Imbasnya, antrian panjang mengular dan yang dikeluhkan warga pengendara lainnya saat hendak mengisi BBM, adalah antrian mobil truk menghalangi jalan ketika akan memasuki SPBU tersebut.
Selain itu, warga pun mengaku kesulitan mendapatkan BBM jenis solar, karena sering kehabisan akibat banyaknya mobil truk pengangkut barang yang mengisi BBM di SPBU itu.
"Sebelum jam 12 siang, solar sudah habis, jadi kami terpaksa beli eceran atau harus mencari SPBU lain apabila kehabisan di SPBU Simpang Tais," ungkap Simbolon, Rabu (25/7).
Dia meminta agar pihak SPBU membatasi pengisian BBM bagi kendaraan pengangkut barang agar masyarakat lainnya tidak kesulitan mencari BBM jenis solar.
"Bagi pengemudi mobil truk, kalau mau mengisi BBM di SPBU itu, ya harus memberikan ruang bagi pengendara lain yang juga akan mengisi BBM, serta bagi pengelola SPBU juga harus bisa mengatur lalulintas disekitar SPBU serta membatasi pengisian BBM bagi mobil angkutan barang," pintanya.
Sementara itu, Zulkopli, Plt kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) PALI juga mengeluhkan hal sama, karena seringkali mobil Dalmas yang dimiliki Satpol-PP sering kehabisan BBM jenis solar saat hendak kelapangan.
"Kalau mobil truk itu mengangkut alat perusahaan, seyogyanya pihak perusahaan bersangkutan harus membantu menyediakan BBM solar agar tidak terjadi penumpukan armada pengangkut barang di SPBU yang mengakibatkan solar jadi cepat habis," saran Zulkopli.(red/mrsd)
No comments:
Post a Comment