MUARA ENIM,SININEWS.COM---Asisten III Pemkab Muara Enim, Ir H Abdul Nadjib MM, sangat kecewa terhadap sikap beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Muara Enim.
Soalnya masih banyak dijumpai OPD tidak menyampaikan ide inovasi pada acara asistensi penyusunan Rencana Aksi Inovasi/design (RAI) lingkup Pemkab Muara Enim digelar Badan Penelitian Pengembangan Daerah (Balitbangda) Muara Enim, Kamis (25/7) di ruang Pangripta Bappeda.
Padahal inovasi tersebut gunanya untuk pengembangan, kemajuan serta keunggulan organisasi tersebut. Acara tersebut dibuka staf ahli pemerintahan dan politik Pemkab Muara Enim, Alfarizal dan dihadiri Kepala Balitbangda Muara Enim, Tarmizi.
“Kalau anda ingin membantu pak bupati dan wakil bupati untuk memajukan Pemkab Muara Enim, kontribusi inovasi dan kreatifitas ini yang harus ditingkatkan, bukan tambah turun,” jelas Nadjib saat memberikan wejangan pada acara tersebut.
Nadjib memberikan apresiasi kepada OPD yang telah menyampaikan ide inovasinya. Seperti Dinas Kesehatan telah menyampaikan 8 ide inovasi dan TP PKK telah menyampaikan 6 ide inovasi.
Namun dia sangat menyangkan dan menyesalkan OPD yang belum menyampaikan ide inovasi untuk ditindak lanjuti Balitbangda.
Bahkan, Nadjib juga menyebutkan satu persatu OPD yang belum datau tidak menyampaikan ide ionvasi sebagaimana yang terdaftar pada Balitbanngda.
Adapun OPD yang disebutkan Nadjib belum menyampaikan ide inovasi yakni Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Bencana, Dinad Koperasi, Dinas PU PR, Dinas Perikanan.
Kemudian Dinas Perkebunan, Satpol PP, Dinas Pemadam Kebakaran, Dinas Perdagangan, Dinas Penanam Modal Daerah, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Dinas Perhubungan, Dinas pariwisata dan Bappeda, Inspektorat.
“OPD yang tidak menyampaikan ide inovasi ini nantinya akan saya sampaikan melalui surat kepada pak bupati, agar dapat diberikan teguran,” jelasnya.
Kekecewaan Najib terlihat pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa. Karena pada anggaran APBD Perubahan tahun 2019 ini, dia telah mengusulkan untuk pembuatan website desa.
“Kamu tau gak, di anggaran perubahan ini saya mengusulkan pengembangan web desa, kalau kamu tidak membuat ide inovasi bagaimana bisa dikembangkan,” tegas Nadjib kepada perwakilan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa yang menghadiri acara tersebut.
Menurutnya, inovasi bukan sebagai pemanis lagi dan bukan pula tugas dari atasan. Tetapi sudah menjadi kebutuhan organisasi untuk penegembangan menuju kemajuan.
“Kalau OPD tidak ada inovasi maka sama artinya cuma berpikir dalam otak. Yang dibutuhkan sekerang ini, kedepan harus berpikir di luar otak, dan berpikir dengan otak baru,” tegasnya.
Kalau masih berpikir in the books (dalam otak) maka tidak akan bisa berkembang. Perlu diketahui, lanjutnya, inovasi bukan main main. Bukan hanya pemainis dan pelengkapan. Tetapi untuk mengembangkan kemajuan keunggulan organisasi. Maka secara terakumulsasi akan berdampak bagi kemajuan daerah Kabupaten Muara Enim.
Dijelaskannya, inovasi itu suatu kebutuhan. Kalau tidak ada inovasi, maka tidak akan bisa unggul dan maju. Karena inovasi memberikan kontribusi 45 persen untuk kebutuhan kemajuan keunggulan daerah.
Terlebih lagi lanjutnya, pada revolusi industri 4.0. Untuk menjadikan revolusi indutri 4.o, salah satu saratnya Pemda harus membangun ekosistem inovasi. Bbukan inovasi yang berdiri sendiri, tetapi sudah ada keterkaitan antara yang satu dengan yang lainnya.
Nadjib meminta Balintbangda, agar ide inovasi yang telah disampaikan OPD, supaya dilakukan evaluasi. Tujuannya agar diketahui sudah berapa persen inovasi itu diaplikasikan oleh masing masing OPD.(sn)
Soalnya masih banyak dijumpai OPD tidak menyampaikan ide inovasi pada acara asistensi penyusunan Rencana Aksi Inovasi/design (RAI) lingkup Pemkab Muara Enim digelar Badan Penelitian Pengembangan Daerah (Balitbangda) Muara Enim, Kamis (25/7) di ruang Pangripta Bappeda.
Padahal inovasi tersebut gunanya untuk pengembangan, kemajuan serta keunggulan organisasi tersebut. Acara tersebut dibuka staf ahli pemerintahan dan politik Pemkab Muara Enim, Alfarizal dan dihadiri Kepala Balitbangda Muara Enim, Tarmizi.
“Kalau anda ingin membantu pak bupati dan wakil bupati untuk memajukan Pemkab Muara Enim, kontribusi inovasi dan kreatifitas ini yang harus ditingkatkan, bukan tambah turun,” jelas Nadjib saat memberikan wejangan pada acara tersebut.
Nadjib memberikan apresiasi kepada OPD yang telah menyampaikan ide inovasinya. Seperti Dinas Kesehatan telah menyampaikan 8 ide inovasi dan TP PKK telah menyampaikan 6 ide inovasi.
Namun dia sangat menyangkan dan menyesalkan OPD yang belum menyampaikan ide inovasi untuk ditindak lanjuti Balitbangda.
Bahkan, Nadjib juga menyebutkan satu persatu OPD yang belum datau tidak menyampaikan ide ionvasi sebagaimana yang terdaftar pada Balitbanngda.
Adapun OPD yang disebutkan Nadjib belum menyampaikan ide inovasi yakni Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Bencana, Dinad Koperasi, Dinas PU PR, Dinas Perikanan.
Kemudian Dinas Perkebunan, Satpol PP, Dinas Pemadam Kebakaran, Dinas Perdagangan, Dinas Penanam Modal Daerah, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Dinas Perhubungan, Dinas pariwisata dan Bappeda, Inspektorat.
“OPD yang tidak menyampaikan ide inovasi ini nantinya akan saya sampaikan melalui surat kepada pak bupati, agar dapat diberikan teguran,” jelasnya.
Kekecewaan Najib terlihat pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa. Karena pada anggaran APBD Perubahan tahun 2019 ini, dia telah mengusulkan untuk pembuatan website desa.
“Kamu tau gak, di anggaran perubahan ini saya mengusulkan pengembangan web desa, kalau kamu tidak membuat ide inovasi bagaimana bisa dikembangkan,” tegas Nadjib kepada perwakilan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa yang menghadiri acara tersebut.
Menurutnya, inovasi bukan sebagai pemanis lagi dan bukan pula tugas dari atasan. Tetapi sudah menjadi kebutuhan organisasi untuk penegembangan menuju kemajuan.
“Kalau OPD tidak ada inovasi maka sama artinya cuma berpikir dalam otak. Yang dibutuhkan sekerang ini, kedepan harus berpikir di luar otak, dan berpikir dengan otak baru,” tegasnya.
Kalau masih berpikir in the books (dalam otak) maka tidak akan bisa berkembang. Perlu diketahui, lanjutnya, inovasi bukan main main. Bukan hanya pemainis dan pelengkapan. Tetapi untuk mengembangkan kemajuan keunggulan organisasi. Maka secara terakumulsasi akan berdampak bagi kemajuan daerah Kabupaten Muara Enim.
Dijelaskannya, inovasi itu suatu kebutuhan. Kalau tidak ada inovasi, maka tidak akan bisa unggul dan maju. Karena inovasi memberikan kontribusi 45 persen untuk kebutuhan kemajuan keunggulan daerah.
Terlebih lagi lanjutnya, pada revolusi industri 4.0. Untuk menjadikan revolusi indutri 4.o, salah satu saratnya Pemda harus membangun ekosistem inovasi. Bbukan inovasi yang berdiri sendiri, tetapi sudah ada keterkaitan antara yang satu dengan yang lainnya.
Nadjib meminta Balintbangda, agar ide inovasi yang telah disampaikan OPD, supaya dilakukan evaluasi. Tujuannya agar diketahui sudah berapa persen inovasi itu diaplikasikan oleh masing masing OPD.(sn)
No comments:
Post a Comment