Gara gara ini sejumlah petani merugi!

foto : ilustrasi


PALI - Petani karet di Bumi Serepat Serasan sepertinya harus mengencangkan ikat pinggang kala musim penghujan saat ini, sebab hujan yang aktif turun di setiap hari memaksa petani mengurungkan aktivitasnya.

Terlebih, banjir sering melanda kebun petani, dimana selain tidak beraktivitas, terkadang peralatan sadap mereka habis terbawa banjir. Tentu keadaan ini dikeluhkan petani yang menanggung rugi setiap hari ketika hujan turun disiang hari.

"Otomatis penghasilan kami hilang, juga kami harus mengeluarkan ongkos lebih untuk mengganti tempat penampung getah yang hanyut terbawa banjir, karena kebun kami sering dilanda banjir saat hujan deras turun," keluh Kori (35) petani karet asal Tanah Abang, Kamis (24/1).

Sama halnya diutarakan Mustar, warga Desa Curup Kecamatan Tanah Abang. Diakuinya bahwa selain kebun karet banyak terendam, sudah dua pekan ini kebun jagung dan palawija lainnya kebanjiran.

"Tanaman jagung, kacang panjang dan palawija lainnya terendam sudah dua minggu lebih, sebagian besar sudah membusuk. Kami berharap ada bantuan dari pemerintah, terutama bibit," ujarnya.

Terpisah, Junaidi Anuar kepala BPDB PALI sebelumnya menyebutkan bahwa warga yang terkena imbas banjir agar secepatnya melaporkan ke masing-masing kepala desa.

"Nantinya, Kades mendata berapa banyak petani yang terkena imbas banjir, kemudian disampaikan ke BPBD dan yang membutuhkan bantuan bidang pertanian, kita akan koordinasikan dengan instansi terkait," ucapnya.
Share:

No comments:

Post a Comment


Youtube SiniNews

Facebook SINI News

Followers

Subscribers

Postingan Populer

Blog Archive

Comments

Berita Utama

sitemap

Recent Posts