Harga Karet Murah?, Tanam Ini Kalau Mau Jadi Jutawan

PALI - Ditengah ketidakpastian harga getah karet yang saat ini masih belum stabil, rupanya ada ladang bisnis baru yang prospeknya cukup menjanjikan dimana tidak banyak orang yang menggelutinya. Padahal pasar untuk tanaman ini terbuka lebar dan tidak memerlukan modal besar maupun perawatan khusus serta tidak mengenal musim. Yakni berkebun lengkeng.

Samsuar Teguh pria paruh baya asal Talang Ubi yang membuka lahannya menjadi kebun lengkeng berlokasi di kawasan Kalimancala Kelurahan Pasar Bhayangkara Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) mengaku omzetnya mencapai puluhan juta rupiah setiap bulannya.

Kebun seluas lebih kurang 8 hektar tersebut setiap minggunya menghasilkan sedikitnya 100 kilogram buah lengkeng yang dia jual Rp 25.000/kg.

"Kalau total seluruh tanaman Lengkeng sebanyak 730 batang. Namun, menanamnya bukan sekaligus tetapi bertahap. Untuk penjualan tidak susah, sebab pembeli menjemput sendiri buah lengkeng yang telah dipetiknya," ucap Samsuar saat ditemui di kebun sekaligus rumahnya, Kamis (24/1).

Diungkapkannya, dari 730 batang yang ditanamnya ada enam varietas buah lengkeng yakni Runway, Aroma Durian, Diamond, Kristal, Pimpong dan Lengkeng Merah, membuat harga buah lengkeng dari kebun miliknya tidak pernah turun.

"Rencananya kami akan menambah varietas lainnya hingga seluruh varietas yang jumlahnya ada sembilan varietas bisa kita tanam semua. Jadi pembeli bisa memilih sendiri buah lengkeng jenis yang disukainya" ungkapnya.

Kebun lengkeng milik Samsuar diakuinya juga menjadi objek wisata buah, karena setiap harinya, terlebih saat liburan, banyak warga datang ke kebunnya untuk membeli buah lengkeng yang ingin langsung memetik sendiri.

"Kami tidak kenakan tarif tambahan, hanya membeli buahnya saja apabila ada warga ada yang ingin datang langsung ke kebun," tukasnya.

Selain tanaman Lengkeng, dijelaskannya, dia juga menanam buah-buahan lainnya. Namun, memang lebih dominan tanaman buah Lengkeng sehingga buah-buahan lain tidak terlalu banyak seperti jeruk, jambu jamaica, cempedak dan durian.

"Kalau untuk tanaman durian ada 67 batang terdiri dari 30 batang durian montong dan 37 batang durian lokal. Untuk tanaman jeruk lumayan banyak karena hampir seluruh penjual minuman di Pendopo membeli di kebun kita ini," jelasnya.

Samsuar juga menyatakan bersedia berbagi ilmu apabila ada petani lain tertarik menanam lengkeng maupun durian.

"Bisnis lengkeng tidak pernah rugi, bahkan kami kewalahan dalam melayani permintaan pasar. Kami akan bangga apabila ada warga lain untuk meniru jejak kami," tutupnya.

Sementara itu, Beri salahsatu warga pengunjung kebun milik Samsuar mengatakan bahwa dirinya rutin setiap minggu mengambil lengkeng untuk dijual kembali di pasar Pendopo.

"Kualitas lengkeng pak Samsuar tidak kalah dengan buah lengkeng impor. Sebab, di kebun pak Samsuar banyak jenis lengkengnya dan harganya juga terjangkau dibanding harga buah lengkeng impor," katanya
Share:

No comments:

Post a Comment


Youtube SiniNews

Facebook SINI News

Followers

Subscribers

Postingan Populer

Blog Archive

Comments

Berita Utama

sitemap

Recent Posts