Kejadian TKW asal PALI Gagal, Disnakertrans Himbau Warga Tidak Mudah Tergiur Iming-iming Gaji Besar

PALI,SININEWS.COM - Dengan kejadian enam warga Bumi Serepat Serasan yang gagal berangkat ke Taiwan untuk menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW) karena merasa 'digantung' oleh salah satu PJTKI di Jakarta, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Usmandani menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk berhati-hati dan tidak mudah tergiur dengan iming-iming oknum sponsor PJTKI yang menjanjikan gaji besar.

Apalagi biaya keberangkatan serta mengurus administrasi menjadi TKW secara gratis ditegaskan Usmandani harus dipertanyakan, sebab menurut Usmandani, biaya untuk mengurus jadi TKW tidak murah.

"Kalau ada orang menawarkan bekerja ke luar negeri dengan mudah dan gaji besar serta biaya gratis, kita harus telusuri dulu keabsahan perusahaan penyalur TKI tersebut. Jangan sampai jadi korban perdagangan manusia," tandas Usmandani, Rabu (9/10).

Kadisnakertrans juga menyarankan agar warga yang berminat menjadi TKI atau TKW ke luar negeri untuk menggali informasi di Disnakertrans.

"Kami siap memberikan informasi terkait lowongan tenaga kerja di luar negeri atau mencari informasi tentang PJTKI sebagai perusahaan penyalur agar warga tidak tertipu," tukasnya.

Dan sebagai pelajaran terhadap kejadian enam warga PALI yang berniat mengadu nasib menjadi TKW namun mereka mencabut KTP PALI pindah ke Lampung Timur karena katanya diarahkan sponsor untuk lebih mempercepat keberangkatan, hal itu harus dihindari.

"Dalam hal ini, Pemkab sudah tidak ada lagi sangkut pautnya untuk mengurus enam orang warga tersebut, lantaran mereka sudah terdaftar menjadi warga Lampung Timur, namun berkat kepedulian pak Bupati kita, saya diutus untuk mengecek dan menjemput mereka pulang kembali ke PALI. Atas kejadian itu, saya berharap, kalau memang belum jelas atau belum pasti tujuannya, jangan sekali-kali mencabut buku jiwa dari PALI," terangnya.

Terpisah, Subiyanto, Wakil Presiden IV DPP KSPSI menyarankan agar Pemkab PALI harus meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat di semua desa untuk mencegah praktek TKI ilegal.

"Disamping itu Pemda PALI mengupayakan membangun BLK beserta peralatannya untuk percepatan meningkatkan kompetensi warga PALI untuk memasuki pasar kerja domestik maupun global," saran Subiyanto.

Sebelumnya diketahui bahwa ada enam warga PALI masing-masing bernama Seliyani (21) warga Panta Dewa Kecamatan Talang Ubi, Yuyun (27) warga Gunung Menang Kecamatan Penukal, Badariawati (43) warga Panta Dewa, Pipin (21) warga Panta Dewa dan Debi Mardiana (33) warga Desa Babat Kecamatan Penukal serta Leny asal Desa Mangku Negara Kecamatan Penukal yang mencoba peruntungannya menjadi TKW dengan tujuan Taiwan tetapi gagal.

Kejadian tersebut menyita perhatian masyarakat PALI, dimana ke enam warga PALI yang saat ini tercatat dari data Adminduknya sudah pindah ke Lampung Timur saat ini tengah berada di RPTC (Rumah Perlindungan Trauma Center) setelah sebelumnya diamankan Kemennaker dari salah satu asrama PJTKI di Jakarta.(sn) 
Share:

No comments:

Post a Comment


Youtube SiniNews

Facebook SINI News

Followers

Subscribers


Postingan Populer

Blog Archive

Comments

Berita Utama

sitemap

Recent Posts