati 2015 lalu yang tercatat ada 131.437 mata pilih, sementara DP4 Pilgub 2018 berkurang menjadi 116.014.
Menengahi permasalahan itu, Pak De langsung mengajak Komisi terkait serta Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) PALI sambangi Direktorat Jendral Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri RI untuk mencari tahu titik persoalan kenapa jumlah DP4 saat ini menyusut.
"Setelah kita kesana (Ditjen Dukcapil), ternyata jumlah DP4 sekarang adalah hasil laporan dari Disdukcapil PALI kemudian diteruskan ke KPU. Disini kita jangan menyalahkan Disdukcapil PALI, karena mereka (Capil PALI) punya dasar bahwa data itu dari hasil rekapan penduduk yang sudah mendapatkan pelayanan.Seperti warga yang telah melakukan pengurusan administrasi kependidukannya, misal perekaman KTP-E, pembuatan Kartu Keluarga,akte kelahiran, surat nikah dan lain sebagainya.Jadi bagi warga yang sama sekali belum pernah mengurus data kependidukannya, tidak tercatat disana," jelasnya dengan gamblang.
Namun, disampaikan politisi senior PDI-Perjuangan ini bahwa bagi masyarakat yang belum terdaftar di DP4 tidak usah risau maupun khawatir, sebab saat ini KPUD tengah mendata dari rumah kerumah untuk selanjutnya keluar yang namanya Daftar Pemilih Sementara (DPS).
"Kami juga akan segara mengumpulkan seluruh Camat untuk mendata seluruh warganya melalui kepala desa dari data terakhir, agar selain datanya akurat, juga nantinya diketahui mana warga yang belum sama sekali mendapatkan pelayanan kependudukan. Hasilnya nanti apabila ada perubahan, maka kami akan sampaikan ke Ditjen Dukcapil. Untuk hasil nanti dari tahapan Pilgub yakni Coklit, kami yakin datanya akan berubah yakni mengalami penambahan," jelasnya.
Diharapkannya bahwa dengan langsung menelusuri sumber persoalan, keberadaan lembaga tersebut bisa memberikan kepuasan terhadap masyarakat.
"Kita hanya penyambung aspirasi masyarakat, dan setiap yang dikeluhkan masyarakat akan kita upayakan solusinya serta kita sampaikan ke pemerintah untuk segera ditindaklanjuti,kalau selama aspirasi masyarakat tersebut demi kemaslahatan dan kemajuan PALI agar lebih baik lagi serta bisa cepat sejajar dengan kabupaten/kota yang ada di provinsi Sumatera Selatan," pungkasnya. (SN/Adv)
No comments:
Post a Comment