PALI -- Kebakaran lahan gambut di Desa Tempirai Kecamatan Penukal Utara Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) hingga kini belum juga padam. Meski titik api berkurang karena siang dan malam petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten PALI terus mengerahkan tenaganya untuk memadamkan api , tetapi saat sore menjelang malam, api kembali menyala membakar lahan gambut milik warga juga milik peruhsahaan perkebunan kelapa sawit PT Laras Karya Kahuripan (LKK).
Diakui Junaidi Anuar, kepala BPBD PALI bahwa jauhnya sumber air menyulitkan pihaknya untuk memutus titik api, selain itu, lahan yang terbakar merupakan lahan gambut.
"Saat kita padamkan, terlihat dari permukaan, api sudah padam. Tetapi kembali muncul lagi esok harinya dan mengeluarkan asap. Kendala lainnya, karena lokasi susah dijangkau kendaraan dan jauhnya sumber air," ungkap Junaidi Anuar, Minggu (7/10).
Untuk antisipasi melebarnya titik api, dikatakan kepala BPBD PALI pihaknya menyiagakan petugas untuk mengawasi terus di lokasi kebakaran.
"Kita dibantu TNI melalui Babinsa, 10 orang warga juga dari TRC BPBD 9 orang. Mereka siap siaga pada malam hari guna antisipasi api meluas. Kalau siang hari kami berjibaku memadamkan api bersama dengan alat yang dimiliki, dan hasilnya alhamdulillah titik api berkurang meski masih ada beberapa titik yang kembali muncul," terangnya.
Apabila pada Minggu siang (7/10) ini titik api masih muncul, Junaidi bakal meminta BPBD Provinsi Sumatera Selatan untuk membantu menurunkan pesawat Water Boom ke lokasi kebakaran.
"Kita akan minta Water Boom diturunkan, namun apabila mati, permintaan itu tidak akan kita ajuan, hanya bersiaga saja di lokasi kebakaran," pungkas Junaidi.
Terpisah, Dedi Handayani, kepala Desa Tempirai Barat, meyebutkan bahwa pada Sabtu, api sempat padam namun tidak menutup kemungkinan api akan muncul kembali karena cuaca cukup panas ditambah hujan belum juga turun.
"Hampir dua minggu hujan belum turun, itulah menyebabkan kebakaran belum padam-padam," ucap Kades
No comments:
Post a Comment