Harga karet murah dan mau stabil? Ini solusi dari Herman Deru

PRABUMULIH – Menanggapi harga karet yang saat ini anjlok dibawah harga pasaran yang berkisar Rp.8000 / perkilo gram Gubernur Sumatera Selatan H. Herman Deru, SH,MM dalam kunjungannya ke Kota Prabumulih digedung Patra Ria Komplek Pertamina Asset II Kecamatan Prabumulih Barat Kota Prabumulih, kamis (7/2/19)

Disela acara Focus Grup Discussion (FGD) bersama ratusan guru dan kepala Sekolah Se Kota Prabumulih itu Gubernur mengatakan jika saat ini pasaran dunia memang sudah anjlok khususnya harga karet, namun demikian ucap Deru Pemerintah Provinsi masih terus melakukan upaya yang dapat menaikan harga karet

“kita masih terus mengupayakan harga karet tetap stabil dengan mengajak investor untuk membuka Perusahaan dengan bahan baku karet” ucapnya

Diketahui saat ini Pemprov Sumsel sedang menggarap perusahaan Ban yang akan dibangun di Sumatera Selatan hal tersebut diklaim bisa membantu mendongkrak harga karet khususnya di Prabumulih yang warganya didominasi petani karet

“nanti kalau pabrik Ban sudah jadi, bapak dan ibu harus beli produk dari karet kita sendiri, ban motor, mobil, sandal, sepatu yang bahan bakunya dari karet itu harus dibeli, Kalau masih beli produk lain perusahaan akan bangkrut dan harga karet akan turun” terangnya saat memberikan arahan

Datuk sapaan akrabnya itu mengatakan jika perusahaan sudah mulai berjalan Pemerintah daerah harus ikut andil dalam pemasaran dan pembuatan peraturan kewajiban bagi masyarakatnya

“Walikota harus andil dalam rencana ini, contohnya warga diharuskan membeli produk dari hasil getah karet yang akan kita bangun ini, jadi perusahaan tidak susah mencari pemasaran, mudah-mudahan harga karet kita bisa stabil” ucap Datuk Deru

Namun demikian Datuk Deru memberikan syarat dan tips jika ingin harga karet stabil dan mahal
“walaupun ada pabrik Ban sendiri petani harus turuti peraturan jika harga karet mau naik, pernah ada kasus di dalam karet milik warga ada kayu, tanah bahkan kain baju”

Dirinya menyarankan petani harus diberi pendidikan yang cukup tentang pengelolaan karet tersebut diantaranya Getah Karet harus bersih dari kayu sisa penyadapan, tidak ada tanah, dan tidak banyak air karena hal tersebut akan menambah penurunan kualitas karet itu sendiri, dan terakhir tidak boleh lagi menggunakan cairan kimia ( asam cuka karet ) cuka karet tidak menurunkan kadar air

“mulai sekarang harus pakai Asam Semut, percuma karet kamu berat waktu ditimbang dipabrik semua isinya air” tegasnya
Share:

No comments:

Post a Comment


Youtube SiniNews

Facebook SINI News

Followers

Subscribers

Postingan Populer

Blog Archive

Comments

Berita Utama

sitemap

Recent Posts