PALI -- Adanya bencana alam berupa angin puting beliung yang terjadi Desa Teluk Lubuk Kecamatan Belimbing Kabupaten Muara Enim dua hari lalu bukan hanya meluluhlantakan beberapa rumah milik penduduk setempat, tetapi juga merobohkan dua tiang listrik yang merupakan jalur aliran listrik yang menerangi wilayah Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI).
Akibatnya, aliran listrik ke PALI terputus lebih dari 12 jam pada Minggu malam (21/10) hingga Senin siang (22/10). Namun, untuk saat ini, aliran listrik ke kota Pendopo kecamatan Talang Ubi disebutkan pihak PLN Rayon Pendopo Area Lahat telah kembali normal setelah petugas PLN Pendopo dibantu petugas PLN dari kota Prabumulih langsung memperbaiki jaringan listrik yang terputus.
Hal itu dikatakan langsung Manager PLN Rayon Pendopo, Tasili, Selasa (23/10). Dijelaskannya bahwa dalam memperbaiki tiang listrik yang roboh, pihaknya bekerja keras agar listrik bisa segera menyala di PALI.
"Petugas kami dari malam kejadian sampai Senin siang tidak lagi tidur, bekerja maksimal agar pelanggan PLN tidak terlalu lama dalam keadaan gelap gulita," ungkap Tasili.
Dirinya juga menyebutkan bahwa pihaknya sempat menyuplai listrik dari gardu penyulang kota Prabumulih.
"Untuk menerangi listrik di PALI, sempat kita ambil dari gardu penyulang di Prabumulih, sebab kalau menunggu perbaikan, mungkin akan memakan waktu lebih lama. Tetapi saat ini, perbaikan jalur listrik di lokasi bencana sudah rampung dan tegangan listrik di kota Pendopo sudah normal," terangnya.
Kecuali aliran listrik di Desa Air Itam, sebab diakui Tasili bahwa jalur listrik menuju Desa Air Itam banyak mengalami gangguan, dimana tak sedikit batang pohon lebih tinggi dari tiang listrik yang sering menimpa jalur listrik.
"Jalur tersebut memerlukan waktu lebih lama untuk dilakukan perbaikan, dan sampai saat ini petugas kita tengah bekerja dan kita siagakan petugas selama 24 jam untuk antisipasi gangguan alam. Apabila terjadi gangguan, maka petugas kita langsung menindaklanjutinya, kecuali terjadi hujan lebat disertai angin kencang dan petir," pungkas Tasili.
No comments:
Post a Comment