PALI - Kejadian naas yang menimpa dua guru SDN 34 Talang Ubi yang hendak pergi mengajar tetapi dihadang dua pelaku begal di jalan Sungai Mang Desa Suka Damai Kecamatan Talang Ubi Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) pada Senin pagi (20/5) sekitar pukul 07.00 WIB, selain menyisakan trauma yang dalam bagi korban juga aktivitas pelajar SDN 34 Talang Ubi yang sejatinya pada Senin ini harus ujian bagi kelas 1 sampai kelas 5 terpaksa tertunda.
Pasalnya, selain sepeda motornya dirampok kawanan begal, Mu'Awiyah (25) guru CPNS asal Gelumbang Muara Enim yang baru beberapa bulan mengajar di sekolah tersebut juga kehilangan ratusan lembar soal ujian untuk pelajar SD kelas 1 sampai kelas 5, yang dibawa dalam tas milik Kristina (29) yang saat itu beriringan menggunakan sepeda motor lain.
Diceritakan Mu'Awiyah, bahwa kejadian yang membuatnya trauma dan takut lagi mengendarai sepeda motor seorang diri. Sekitar pukul 06.45 WIB, dirinya keluar rumah kosnya, di wilayah Pal3 Desa Maju Jaya Kecamatan Talang Ubi untuk menuju sekolah tempat dirinya mengajar di Desa Suka Damai.
Mu'Awiyah pergi ke sekolah bersama temannya Kristina menggunakan dua buah sepeda motor dengan beriringan. Posisi Mu'Awiyah dibelakang Kristina. Saat di TKP, yakni di Jalan Sungai Mang, tepatnya di jalan yang sedikit rusak, Mu'Awiyah maupun Kristina memperlambat laju kendaraannya.
Tetapi betapa terkejutnya, saat kendaraan yang dibawanya ditabrak secara tiba-tiba dari arah samping oleh dua orang tidak dikenal. Beruntung, saat ditabrak, Mu'Awiyah tidak mengalami cedera, hanya saja laju kendaraannya tidak bisa lagi berjalan, lantaran satu pelaku yang membawa sepeda motor langsung melintangkan motornya didepan Mu'Awiyah.
Salahsatu pelaku langsung turun dan mencabut parang kemudian meminta sepeda motor Mu'Awiyah, serta mengancam akan membacoknya apabila tidak diberikan. Tentu saja, Mu'Awiyah berusaha mempertahankannya dan sempat tarik menarik sepeda motor tersebut.
Sementara, Kristina yang mengetahui temannya hendak dirampok, sempat tancap gas untuk meminta pertolongan. Namun, karena jalanan saat itu sangat sepi memutuskan untuk memutar arah kembali ke TKP, karena khawatir temannya dicelakakan oleh kewanan perampok.
Saat kembali lagi ke TKP, Kristina melihat Mu'Awiyah tengah tarik tarikan sepeda motor dengan dua pelaku begal tersebut, dan salahsatu pelaku mengayun-ngayunkan parang hendak membacok Mu'Awiyah.
Karena merasa terancam, Mu'Awiyah berlari kearah Kristina yang baru saja kembali lagi. Namun, kedua pelaku mengejar Mu'Awiyah, lalu menghalangi kendaraan Kristina lalu meminta tas yang dibawa Kristina.
Sempat dijelaskan Kristina bahwa tas tersebut tidak ada isi barang berharga hanya soal ujian, tetapi kedua perampok itu memaksa dan kembali mengayun-ngayunkan parangnya sembari mengancam akan membacok kedua guru tersebut.
"Karena ketakutan, terpaksa kami berikan tas dan motor aku. Kemudian kedua pelaku yang semuanya tidak menggunakan topeng itu kabur kearah keluar atau arah Maju Jaya," terang Mu'Awiyah saat ditanyai media ini di Mapolsek Talang Ubi ketika membuat laporan.
Setelah kejadian, kedua guru itu menuju Kantor Dinas Pendidikan melaporkan bahwa soal ujian turut dirampok. "Dari dinas, disarankan membuat laporan polisi. Untuk anak-anak pelajar kelas 1 sampai kelas 5 ujiannya tertunda dan telah kami serahkan ke Kepala Sekolah serta dinas pendidikan," tutupnya dengan wajah masih terlihat shock.
Terpisah, Kapolsek Talang Ubi Kompol Okto Iwan disampaikan Kanit Reskrim Ipda M Arafah menegaskan pihaknya telah lakukan olah TKP serta kasus tersebut dalam penyelidikan.
"Kita telah kumpulkan keterangan saksi, saat ini pelaku dalam pengejaran," tandasnya. (sn)
No comments:
Post a Comment