Penangkapan tersebut berlangsung, Minggu (1/7) sekitar pukul 16.00 WIB, setelah melakukan pengeroyokan terhadap korban Eli (50) dan anaknya Heru (30) hingga mengalami beberapa luka bacok di bagian kepala atas dan pundaknya yang menyebabkan darah mengucur dari arah lukanya.
Kejadian itu berawal antara pelaku Burnawi dan korban Eli cekcok mulut, lantaran sama-sama saling klaim patok tanah tempat tinggalnya, yang membuat korban Eli naik pitam dan memukul kepala pelaku Burnawi dengan menggunakan kayu.
Anak pelaku Dapitri, yang melihat kejadian tersebut didepanya, langsung mengambil senjata tajam jenis parang lalu membacok bagian kepala dan pundak korban. Anak korban Heru yang melihat orang tuanya sudah bersimbah darah, mencoba membantu.
Namun, dirinya keburu dibacok oleh pelaku Burnawi yang ternyata sudah mengambil parang lainya didalam rumahnya. Sehingga membuatnya ikut tersungkur. Melihat kondisi kedua korban sudah bersimbah darah, membuatnya langsung kabur menuju bidan desa setempat untuk mendapatkan perawatan lalu ditangkap.
Kapolsek Penukal Abab Iptu Acep YS, melalui Kanit Reskrim Ipda Muhammad Arafah mengatakan, bahwa pihaknya mengamankan kedua pelaku tanpa perlawanan. Saat ini pihaknya sedang mencari barang bukti dua bilah parang yang digunakan pelaku, diduga disembunyikan oleh keluarga pelaku.
"Kedua pelaku sudah kita amankan. Saat ini kita sedang mencari barang bukti sajam yang digunakan. Sedangkan kedua korban, sedang menjalani perawatan, akibat luka bacok yang cukup serius dialaminya dibagian kepala dan pundak," jelasnya.
Sementara, pelaku Burnawi mengaku, bahwa dirinya bersama anaknya melakukan pembacokan tersebut karena emosi setelah korban Eli terlebih dahulu melakukan pemukulan terhadap dirinya.
"Keluarga Eli memang kelewatan. Patok pembatas lahan malah digeser Eli. Dari itu saya kesal dan menanyakan masalah itu baik-baik. Tapi justru malah saya dipukul olehnya dengan menggunakan balok kayu pak. Lalu anak saya ikut emosi dan membacoknya," katanya. (red/mrsd)
No comments:
Post a Comment