Untuk jembatan Tanjung Dalam, memang belum sepenunhnya selesai karena bakal dilanjutkan pembangunannya tahun 2019 ini untuk menyelesaikan pengecoran jalan, tetapi jembatan tersebut sudah layak dipakai, sebab jalan penunjang jembatan itu telah dilakukan pengerasan.
"Hanya untuk kendaraan roda empat yang berukuran besar, sementara ini belum boleh melalui jembatan ini, karena akses jalan yang diarah Prabumulih terlalu sempit. Namun untuk kendaraan mobil pribadi sudah bisa, tetapi tetap harus berhati-hati terlebih saat berpapasan dengan mobil lain dari arah berlawanan," ungkap Baharudin, warga Desa Tanjung Dalam, Minggu (27/1).
Dikatakan juga Masri, warga Desa Sedupi Kecamatan Tanah Abang yang kebetulan melintas mengaku jarak tempuh dari desanya menuju Prabumulih menjadi cepat.
"Biasanya kami memakai jasa penyeberangan yang tentunya waktu tempuh lambat juga harus antri. Tapi setelah jembatan ini selesai, kami hanya perlu waktu kurang setengah jam menuju kota Prabumulih," katanya.
Namun masih ada yang diharapkan Masri juga warga lainnya, karena jalan yang masuk wilayah Prabumulih masih sempit sehingga hanya kendaraan roda dua dan mobil pribadi saja yang bisa melalui jembatan Tanjung Dalam.
"Untuk mobil ukuran besar, harus melalui Jembatan Payu Putat. Itupun tidak boleh ada muatan, karena ada jembatan darurat yang belum bisa dilalui kendaraan besar dengan sarat muatan. Untuk itu, kami minta pemerintah kota Prabumulih atau Pemprov agar bisa membangun jembatan darurat di Payu Putat dan memperlebar jalan dari arah Jembatan Tanjung Dalam," harapnya.(SN)
No comments:
Post a Comment