PRABUMULIH, SININEWS.COM - Berhasil duduk menjadi anggota DPRD Kota Prabumulih periode 2019-2024 dari Dapil Prabumulih Timur yang terkenal sebagai Dapil Neraka lantaran diisi para politikus senior, bukanlah sebuah keberuntungan.
H Alfa Sujatmiko SH sudah menempah pengetahuan politiknya sejak 10 tahun silam tepatnya saat masih duduk dibangku SMP dari sang Ayah, H M Ali Sya'ban SH Msi.
Tak sampai disitu, ia juga belajar banyak dari tokoh politik seperti Ahok, yang berhasil memajukan jakarta, Ridwan Kamil yang sukses mengubah Kota Bandung yang semula dikenal kumuh menjadi kota bersih serta Risma yang dikenal tegas dan berhasil menghapus tempat prostitusi terbesar di Asia Tenggara melalui pendekatan persuasif.
"Ditambah lihat Presiden kita saat ini," ujarnya saat dibincangi sininews.com, Sabtu (21/9).
Dengan bekal itulah, ia membulatkan tekad untuk ikut bertarung dalam Pemilihan Legislatif di Kota Prabumulih.
Diceritakan Alfa, sebelum merantau ke Kota Prabumulih dan mencalonkan diri, ia sempat dicecar pertanyaan oleh sang Ayah. Namun, akhirnya Sang Ayah merestui setelah mengetahui niatnya untuk mencalonkan diri.
"Ayah tanya, kalau jadi nanti mau apa? Saya jawab Insya Allah mau ngurusi masyarakat. Kalau itu alasannya, Silahkan keluar kata ayah. Tapi kalau tujuannya untuk cari duit, ayah bisa ngasih dari Perusahaan," kenang Pria kelahiran Palembang, 9 Juli 1996 silam tersebut.
Setelah resmi menjadi anggota dewan, kata Alfa, dirinya akan fokus dibidang kebersihan sesuai janji politik yang pernah ia utarakan ke masyarakat saat masa kampanye.
Menurut Alfa, kebersihan adalah kecil yag kerap diabaikan masyarakat. Padahal, agama menjelaskan menjaga kebersihan merupakan sebagian dari pada iman.
"Selama kampanye 8 bulan kemarin, daerahnya, titiknya sudah tahu seperti di Gunung Ibul, Karang Raja. Tapi setelah dilantik saya milik Prabumulih, bukan hanya Dapil. Prioritas utama gotong royong untuk kebersihan," terang Bendahara DPC PDIP Kota Prabumulih ini.
Lebih jauh, Alfa menuturkan akan memaksimalkan media sosial facebook dan Instagram sebagai salah satu wadah penampung aspirasi masyarakat. Walaupun belum resmi dilantik namun sejumlah masyarakat sudah banyak mengadu melalui jejaring facebook.
"Dominan masalah Pelayanan dan Perijinan seperti: Kartu Indonesia Pinter dan KTP. Sebelum dilantik akan Kita tampung dulu. Saat ini bisa di Facebook, rencananya nanti Instagram juga," tuturnya.
No comments:
Post a Comment