Showing posts with label Ekonomi. Show all posts
Showing posts with label Ekonomi. Show all posts

Berkat Kayu Gaharu, Perekonomian Warga Simpang Tais Tidak Bergantung Pada Getah Karet

PALI, SININEWS.COM -- Desa Simpang Tais Kecamatan Talang Ubi Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) rupanya selain sebagai petani karet juga lebih dari sebagian warganya menjadi pencari kayu gaharu yang kemudian diolah untuk memisahkan bagian gubalnya atau teras yang berwarna hitam kemudian dipilih berdasarkan kualitasnya. 

Penjualannya pun tidak perlu repot-repot, sebab pembeli bakal datang sendiri menampung seluruh hasil kayu gaharu yang berhasil dikumpulkan warga. Karena menurut warga, kebutuhan kayu gaharu di pasar dunia yang sudah diolah saat ini masih kekurangan.

Dari hasil mengumpulkan kayu gaharu yang warga cari sampai ke hutan mampu menggeliatkan ekonomi warga setempat. Dan warga pun kini tidak lagi hanya bergantung pada hasil sadapan karet saja, melainkan ada penopang untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. 

"Suami saya yang setiap hari mencari kayu gaharu ke hutan-hutan, setelah dapat dan sampai rumah saya olah dan pisahkan ketika pulang dari menyadap karet," ucap Siti Pendi, salah satu warga Desa Simpang Tais, Kamis (5/3).

Omzetnya pun tidak tanggung-tanggung, karena dikatakan Siti kalau beruntung mendapatkan teras berkualitas super bisa mencapai puluhan juta rupiah setiap minggunya. 

"Dalam satu batang ukuran besar, hasilnya tidak sama, ada beberapa kelas. Dimana kualitas super dihargai Rp 3 juta/kg dan paling rendah kelasnya hanya Rp 100 ribu/kg. Pembeli datang setiap minggu, dan setiap penjualan rata-rata penghasilan kami mencapai Rp 10 juta," urainya. 

Sementara itu, Erika Peru, Kepala Desa Simpang Tais mengakui bahwa memang desanya menjadi penghasil kayu gaharu terbesar di Kabupaten PALI.

"Awalnya hanya satu atau dua orang warga yang menggeluti usaha mencari dan mengolah kayu gaharu, namun karena usaha ini cukup menopang kesejahteraan, saat ini hampir seluruh warga desa kami berprofesi sama," ungkap Kades. 

Menghindari pohon gaharu langka karena terus diburu, Kades juga menyebut bahwa sudah ada beberapa warga yang membudidayakannya dengan menanam dikebunnya. 

"Sudah banyak yang membudidayakan pohon gaharu, sebab untuk menanam dan perawatannya tidak sulit. Ini dilakukan warga sebagai antisipasi pohon gaharu sulit ditemukan di hutan. Dan bisnis ini juga mendapat respon dari pak Bupati, bahkan beliau (Bupati) juga turut menanam ribuan pohon gaharu," terang Kades. (sn)
Share:

Tujuh Orang Korban Kebakaran SPG VI Lembak Pertamina EP Asset 2 Dilarikan ke Rumah Sakit

MUARA ENIM, SININEWS.COM - Tujuh orang pekerja  Pertamina EP Asset 2 korban kebakaran Stasiun Pengumpul (SPG) VI Lembak dilarikan kerumah sakit pada Kamis,13/02/2020. Korban adalah dua orang operator SKG  mengalami luka bakar berat dan lima orang tim pemadam mengalami cedera ringan. 

“Seluruh pekerja di SPG IV lembak sudah berhasil  kami evakuasi, dan tujuh orang korban saat ini dalam perawatan tim medis di rumah sakit” kata Ndirga Andrisisworo, Incident Commander (IC) Level I Pertamina EP Prabumulih Field di ruang  media center gedung kantor Prabumuih Field.

Dalam press conference, Ndirga Andrisisworo selaku IC Level I menyampaikan bahwa penyebab kebakaran masih dalam investigasi dan saat ini Emergency Respond Team sedang fokus pemadaman api agar tidak membesar.

Dari informasi yang dihimpun  awak media bahwa pada Hari Kamis (13/02) sekitar pukul 09.00 WIB serine tanda keadaan darurat di Stasiun Pengumpul Gas (SPG) VI Lembak menyala, seluruh pekerja mendadak panik. Pasalnya, ketika karyawan tengah melakukan aktivitasnya tiba-tiba salah satu Glycol Contractor (Vessel Vertrikal yang berfungsi untuk mengeringkan gas alam) C-700 terbakar.

Mengetahui adanya kebakaran tersebut, aktivitas di SPG Lembak langsung terhenti dan sejumlah karyawan langsung berhamburan menuju titik kumpul (Muster Point) yang ada di luar pagar SPG VI Lembak. Sementara, sejumlah pekerja lainnya terlihat langsung berupaya memadamkan api dengan menggunakan peralatan pemadam yang ada dilokasi.

Tak lama berselang, dua unit mobil pemadam kebakaran 200 LL Foam pemadam tiba dilokasi. Namun bukannya padam, kobaran api justru kian membesar karena hembusan angin. Kobaran api yang kian membesar itu, menyambar tangki kondensat C hingga membuat seorang operator terpapar panas dan seorang lainnya pingsan lantaran mengalami luka bakar berat di bagian kepala.  

Selain itu, lima orang personil pemadam kebakaran mulai kelelahan dan terdapat cedera ringan. Kondisi api sulit dikendalikan sehingga dibutuhkan bantuan tambahan alat pemadam dan para ahli pemadaman api.
Kondisi sosial masyarakan semakin tidak terkendali karena puluhan warga yang tinggal disekitar SPG IV Lembak mulai berdatangan untuk komplain dan meminta Pertamina EP bertanggungjawab atas polusi udara akibat gas yang menyebar kepemukiman.

Melihat kondisi tersebut, Field Manager Prabumulih langsung mengumumkan status emergency naik ke level II sehingga membutuhkan bantuan dari Asset 2. Selanjutnya, GM Asset 2 langsung mengambil alih Incident Commender dan mengaktifkan Incident Management Team (IMT) di Gedung Kantor Asset 2.

Astri Pujianto, Incindent Commander Level II memberikan arahahan kepada seluruh anggota IMT dan berkoordinasi kepada seluruh stakeholder  untuk meminta bantuan dalam  penanggulangan kebakaran.  IC berhasil mendatangkan bantuan dari luar Asset 2 berupa 2 unit Mobil Pemadam Kebakaran dari Pemkot Prabumulih, 2 Unit 2 unit Mobil Pemadam Kebakaran RU III Plaju serta tim Fire Fighter berikut para ahlinya.

Dengan mengikuti arahan dan perintah oleh On Scene Commander, para petugas  dilokasi kebakaran akhirnya Si Jago Merah berhasil ditaklukan (dipadamkan) dalam waktu singkat. Tak hanya itu saja, ceceran kondesat berhasil dibersihkan petugas HSSE dan warga masyarakat kembali kondusif berkat bantuan stakeholders. Peristiwa tersebut, merupakan simulasi Emergency Respon ICS Asset 2 (penanggulangan kebakaran) yang dilakukan Pertamina EP Asset 2.

General Manager PT Pertamina EP Asset 2, Astri Pujianto didampingi Manager HSSE, Irwan Gasgoro dan Asmen Government dan PR, Setyo Puji Hartono ketika dikonfirmasi mengatakan, simulasi tersebut dilakukan agar semua pekerja Pertamina EP Asset 2 selalu siap lantaran bekerja dalam kondisi yang beresiko tinggi, biaya tinggi dan teknologi tinggi.

“Kita bekerja produksi minyak dan gas yang gampang sekali terbakar, karena itu perlu berlatih supaya jika terjadi hal yang real (nyata), kita benar-benar seluruh personil ini sudah tahu apa yang harus dikerjakan dan sudah tahu dia harus berbuat apa sehingga yang terjadi dilapangan  tidak semakin parah dan cepat diitanggulangi,” kata Astri Pujianto.

Dikatakan Astri, berdasarkan hasil evaluasi terhadap simulasi pihaknya menemukan hal yang belum sempuran. “Artinya disini dalam hal koordinasi dan alat komunikasi itu menjadi evaluasi kita, kedepan harus diperbaiki karena tadi terjadi link komunikasi yang tidak bagus antara dilapangan dengan kantor GM Asset 2 sebagai Pusat Komando Incident Managemet Team, ini akan kita evaluasi,” pungkasnya.(ril/SN)
Share:

Grand Royal Pandawa, Perumahan MBR Fasilitas Cluster

PRABUMULIH.SININEWS.COM - Perumahan konsep Masyarakat Berpenghasilan Rendah ( MBR), dengan fasilitas Cluster kini hadir di Kota Prabumulih.

Perumahan subsidi rasa komersil tersebut yakni perumahan Grand Royal Pandawa dengan perusahaan pengembang PT Cesatu Mitra Griya.

Untuk harga, perumahan yang beralamat di jalan Pandawa Lingkar Timur kecamatan Prabumulih Timur ini sangatlah standar yakni Rp 140 Juta dengan tipe 36.

"Untuk tipe 36 plus hanya nambah Rp 10 juta, dan bisa juga kredit KPR Syariah dengan DP standar 5 persen," kata pimpinan PT Cesatu Mitra Griya, Adhanahar Dian Jaya dalam acara launching Perumahan Grand Royal Pandawa Minggu (02/02/2020).

Urusan keamanan, perumahan Grand Royal Pandawa ini tak akan mengecewakan. Sebab perumahan akan difasilitasi pagar keliling yang juga dilengkapi kamera pengintai CCTV, dan akses one gate system.

Kenyamanan lain juga akan dirasakan oleh penghuni Grand Royal Pandawa. Dimana sampah yang biasanya menjadi masalah akan dioalah sehingga lingkungan perumahan akan menjadi lebih bersih dan sehat

"Di perumahan juga ada taman, sarana olahraga, mushola termasuk kios jualan yang akan berbelanja sudah ada di lingkungan perumahan," kata pemilik toko elektronik Prabu Komputer ini.

Suami Jessica Harthy ini menuturkan, sejak mulai dibangun dan pembukaan lahan sudah banyak peminat yang melirik perumahan tersebut.

"Alhamdulillah setelah melihat konsep dan pembangunan berjalan sudah banyak yang booking," terang ayah empat anak ini.

Wakil Walikota H Andriansyah Fikri SH, H Mat Amin dan tamu undangan lainnya hadir dalam peresmian tersebut.

Dalam sambutan, H Andriansyah Fikri berharap perumahan yang mengusung konsep ramah lingkungan, menjadi contoh bagi perusahaan pengembang di Kota Prabumulih. Sebab menurutnya banyak pengembang perumahan tak bertanggung jawab dengan meninggalkan perumahan tanpa jalan dan pengolahan limbah.

"Banyak yang setelah laku pergi," katanya mengatakan Pemkot siap mengajukan bantuan untuk pembangunan pengolahan limbah IPAL komunal.(SN1)
Share:

Catat Kinerja Positif, Lifting Pertamina EP 2019 Lampaui Target

JAKARTA, SININEWS.COM - Kinerja Pertamina EP, salah satu anak perusahaan PT Pertamina (Persero) sekaligus Kontraktor Kontrak Kerja Sama di bawah pengawasan SKK Migas, mencatat hasil positif untuk angka lifting minyak selama tahun 2019. Hal ini disampaikan langsung oleh President Director Pertamina EP Nanang Abdul Manaf di Jakarta (14/01). 

“Pada tahun 2019, PEP meraih angka produksi minyak sebesar 82.213 BOPD dan gas sebesar 959 MMSCFD. Sedangkan untuk lifting gas berada di angka 749 MMSCFD dan lifting minyak berada di angka 82.190 BOPD atau 102 % dibandingkan dengan target RKAP sebesar 80.733 BOPD”, terangnya. 

Lebih lanjut Nanang mengungkapkan kinerja pemboran pada tahun 2019, “untuk pemboran eksplorasi kami telah melaksanakan sebanyak sebelas sumur dan untuk pemboran eksploitasi telah dibor sebanyak Sembilan puluh Sembilan sumur, sedangkan untuk kinerja seismik 3D telah terlaksana seluas 469 km2 dan untuk seismik 2D telah terlaksana sebesar 496 km, atau 140% dari target sebesar 355 km”.

Dalam hal keuangan, laba bersih yang diperoleh oleh PEP adalah sebesar USD 634 Juta dan Ebitda sebesar USD 1.821 Juta. Komitmen PEP dalam bidang Health Safety Security and Environment juga dibuktikan dengan Zero Fatality dan Zero Lost Time Incident dengan jumlah jam kerja selamat sebanyak 99.741.534.

Nanang juga menegaskan bahwa untuk kedepannya harus ada penambahan cadangan baik minyak dan gas di tiap field dan asset. Beliau mengatakan bahwa saat ini beberapa sumur field sudah memasuki usia senja. Untuk itu perlu diremajakan lagi dengan cara menemukan titik titik sumur baru sebagai cadangan.

Beliau menjabarkan tantangan-tantangan yang akan dihadapi pada tahun 2020, “kami ditargetkan dapat menghasilkan minyak sebesar 85.000 BOPD dan gas sebesar 932 MMSCFD. Untuk mencapai target tersebut, ada beberapa tantangan yang harus kami hadapi antara lain memenuhi harapan Stakeholder produksi minyak nasional sebesar satu juta BOPD tahun 2030, optimalisasi harga gas, mempertahankan trend positif tiga tahun terakhir migas PEP (2017-2019), Ageing Production Facilities, EOR Implementation, dan big discovery”. 

Lebih lanjut, beliau menjelaskan beberapa point strategi yang akan dilaksanakan demi pencapaian Rencana Kerja tahun 2020 diantaranya adalah menjaga dan meningkatkan lagi kinerja HSSE, Eksekusi program kerja On Time On Budget On Schedule and On Return dengan mengimplementasikan Bussiner Acceleration Program (BAP) secara konsisten. Selain itu juga menerapkan Cost Effectiveness & Efficiency serta menerapkan Good Change Management.

"Strategi kami juga harus agresif di awal tahun ini serta menerapkan budaya sharing dan sinergi antar asset serta field," tambahnya. 

Sementara itu Komisaris Utama Pertamina EP Basuki Trikora Putra mengucapkan apresiasi terhadap kinerja Pertamina EP selama 2019. Khususnya di bidang lifting minyak yang sangat membanggakan serta catatan yang bagus di bidang HSSE. Beliau juga bersyukur dengan peraihan Piala PROPER 2019 dengan predikat emas sebanyak empat piala, begitu juga dengan raihan 12 proper hijau, dan 4 proper biru. 

"Kami menyampaikan terima kasih dan bangga atas kinerja Pertamina EP tahun 2019 ini. Semoga PEP dapat terus menjalankan kegiatan operasional dengan menjaga aspek safety serta memperhatikan Good Corporate Governance. Kami berharap kinerja PEP dapat terus meningkat sehingga terus mendukung ketahanan energi nasional”, pungkasnya.(SN/RIL)

Share:

Pamerkan Produk Binaan CSR, Pertamina EP Asset 2 Ajak Masyarakat Sehat dan Peduli Lingkungan

PALEMBANG, SININEWS.COM - Festival Buah dan Pertanian Unggulan III tahun 2020 yang diselenggarakan di Halaman Griya Agung Palembang diikuti ratusan peserta yang memamerkan buah dan prodak unggulan dari berbagai macam daerah di Sumsel. Salah satu peserta yang ikut adalah PT Pertamina EP Asset 2.

Berlangsung tiga hari dari Jumat hingga minggu, tanggal 10 hingga 12 januari 2020 pukul 8 hingga 5 sore, Pertamina EP Asset 2 mengajak mitra binaan CSR nya untuk mengisi stan. Tidak semata-mata berjualan, stand ini bermaksud juga mengedukasi pengunjung.

Mitra Binaan yang turut serta di stan Pertamina EP terdiri dari binaan CSR Prabumulih Field dengan prodak kompos dan kokedama, Field Limau dengan prodak bibit TOGA organik dan minuman olahan herbal, Field Pendopo dengan prodak KOPI Selangit dan sayuran organiknya, Field adera dengan andalan Beras Organiknya.

Sejak hari pertama, stan Pertamina EP dalam kegiatan yang diprakarsai Himpunan Alumni Institut Pertanian Bogor (IPB) Dewan Pengurus Daerah (DPD) Sumatera Selatan (Sumsel) bersama Pemprov Sumsel tersebut nampak selalu ramai dari pagi. Pengunjung mengaku stan menawarkan prodak yang menawan dilengkapi dengan hadiah. “Asik, tiap pengunjung yang beli minimal lima puluh ribu pacak ambil undian. Belanja cuman 60ribu dapatnyo termos mahal.” Ujar Uli, salah satu pengunjung.

Stan Pertamina EP Asset 2 dibuat berkonsep ramah lingkungan. Dekorasi menggunakan material yang ramah lingkungan seperti kayu dan kertas. Pengunjung yang membeli prodak juga akan dikenakan charge apabila meminta asoy (kantong plastik). Hal ini untuk mengedukasi masyarakat agar mengurangi penggunaan kantong plastik serta biaya charge tersebut digunakan untuk penghijauan dan pemulihan lingkungan.

Stan juga dibuat dan dikerjakan oleh Mitra binaan itu sendiri, yang mana kreativitas yang ada di dalamnya mampu membuat pengunjung tertarik dengan konsep alam. Pengunjung merasa bagai sedang berada di kebun. Ditambah lagi pengunjung bisa langsung mencicipi prodak olahan toga maupun kopi yang diseduh langsung oleh Barista asli putra Sumsel, menambah sensasi serasa berwisata.

Asset 2 General Manager malalui CSR Analyst Imam Maulana menjelaskan, mitra CSR dan perusahaan dalam pameran kali ini fokus pada aspek kesehatan dan juga keberlangsungan kelestarian lingkungan. "Kalau buah-buahan sudah banyak disajikan di stand lain, maka stan ini memamerkan tanaman herbal untuk kesehatan dengan penjelasan cara penanaman secara organik. Mulai dari daun Keladi Tikus obat kanker hingga Rosela penurun berat badan ada lo, macam-macam."

Terlebih lanjut, Syamsul Asinar salah satu mitra binaan yang menjadi motor penggerak program, menjelaskan sayuran yang dipamerkan juga merupakan hasil tanam dengan sistemnya yang terintegrasi dengan program SARAH (Sampah Jadi Berkah). "Jadi dengan melibatkan masyarakat pada prosesnya, sampah dari kompleks perumahan dan perkantoran di Prabumulih disortir dan dikumpulkan. Lalu diintegrasikan juga dengan pengolahan sampah pemerintah Kota Prabumulih, sampah tersebut diproses hingga akhirnya menghasilkan pupuk kompos. Kompos ini kemudian selain dijual juga digunakan untuk menanam sayur organik. Ini sayur-sayurnya segar-segar gak pakai pestisida." tambahnya

Tujuan keikutsertaan PT Pertamina EP, salah satu Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) SKK Migas dalam ajang ini tak lain sebagai wujud komitmen perusahaan dalam menciptakan lingkungan yang lebih sehat, sekaligus turut serta dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui program-program CSR pemberdayaan usaha lokal, sebagai perwujudan nyata kepedulian sosial perusahaan.

Adapun mitra binaan yang turut berkontribusi berasal dari berbagai kabupaten/kota seperti Prabumulih, Muara Enim, PALI, Musi Rawas dan Musi Banyuasin.(SN)
Share:

Peringati HUT ke 62, BSB Prabumulih Beri Souvenir 3 Nasabah Pertama

PRABUMULIH, SININEWS.COM - Peringati Hari Ulang Tahun (HUT) ke 62, Bank Sumsel Babel Cabang Kota Prabumulih beri kejutan spesial untuk tiga nasabah pertama yang melakukan transaksi. 

Kado yang diberikan berupa souvenir serta layanan transaksi yang langsung dilakukan oleh Kepala Cabang Bank Sumsel Babel Prabumulih, Robert kepada tiga nasabah pagi. 

Robert mengatakan pemberian apresiasi kepada tiga nasabah pertama tersebut dilakukan serentak di 25 Cabang Bank Sumsel Daerah. 

"Sebagai bentuk apresiasi. Tiga Nasabah pertama, kami berikan souvenir," Ujar Robert.

Sebagai ungkapan rasa syukur, kata Robert,  kegiatan pertama dimulai dengan pemotongan nasi tumpeng bersama para karyawan dan nasabah. 

"tentunya merupakan bentuk kepedulian dan terima kasih kami kepada Nasabah yang telah mempercayai Bank Sumsel Babel menjadi tempat berinvestasi dan bertransaksi," ungkapnya.

Robert berharap, dengan bertambahnya usia, Bank Sumsel Babel bisa semakin maju, semakin besar serta semakin terdepan kedepannya. 

"Baik dalam bentuk pelayanan maupun dalam hal kontribusinya bagi kemajuan daerah dan masyarakat Prabumulih khususnya," terangnya.
Share:

Buka Posko Pengaduan, Disnakertrans PALI "Pelototi" Perusahaan

PALI, SININEW.COM -- SK Gubernur Sumatera Selatan nomor kep-595/kpts/disnakertrans/2019 tentang Upah Minimum Provinsi (UMP) Sumsel tahun 2020 yang menetapkan UMP Provinsi Sumatera Selatan sebesar Rp 3.043.111,- Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) menyatakan bahwa UMP Provinsi Sumatera Selatan juga berlaku di Kabupaten PALI sebagai Upah Minimum Kabupaten/kota (UMK). 

Pasalnya, di Kabupaten PALI UMK masih mengacu pada UMP akibat masih belum lengkapnya syarat daerah baru itu untuk menentukan UMK sendiri. 

"Sudah kami jelaskan sebelumnya bahwa masih ada beberapa syarat yang belum terpenuhi sebagai daerah untuk menentukan UMK sendiri, diantaranya belum ada Dewan Pengupahan serta Apindo," ungkap Usmandani, Kepala Disnakertrans PALI, Senin (5/11).

UMK itu berlaku mulai 1 Januari 2020 untuk seluruh perusahaan yang beroperasi di wilayah Bumi Serepat Serasan. 

"Besaran itu harus dibayarkan perusahaan terhadap pekerjanya. Dan sifatnya wajib," tandas Usmandani. 

Untuk menampung keluhan pekerja, Disnakertrans PALI membuka posko pengaduan. 

"Kita bakal tindak tegas perusahaan yang tidak membayar sesuai UMK. Para pekerja juga harus pro aktif untuk melaporkan apabila ada perusahaan yang lalai," terangnya
Share:

Harga Getah di PALI Naik Dikit

PALI, SININEWS.COM -- Petani karet di Bumi Serepat Serasan bisa sedikit tersenyum karena sudah dua pekan terakhir ini, harga getah sudah mulai membaik. Dimana setelah sekian lama didera nestapa, lantaran selain harga murah, juga kondisi kering akibat kemarau panjang menyebabkan pendapatan petani terjun bebas.

Seperti terpantau Selasa (29/10) di Pasar Getah Desa Persiapan Jerambah Besi Kecamatan Talang Ubi Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI). Harga getah kualitas mingguan pada pasaran minggu terakhir Oktober dikisaran Rp 7.000 sampai Rp 7.300 per kilogram.

Senyum petani pun bertambah lebar lantaran dua hari berturut-turut hujan pun ikut mengguyur yang menandakan kemarau panjang akan berakhir. 

"Alhamdulillah dengan harganya yang sedikit naik dan musim penghujan bakal segera datang akan merubah nasib kami," ucap Nawawi, salah satu petani karet setempat.

Merangkaknya harga getah dikalangan petani diharapkan Sucipto, petani lainnya bisa bertahan lama dan terus mengalami kenaikan. 

"Kami berharap bisa tembus Rp 10.000 per kilogram. Karena dengan harga itu, antara penghasilan dan harga kebutuhan pokok akan seimbang," harapnya. 

Terpisah, Apias, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten PALI meminta pemerintah Kabupaten PALI melalui Dinas Pertanian untuk membantu petani dalam mendongkrak produksi hasil karet. Terlebih dikatakan Apias bahwa saat ini tengah peralihan musim dari kemarau ke penghujan, jadi untuk pemupukan sangat cocok dilakukan. 

"Petani butuh pupuk untuk merawat kabun. Sebab untuk saat ini, petani kesulitan dan belum mampu membeli pupuk sendiri karena harga getah belum stabil ditambah harga kebutuhan pokok masih tinggi," pinta Politisi PKS itu. 

Sementara itu, Erizon, Plt Kepala Dinas Pertanian Kabupaten PALI belum bisa dihubungi.(sn)
Share:

Permintaan Hewan Kurban Meningkat

MUARA ENIM, SININEWS.COM – Dua pekan menjelangLebaran Idul Adha 1440 H permintaan hewan kurban meningkat. Salah satunya tempat penjualan hewan kurban (Barokah Group)  yang berlokasi di Pelita Sari, Kelurahan Pasar I Muara Enim, sebanyak 30 ekor sapi dan 30 ekor kambing sudah terjual.

Ucin Kelana Putra (40), pengurus hewan kurban mengatakan, untuk harga sapi bervariasi mulai dari harga Rp13 juta sampai Rp16 juta. Sedangkan untuk harga kambing Rp2,5 juta sampai Rp3 juta. “Untuk harga bervariasi. Dikadang kita ada dua jenis sapi yakni  Bali dan lokal,” ujar Ucin saat disambangi di kandang ternak Barokah Group, Selasa (30/7).

Animo pembeli hewan kurban, kata dia, mengalami peningkatan jika dibandingkan Idul Adha tahun lalu.  “Alhamdulilah Idul Adha tahun ini meningkat sekitar 40 persen dari tahun lalu. Ini terjadi karena permintaan banyak dari masyarakat,” katanya.

Ia mengatakan, meski harga ternak sapi menjelang Idul Adha meningkat, tapi permintaan ternak ini dari masyarakat masih tinggi untuk keperluan kurban. “Sampai sekarang sudah terjual sebanyak 30 ekor sapi dan 30 ekor kambing. Saya optimistis stok sapi masih tersisa ini akan habis terjual karena Hari Raya Idul Adha masih dua pekan lagi, sehingga masih ada waktu untuk memasarkan ternak tersebut,” ujarnya.

Untuk hewan kurban yang dijual, dirinya menjami berkualitas. Sebab, kata dia, kandang ternak yang ia kelola bekerja sama dengan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan. 

“Hewan kurban yang kita dijual sudah diperiksa oleh Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan. Setiap waktu ternak kita diperiksa dan dinyatakan tidak layak dikurbankan,” terangnya.
Share:

Jangan Sia-siakan Kayu Kering

PALI, SININEWS.COM -- Kayu kering yang dianggap  sebagai sampah bagi warga Bumi Serepat Serasan yang biasa dipakai hanya untuk kayu bakar, mulai saat ini jangan dibuang begitu saja, karena kayu kering dengan sentuhan sederhana bisa mendatangkan banyak uang.

Itu diketahui saat tim dari LIPI Subang Jawa Barat datang ke Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) mempraktekan pemanfaatan kayu kering untuk hasilkan asap cair. 

Dimana asap cair ini bisa digunakan sebagai pengganti cuka para yang biasa dipakai petani karet sebagai pembeku getah. 

Tentu, dengan pengolahan kayu kering atau bisa juga batok kelapa menjadi asap cair akan menghemat pengeluaran petani karet dalam menyediakan cuka para. 

Disamping hemat, asap cair untuk pembeku getah juga aman digunakan serta ramah lingkungan dan bisa meningkatkan kualitas getah. 

"Perlu alat sederhana dari drum bekas yang dimodifikasi. Kayu kering divakum kedalam alat tersebut dengan pembakaran tidak langsung kemudian disuling dan menghasilkan asap cair. Sangat mudah untuk pembuatan asap cair," ungkap Maulana Furqon, salah satu petugas LIPI dihadapan puluhan petani karet, Rabu (4/7).

Asap cair juga dijelaskannya bisa untuk bahan pengawet makanan yang aman dikonsumsi. "Namun perlu pengolahan kembali, dimana asap cair hasil sulingan pertama, kemudian kita suling ulang, baru bisa dijadikan bahan pengawet," terangnya. 

Limbah pembakaran, dikayakan Maulana jangan langsung dibuang. Namun bisa dibuat briket arang. 

"Untuk briket arang limbah pembakaran kayu kering bisa diekspor ke luar negeri, seperti negara German yang siap menampung briket hasil pembakaran sisa pembuatan asap cair," tambahnya. 

Sementara itu, Abu Hanifah, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Daerah Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) mengemukakan apabila ada masyarakat yang berminat mengembangkan asap cair bisa langsung datang ke kantornya.

"Alat pembuatan asap cair sudah ada di kami. Apabila ingin belajar silahkan datang, dan apabila ingin mengadopsi alat itu, silahkan pelajari. Asap cair juga selain bisa dipakai sendiri, bisa dijual kepada petani lain. Jadi ini peluang bagus untuk berwirausaha. Begitupun kalau ada masyarakat yang butuh asap cair, bisa juga dibeli di kantor kami," pungkasnya.
Share:

Hadir di Citimall Prabumulih, Mr DIY Diserbu Ratusan Pencaker

PRABUMULIH, SININEWS.COM - Setelah buka cabang di Citimall Lahat, Mr DIY kini kembali melebarkan sayapnya dengan membuka toko cabang selanjutnya di Citimall Kota Prabumulih. 

Keberadaan toko yang bergerak dibidang retail untuk alat-alat ini diharapkan dapat memberikan kemudahan kepada masyarakat Kota Prabumulih untuk memenuhi kebutuhan peralatan anak, aksesoris motor serta peralatan lainnya. 

"Di Sumsel kita sudah buka di Palembang. Itu ada 4 store, di Palembang Icon, Palembang Square (PS), Palembang Trade Center (PTC) dan Palembang Indah Mall (PIM). kita juga baru buka di Citimall Lahat," ujar Afif, selaku Rekuitmen Mr DIY, Rabu (26/6). 

Dikatakan Afif, harga yang ditawarkan Mr DIY dapat bersaing dengan produk lainnya bahkan memiliki harga lebih murah 50 persen dibawah pasaran. 

"Masalah harga kita bisa bersaing. Kita punya moto "always low price" ," ungkapnya. 

Sementara itu, dalam perekrutan Rabu (26/6) sekitar 500 pelamar memadati citimall Prabumulih. Jumlah itu diluar ekspektasi Mr DIY mengingat pendaftar membludag lebih dari 100 persen jika dibandingkan dengan Kota lain seperti Palembang yang hanya 200 pelamar. 

"Yang daftar ada dari Lahat, Palembang cuma saya lebih cari yang berdomisili sini. Takutnya kita cari yang jauh alasannya bisa mutasi. Jadi kita prioritaskan orang sini," terangnya. 

Disinggung mengenai kriteria pegawai, Afif menuturkan pihaknya mengutamakan pencaker yang punya pengalaman dibidang retail. "Sesuai kualifikasi yang sudah kami cantumkan di browser," tuturnya. 
Share:

Banjir Rezeki Jelang Tahun Ajaran Baru

PALI, SININEWS.COM - Jelang tahun ajaran baru 2019/2020 hampir diseluruh toko jasa fotokopi di Kota Pendopo Kecamatan Talang Ubi Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) kebanjiran order dalam melayani warga yang hendak melengkapi berkas, untuk pendaftaran sekolah baru, seperti fotokopi, cetak foto dan laminating. 

Salahsatu toko yang diserbu warga yang didominasi pelajar tersebut adalah toko Sherly berada di pertokoan Terminal Pendopo. 

"Syarat masuk SMA harus ada pas foto, terpaksa harus mencetak dan sekalian fotokopi berkas lainnya ke toko ini," ungkap Agus, salahsatu pelajar yang hendak mendaftar di salahsatu sekolah di Pendopo, Sabtu (22/6).

Sementara itu, Rozani, pemilik toko Sherly membenarkan sudah satu pekan terakhir ini tokonya ramai dikunjungi warga yang rata-rata mengurus kelengkapan berkas untuk mendaftar di sekolah baru. 

"Alhamdulillah, setiap memasuki tahun ajaran baru selalu ramai. Untuk omzet, pastinya naik," akunya.
Share:

Ulat Serang Bayam dan Kangkung, Petani Ngeluh Rugi

PALI, SININEWS.COM -- Petani sayuran di kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) mengaku merugi lantaran tanaman mereka diserang hama ulat pemakan daun. Hama ini diakui sejumlah petani sayuran akibat cuaca yang tidak dapat diprediksi saat ini. 

Seperti yang terjadi di perkebunan sayur warga, di Keluarahan Handayani Mulya, Kecamatan Talang Ubi. Dimana, para petani memilih pasrah dengan cuaca yang selalu berubah-ubah ini, karena membuat ulat muncul dan merusak tanaman.

Kancil (42), salah satu petani setempat mengatakan, bahwa hasil panen sayurnya jauh menurun akibat cuaca yang tidak menentu seperti saat ini, karena tanamnya banyak yang diserang hama dan mengalami busuk.

"Akubat cuaca saat ini yang kadang panas terus mendadak hujan, membuat hama ulat muncul dan merusak tanaman sayur. Ditambah lagi dengan tanaman sayuran yang menguning dan membusuk," ujarnya, Senin (17/6).

Dikatakanya, omzetnya yang biasa diatas Rp10 juta perbulan, kini hanya sekitar jutaan setiap bulannya. "Jadi sebulan terakhir ini akibat cuaca kami cukup rugi pak, dan memang tidak bisa digindari," katanya.

Sementara, Ramses (23), salah satu pembeli sayuran tersebut mengaku, bahwa saat ini permintaan di pasaran memang cukup tinggi, namun hasil panen petani yang mengalami penurunan.

"Kami cuma sekedar membeli hasil sayur yang ada di petani, dan kembali dijual di pasar dan warung-warung yang ada di wilayah Pendopo. Kami juga berharap dengan cuaca yang berubah ini bisa kembali normal," pintanya.(sn)
Share:

Lagi! Jelang Lebaran, Harga Karet Anjlok

PALI, SININEWS.COM -- Lagi-lagi, petani karet di Bumi Serepat Serasan harus mengusap dada dan mengencangkan ikat pinggang untuk menghemat pengeluaran jelang lebaran ini, lantaran harga getah karet pada Minggu (2/6) kembali anjlok. Dari harga getah kualitas mingguan pada sebelumnya yang menembus Rp 8.200/kg kali ini hanya dihargai Rp 6.500/kg.

Menurut petani, penyebab anjloknya harga getah karena pembeli atau toke getah beralasan pabrik getah sudah tutup akibat sudah mendekati lebaran. 

"Setiap akan lebaran dan libur hari-hari besar keagamaan, pabrik getah tutup dipakai alasan toke getah untuk menekan harga," ungkap Rozali, petani karet asal Babat Kecamatan Penukal Kabupaten PALI. 

Kondisi ini tentu sangat memberatkan petani, lantaran disaat desakan kebutuhan hidup harus mereka penuhi untuk mempersiapkan hari raya Idul Fitri, sementara penghasilan petani malah menurun. 

"Seperti sudah jatuh tertimpa tangga. Bagaimana tidak, karena satu pekan terakhir ini hujan kerap turun siang hari membuat produksi getah menurun. Belum lagi harga getah dicekik pembeli, juga diperparah harga bahan pangan terus melonjak membuat kami semakin sulit. Jalan satu-satunya untuk menutupi kebutuhan hidup adalah berhutang," keluh Jamhuri, petani karet asal Desa Sinar Dewa Kecamatan Talang Ubi. 

Sementara itu, Dedi salahsatu pembeli getah mengaku bahwa turunnya harga getah karena pabrik getah sudah tutup, sehingga pembeli getah harus mengeluarkan biaya lebih untuk menyimpan getah sampai pabrik getah. 

"Biaya angkut dan bongkar muat sudah pasti nambah, belum lagi penyusutan selama penyimpanan. Karena kalau hari hari biasa, sudah membeli langsung dimuat kemudian dikirim ke pabrik. Tapi akibat pabrik tutup, terpaksa getah dari petani kita simpan dulu. Untuk itu, kita turunkan harga agar tidak merugi," katanya.
Share:

Jelang Lebaran, Sejumlah Bahan Pokok di PALI Merangkak Naik

PALI, SININEWS.COM -- Warga Bumi Serepat Serasan harus merogoh kocek lebih dalam lagi untuk mempersiapkan hari raya Idul Fitri, pasalnya sejumlah bahan pokok di sejumlah pasar di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) pada H-4 lebaran mulai merangkak naik. 

Seperti harga cabe di pasar Inpres Pendopo Kecamatan Talang Ubi, jenis cabe merah dan rawit, dalam dua hari belakangan ini melonjak tajam. Dari harga semula yang hanya dikisaran Rp 25.000-Rp 30.000/kg kali ini mencapai Rp 55.000/kg.

"Iya pak, hari ini harga cabe naik dua kali lipat. Tapi kami tidak bisa berbuat apa-apa, dan meski mahal tetap kami  beli karena butuh," ungkap Siti Halimah, Sabtu (1/6).

Meminta pemerintah untuk menekan harga pun dirasa percuma, karena diakui Siti Halimah setiap jelang lebaran, harga kebutuhan pokok tidak bisa terkendali. 

"Mungkin sudah hukum alam, karena memang jelang lebaran permintaan membludak sementara stok tidak bertambah berimbas harga-harga bahan pokok melambung," imbuhnya. 

Sementara itu, Misda, pedagang cabe dan sayuran di pasar Pendopo mengaku bukan hanya cabe, tetapi sejumlah jenis sayuran juga mengalami hal sama. 

"Seperti harga kacang panjang, kubis, wortel dan kentang harganya naik, tetapi tidak signifikan. Hanya bawang putih yang alami penurunan, dimana pada awal puasa menembus angka Rp 100.000/kg, kali ini turun menjadi Rp 35.000/kg," jelas Misda. 

Terpisah, Junaidi Kabag Perekonomian Kabupaten PALI menyebut bahwa setelah tim gabungan pengendalian harga bahan pangan terjun kelapangan melakukan pemantauan sejak awal puasa sampai jelang lebaran, harga kebutuhan pokok tidak begitu signifikan kenaikannya. 

"Serta stok untuk semua jenis bahan pangan aman," katanya. (sn)
Share:

Jelang Lebaran, Petani Sawit Menjerit

MUARA ENIM--Para petani kelapa sawit di Kabupaten Muara Enim menjelang lebaran Idul Fitri 1440 H benar benar menjerit. Soalnya sejak memasuki bulan suci Ramadhan, harga kelapa sawit tanda buah segar (TBS) terus mengalami penurunan yang cukup drastis.

                  Harga TBS kelapa sawit ditingkat petani tinggal Rp 800/kg yang sebelumnya sempat mencapai Rp 1100/kg. Harga yang terus mengalami penurunan membuat petani benar benar terpukul.

                Karena disaat petani membutuhkan uang untuk memenuhi kebutuhan lebaran dan persiapan anak sekolah tahun ajaran baru, tetapi harga komoditi kelapa sawit malah turun.

                “Saya juga tidak tau persis apa penyebabnya, yang pasti harga kelapa sawit di Pabrik Kelapa Sawit (PKS) terus turun, bahkan hampir setiap hari turun, makanya kami juga membeli sawit petani terpaksa harganya turun juga,” jelas Lai Manulang, salah seorang agen kepala sawit, kemarin.

               Sementara itu, para petani kelapa sawit sangat menyesalkan sikap pemerintah yang terkesan tidak berpihak kepada petani kelapa sawit. Karena pemerintah terkesan tidak peduli terhadap kondisi harga kelapa sawit petani yang terus mengalami penurunan.

                “Seharusnya pemerintah mengambil sikap menentukan harga kelapa sawit petani non plasma. Sehingga petani kelapa sawit bisa sejahtera. Kalau seperti ini bagaimana petani kelapa sawit mau sejahtera,” jelas Anton dan Wak Toh, salag seorang petani kelapa sawit.

                 Selama ini, lanjutnya, pemerintah hanya menentukan harga kelapa sawit petani plasma yang dibina oleh perkebunan pemerintah maupun swasta. Sedangkan harga kelapa sawit petani non plasma  diserahkan kepada harga pasar.   

                 “Kita meminta pemerintah tidak ada diskriminasi antara petani kelapa sawit plasma dan non plasma, sehingga harga kelapa sawit petani bisa stabil,” pinta petani.
Share:

Citimall Gelar Talkshow Ramadhan dan Buka Bersama Anak Panti serta Kaum Dhuafa

PRABUMULIH--Citimall Kota Prabumulih Gelar Talkshow edisi Ramadhan yang bertajuk "Ada Rejeki dan Keberkahan di Bulan Ramadhan"di atrium Citimall. Kamis (30/5). 

Dalam talkshow kali ini, Citimall menundang nara sumber yang berpengalaman dibidangnya. Antara lain, Creatif Enterpreneur Aan Kiyamura dan Influencer lokal Mario KDI. 

Dalam acara tersebut juga Citimall mengundang puluhan anak panti dari panti asuhan Aisyiyah dan kaum dhuafa . 

Tak sampai disitu, sebagai bentuk CSR Citimall Prabumulih memberikan donasi berupa 47 paket sembako kepada kaum duafah disekir Citimall dan 20 paket sembako juga diberikan kepada anak-anak panti asuhan. 

Kemudian, 5 buah mukena, 10 buah sarung dan 8 bual Al Quran diberikan kepada Masjid Abdan Syukro.

"Setiap tahunnya Citimal Prabumulih melakukan kegiatan CSR sebagai bukti kepedulian kami terhadap lingkungan disekitar Citimal. Semoga paket sembako yang kami berikan untuk anak-anak panti asuhan dan kaum dhuafa, serta mukena, sarung dan Al Quran yang kami berikan untuk Masjid Abdan Syakuro dapat memberikan manfat yang besar untuk masyarakat," jelas Teges Prita Soraya, Head of Operating Properties NWP Retail, perusahaan induk Pengelola Citimal Prabumulih.

Pemberian CSR ini diselenggarakan secara seremonial di Atrium Citimal Prabumulih bersamaan dengan acara Citimal Talkshow edisi Ramadhan dan buka bersama dengan anak-anak panti asuhan, kaum dhuafa, seluruh staff Citimal Prabumulih serta rekan-rekan
media.

Tak hanya itu, pengunjung setia Citimal Prabumulih juga akan dihibur dengan penampilan musik dari band lokal Reen.
Share:

Gegara Warga Serbu Pasar, Jalan Lintas PALI-Sekayu Macet

PALI - Meski lebaran masih sepekan lebih lagi, tetapi sejumlah pasar kalangan diserbu pengunjung yang hendak membeli kebutuhannya saat berpuasa maupun mempersiapkan untuk hari raya nanti. Seperti terlihat di pasar kalangan Babat kecamatan Penukal Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) Minggu (26/5).

Penuh sesak pengunjung memenuhi pasar yang dibuka setiap hari minggu tersebut. Tetapi dibalik hiruk pikuk transaksi yang cukup ramai, ada keluhan yang dirasakan pengguna jalan saat melintas di sekitar pasar kalangan tersebut.

Pasalnya, jalan lintas PALI - Sekayu Muba yang seharusnya bebas hambatan tersebut terkena macet saat pasar kalangan Babat digelar serta akibat parkir kendaraan yang terkesan semrawut.

"Seharusnya pengelola pasar menata parkir kendaraan, jangan asal menempatkan kendaraan dipinggir jalan. Terkadang ada warga yang hendak membawa keluarganya sakit, terhambat akibat kemacetan ini," ungkap Jen, pengguna jalan asal Abab yang hendak menuju Kota Pendopo.

Sama halnya diutarakan Bambang, warga Desa Gunung Menang Kecamatan Penukal yang mandi keringat saat sepeda motornya terjebak macet di depan pasar kalangan, karena saat itu, cuaca cukup terik.

"Jalan jadi sempit akibat parkir kendaraan semrawut. Belum lagi pedagang yang menggelar lapaknya dipinggir jalan membuat macet tidak bisa dihindarkan. Kami berharap ada pihak terkait, seperti Dishub untuk membantu mengatur lalulintas agar semua aktivitas warga tidak terganggu," harapnya.

Terpisah, Slamet Suhartopo, Plt Kepala Dishub PALI berjanji bakal menempatkan anggotanya disetiap pasar kalangan yang lokasinya dipinggir jalan lintas.

"Guna mengatasi kemacetan akibat pengunjung pasar memblukdak saat lebaran, anggota kami akan disiapsiagakan di lokasi pasar Inpres atau pasar kalangan," ujar Slamet. (sn)
Share:

Ratusan Kilogram Daging Ludes di Serbu Warga

MUARA ENIM--Operasi pasar yang digelar Dinas Perindustrian dan Perdagangan Muara Enim bekerjasama dengan Bulog Lahat benar benar membawa berkah bagi masyarakat. Terbukti hanya dalam waktu sebentar sebanyak 500 kg daging sapi impor dari India yang dijual di Operasi Pasar tersebut ludes terjual tak bersisa. 
               
Operasi pasar itu berlangsung di pasar mambo depan hotel Mitra Kota Muara Enim, Kamis (24/5). Pada operasi pasar itu, tidak hanya daging yang dijual dengan murah dipatok seharga Rp 80 ribu/kg. Tetapi dijual juga minyak goreng merek fortune Rp 10.500/kg, gula pasir Rp 11.500/kg, beras kemasan 5 kg dijual Rp 45 ribu/kampil.
                  
Sedangkan daging sapi beku impor dari India seharga Rp 80 ribu/kg. Pada operasi pasar tersebut, terlihat para ibu rumah tangga ramai ramai membeli daging sapi yang harganya jauh lebih murah ketimbang daging sapi segar yang mencapai Rp 130 ribu/kg di pasar.
                 
Sangkingkan banyaknya masyarakat yang berminat membeli daging tersebut, sampai sampai ada warga yang membeli sampai 4 kg. Namun rata rata ada yang membeli 1-2 kg.
                
Kabid Tata Kelola Perdagangan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Muara Enim, Wartini, menegaskan, operasi pasar yang digelar Dinas Perdagangan dan Perindustrian bekerja sama dengan Bulog bertujuan untuk menyetabilkan harga kebutuhan pokok di pasar menjelan Idul Fitri.
                 
“Operasi pasar ini kita lakukan supaya harga kebutuhan pokok menjelang lebaran bisa stabil. Karena saat ini harga sembako sudah mulai naik,” jelasnya.
                
Dia mengaku, bahwa pada operasi pasar tersebut, masyarakat cukup antusian untuk membeli daging sapi beku impor dari India. Karena harga daging segar di pasar cukup mahal mencapai Rp 130 ribu/kg.
                  
“Daging sapi beku yang dijual memang impor dari India, tetapi telah memiliki sertifikat halan dan sertifikat dari karantina,” jelasnya.
                      
Menurutnya,  jika kondisi harga belum juga stabil, maka pihak Bulog bersedia untuk melakukan operasi pasar kembali mendekati lebaran Idul Fitri. 
Share:

Angkat Ekonomi Masyarakat dengan Kerajinan, Dekranasda Prabumulih Gandeng Warga Penerima KIS

PRABUMULIH--Guna meningkatkan ekonomi masyarakat menengah kebawah Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Prabumulih akan menggandeng kaum marjinal khususnya penerima KIS (Kartu Indonesia Sehat). 

Hal ini diungkapkan Ketua Dekranasda Kota Prabumulih , Ir Hj Suryanti Ngesti Rahayu Ridho saat dibincangi usai acara pelantikkan pengurus Dekranasda periode 2018-2023.

"Kita gandeng kelompok marjinal penerima KIS, tujuannya supaya ekonomi terangkat. Karena pekerjaannya mudah dan bisa dilakukan semua orang seperti membuat kain jumputan mereka hanya mengikat-ikatnya saja," ujarnya.

Selain itu untuk memperkenalkan kain jumputan khas Prabumulih, kata Ngesti, pihaknya akan lebih gencar lagi melakukan promosi salah satunya dengan rutin mengadakan pameran. 

"Kain jumputan ini ada yang terbuat dari daun mangga, pinang, rambutan dan lainnya. Dalam waktu dekat di Taman Mini akan ada pameran dan kita akan tampilkan jumputan ini. Kita tidak kalah dengan kabupaten/kota lain," ungkapnya.

Sementara, Walikota Prabumulih, Ir H Ridho Yahya berharap Dekranasda tak hanya mempromosikan kain diacara pameran saja. Lebih dari itu, kedepan harus menunjukkan eksistensinya, memberdayakan dan memasarkan produk. 

"Selama ini kendala di pemasaran, tapi kerajinan ini kita harapkan maju dan terus semangat," terangnya. 

Untuk mewujudkan itu, turur Ridho, dalam waktu dekat pihaknya akan mendata warga miskin penerima KIS agar dapat ikut serta dalam pengembangan usaha kain jumputan. "Kita harap warga miskin penerima KIS ini dapat digandeng," tuturnya.
Share:

Youtube SiniNews

Facebook SINI News

Followers

Subscribers


Postingan Populer

Blog Archive

Comments

Berita Utama

sitemap

Recent Posts