PALI - Jembatan yang menjadi akses warga Desa Persiapan Gunung Menang Timur Kecamatan Penukal Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) untuk beraktivitas sehari-hari menuju kebun karetnya runtuh sejak Selasa malam (20/11) karena menurut warga sekitar diduga akibat dilalui alat berat yang hendak mengevakuasi alat berat lain yang rusak ketika mengerjakan normalisasi sungai Sebagut.
Imbasnya, ratusan warga urung melakukan aktivitasnya karena tidak bisa menyeberang sungai tersebut.
"Setelah alat itu lewat, jembatan rusak parah. Warga sudah coba perbaiki jembatan tersebut, tetapi karena jembatan terbuat dari pipa besi, jembatan tersebut sulit untuk kembali semula. Warga yang biasa beraktivitas melalui jembatan tersebut, sudah dua hari ini lumpuh," ujar Musiwan, Kepala desa Persiapan Gunung Menang, Kamis (22/11).
Untuk itu, Kades meminta pihak pelaksana pekerjaan normalisasi sungai Sebagut yang dikerjakan dari APBD Provinsi untuk bertanggung jawab dan memperbaiki jembatan tersebut.
"Sebenarnya kalau koordinasi terlebih dahulu dengan pemerintah desa, tidak akan terjadi seperti ini, karena jembatan itu dibangun Pertamina pada tahun 1980an, dan sudah banyak pipa besi yang kropos serta tidak layak dilalui kendaraan berat. Tetapi, pelaksana sepertinya tidak butuh pemerintah desa dan memaksakan untuk menyeberang diatas jembatan itu. Untuk itu, Kami minta secepatnya diperbaiki, karena jembatan itu menjadi urat nadi perekonomian sebagian besar warga desa ini," pintanya.
Terpisah, Darmadi Suhaimi wakil ketua DPRD PALI menegaskan bahwa pihak pelaksana atau pemilik alat berat tersebut wajib memperbaiki jembatan itu.
"Kalau memang benar akibat alat berat itu, maka wajib pihak pelaksana atau tekait lainnya memperbaiki. Dari laporan yang saya terima, sudah dua hari warga sudah tidak bisa ke kebun, otomatis penghasilannya terputus," tandasnya.
No comments:
Post a Comment