Keadaan ini tentu dikeluhkan petani, dan petani pun menduga bahwa loyonya harga getah kali ini dipengaruhi adanya hari libur Imlek. Sebab, acap kali ada hari-hari besar, harga getah pasti melorot.
"Setiap hari-hari besar harganya pasti turun, tapi kami merasa ada permainan Tengkulak (pembeli) getah yang memanfaatkan hari libur untuk mencari keuntungan besar," ucap Iding, petani karet setempat.
Dikatakan juga Sakim, petani lainnya bahwa untuk mengantisipasi adanya spekulan Tengkulak getah, diharapkan adanya informasi dari pemerintah kondisi harga getah terbaru.
"Pemerintah harus mampu memberi informasi harga getah yang didapatnya dari pabrik langsung, dari harga mingguan ataupun harga getah bulanan agar tidak ada lagi rasa sangsi ketika terjadi penurunan," pintanya.
Terpisah, salahsatu Tengkulak getah mengaku bahwa kondisi menurunnya harga getah memang dipengaruhi tanggal merah membuat pabrik getah meliburkan pekerjanya.
"Pabrik tutup, otomatis kami harus menyimpan getah yang telah dibeli sampai pabrik buka. Saat jeda waktu menunggu pabrik buka, getah pasti mengalami penyusutan. Tetapi selain karena tanggal merah, harga dari pabriknya juga memang saat ini tengah menurun. Kalau kami tetap mengacu harga pasar, kalau di pabrik membeli mahal, pasti kami akan naikan harga ditingkat petani," terangnya.(SN)
No comments:
Post a Comment