Kabar itu diungkapkan Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir, Etty Murniaty melalui Ahmad Hidayat Kabid Perumahan, Selasa (26/6).
Dikatakan Ahmad Hidayat bahwa BSPS merupakan bantuan langsung menggunakan APBN yang nantinya bakal diterima warga melalui rekeningnya masing-masing.
Tetapi sebelum menerima bantuan tersebut, dijelaskan Ahmad Hidayat terlebih dahulu, warga penerima membuat kontrak dengan toko bangunan, selanjutnya melakukan pemesanan. Kemudian setelah pengiriman material sampai kepada warga penerima dan lengkap sesuai pesanan, maka bantuan baru akan dikirim ke rekening bersangkutan.
"Seleksi pemerima program BSPS telah dilakukan beberapa tahap, seperti melakukan survei dan berkoordinasi dengan pemangku kepentingan. Dan tahun ini kita dapat 437 penerima, dan saat ini sebagian penerima sudah ada dalam tahapan pengiriman mateial," ungkap Ahmad Hidayat.
Ditambahkan Kabid Perumahan Dinas Perkim PALI bahwa jumlah penerima BSPS terdiri dari 73 penerima di Desa Suka Rame Kecamatan Penukal Utara, 175 penerima di Kelurahan Handayani Mulya Kecamatan Talang Ubi dan 89 penerima di Desa Curup Kecamatan Tanah Abang.
"Masing-masing penerima mendapat bantuan sebesar Rp 15 juta. Pencairan bantuan tersebut akan disalurkan dua tahap. Dan dari angka tersebut ada Rp 2,5 juta diperuntukkan biaya upah tukang," jelasnya.
Diharapkannya kepada seluruh masyarakat agar mengawasi bersama-sama pelaksanaan program tersebut.
"Kita hanya bertugas monitoring, dan program ini mari kita awasi bersama. Apabila ada temuan penyalahgunaan, maka silahkan laporkan ke kita. Karena sangsinya yang bersangkutan harus mengembalikan dana ke rekening negara atau melalui rekening penerima bersangkutan. Namun, apabila ada penerima menjual material, maka tindakan itu berurusan dengan hukum," tandasnya.
Saat ini diakui Ahmad Hidayat pihaknya terus mengajukan penerima BSPS dan diharapkan tahun ini juga penerima bisa bertambah. Sebab dari data yang dimiliki Dinas Perkim, rumah tidak layak huni di PALI ada 6.221, sementara yang sudah terealisasi sebanyak 1.143. Untuk sisanya, ditargetkan pihak Perkim selesai tiga tahun kedepan.
"Masih ada 5.078 rumah tidak layak huni, dan kami prediksi bakal rampung tiga tahun kedepan. Pasalnya, selain dari anggaran pemerintah, kami harapkan ada CSR perusahaan ikut andil dalam mengentaskan program rumah tidak layak huni menjadi layak huni," tukasnya. (red/mrsd)
No comments:
Post a Comment