MUARA ENIM - Badan Restorasi Gambut (BRG) Republik Indonesia berkunjung melihat inovasi canal blocking di lahan gambut sumsel. Kanal sendiri berbasis bahan komposit karet yang dikembangkan oleh pusat penelitian karet. Hal tersebut guna mengantisipasi bahaya kebakaran yang kerap mengancam kawasan gambut.
Hal tersebut diungkapkan Deputi IV Riset dan Pengembangan BRG Dr. Haris Gunawan usai melihat demplot canal blocking berbasis komposit karet di desa patra tani kecamatan Belida kabupaten Muara Enim, kemarin (27/6).
"Sumsel ini memiliki lahan gambut yang ketiga terbesar se Indonesia," ujar Haris
Untuk itu kawasan gambut berpotensi terjadinya kebakaran sehingga harus ada cara mengatasinya, untuk itu perlu cara solutif jangka panjang.
"Kanal itu berbasis karet yang dikembangkan pusat penelitian karet sehingga lebih efektif saat musim kemarau," bebernya.
"Kanal itu berbasis karet yang dikembangkan pusat penelitian karet sehingga lebih efektif saat musim kemarau," bebernya.
Dikatakan efektif karena berdasarkan penelitian dibandingkan tanpa canal, sebesar 40 cm muka air ttp terjaga. "Artinya dengan canal blocking berbasis karet mampu menjaga level muka air saat kemarau," ulasnya.
Kegiatan pengembangan terkait restorasi gambut harus terus dilakukan dan tidak bersifat sementara.
"Dan tujuan serta kerja untuk merestorasi gambut juga menjadi tanggungjawab dan bagian berbagai pihak sebagai pekerjaan rumah bersama," tuturnya. (sn)
"Dan tujuan serta kerja untuk merestorasi gambut juga menjadi tanggungjawab dan bagian berbagai pihak sebagai pekerjaan rumah bersama," tuturnya. (sn)
No comments:
Post a Comment