PALI, SININEWS.COM -- Petani karet di Bumi Serepat Serasan bisa sedikit tersenyum karena sudah dua pekan terakhir ini, harga getah sudah mulai membaik. Dimana setelah sekian lama didera nestapa, lantaran selain harga murah, juga kondisi kering akibat kemarau panjang menyebabkan pendapatan petani terjun bebas.
Seperti terpantau Selasa (29/10) di Pasar Getah Desa Persiapan Jerambah Besi Kecamatan Talang Ubi Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI). Harga getah kualitas mingguan pada pasaran minggu terakhir Oktober dikisaran Rp 7.000 sampai Rp 7.300 per kilogram.
Senyum petani pun bertambah lebar lantaran dua hari berturut-turut hujan pun ikut mengguyur yang menandakan kemarau panjang akan berakhir.
"Alhamdulillah dengan harganya yang sedikit naik dan musim penghujan bakal segera datang akan merubah nasib kami," ucap Nawawi, salah satu petani karet setempat.
Merangkaknya harga getah dikalangan petani diharapkan Sucipto, petani lainnya bisa bertahan lama dan terus mengalami kenaikan.
"Kami berharap bisa tembus Rp 10.000 per kilogram. Karena dengan harga itu, antara penghasilan dan harga kebutuhan pokok akan seimbang," harapnya.
Terpisah, Apias, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten PALI meminta pemerintah Kabupaten PALI melalui Dinas Pertanian untuk membantu petani dalam mendongkrak produksi hasil karet. Terlebih dikatakan Apias bahwa saat ini tengah peralihan musim dari kemarau ke penghujan, jadi untuk pemupukan sangat cocok dilakukan.
"Petani butuh pupuk untuk merawat kabun. Sebab untuk saat ini, petani kesulitan dan belum mampu membeli pupuk sendiri karena harga getah belum stabil ditambah harga kebutuhan pokok masih tinggi," pinta Politisi PKS itu.
Sementara itu, Erizon, Plt Kepala Dinas Pertanian Kabupaten PALI belum bisa dihubungi.(sn)
Mantap semoga hargo getah naik terus mangko petani karet makmur.
ReplyDeleteSalam kenal wisatain.com
Folback gan