"Kalau bisa setiap pelaku bandar narkoba ditembak mati, karena telah merusak generasi muda. Dengan adanya kejadian ini, disisi lain kami malu karena salahsatu pelaku warga PALI, tetapi disisi lain kami bangga dengan tindakan tegas aparat penegak hukum, karena akan membuat jera pelaku Lainnya," ungkap Agus, salahsatu warga Talang Ubi, Sabtu (11/8).
Diketahui sebelumnya bahwa R (38), warga Dusun Bukit Tua, Padang Tualang, Langkat, Medan, Sumatera Utara dan GI (23), pemuda asal Tanah Abang Utara, Kabupten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumatera Selatan, ditembak mati oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) Sumsel lantaran kedapatan menyelundupkan 17 kilogram sabu ke Palembang.
Sementara, tiga rekannya yang lain ditangkap berdasarkan hasil pengembangan. Mereka adalah HI (21), warga Kelurahan Tanah Abang Utara, Kabupaten Pali; SU (38), warga Desa Besilam, Padang Tualang, Langkat, Medan, Sumatera Utara, dan; MI (47), warga Desa Rambai Jaya, Kampas Indra Hilir, Pekanbaru.
Kepala BNN Sumsel Brigjen Pol Jhon Turman Panjaitan mengatakan, kelima tersangka tersebut menyelundupkan sabu dari Medan untuk diedarkan di Palembang.
Awalnya, mereka melakukan pengintaian di sebuah hotel kawasan Jalan Puncak Sekuning, Kelurahan Puncak Sekuning, Kecamatan Ilir Barat I, Palembang, Sumatera Selatan, yang merupakan tempat R (38), SU (38) dan MI (47) menginap.
Ketiga tersangka tersebut akhirnya menunggu GI dan SU untuk bertransaksi narkoba. Saat keduanya datang menggunakan mobil, petugas pun langsung melakukan penggerebekan.
“R dan GI mencoba kabur setelah diberikan tembakan peringatan. Karena posisi membahayakan, akhirnya kita ambil tindakan tegas dan pelaku tewas saat akan dibawa ke rumah sakit,” kata Jhon saat di ruang kamar jenazah Rumah Sakit Bhayangkara Palembang.
Jhon menjelaskan, dari pemeriksaan kepada tiga tersangka, sabu 17 kilogram itu dikirimkan ke Palembang atas perintah salah satu napi yang kini masih mendekam di sel tahanan.
Napi tersebut, menurut Jhon merupakan saudara dari tersangka IG yang tewas ditembak.
“Mereka bergerak atas perintah seorang napi di Lapas. Namun belum bisa disebutkan lapas daerah mana, karena ini masih dalam pengembanganan,” ujarnya. (red)
No comments:
Post a Comment