PRABUMULIH, SININEWS.COM -- Ketua Komite Wasit Asprov PSSI Sumsel, Isham mengaku menyayangkan terjadinya kericuhan pertandingan final sepak bola Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XII antara PALI dan Musirawas (Mura), Rabu sore kemarin. Seharusnya kedua tim bisa menahan diri sehingga hal tersebut tidak terjadi.
Isham mengatakan baku hantam terjadi karena kedua tim tidak dapat menahan emosi ketika pertandingan sudah memasuki dua menit babak tambahan waktu.
Tim Mura yang mendapat tendangan bebas tidak langsung dijarak sekitar 20 meter akibat pelanggaran tim PALI dimenit akhir mencoba memaksimalkan peluang dengan mengerahkan seluruh pemain kearea pertahanan lawan. Termasuk salah satu diantaranya kiper Mura.
Namun, kata Isham, terjadi gesekkan antara Kiper Mura dengan pemain lawan disisi kiri gawang PALI. Dimana, Kiper Mura diduga mensikut pemain PALI. Akibatnya kedua pemain saling adu dorong yang berujung terjadinya pemukulan.
"Kalau kita lihat, itu Kiper Mura yang melakukan pemukulan terlebih dahulu," ujar Isham, Kamis (22/11).
Setelah itu, lanjut Isham, pemain lain yang terpancing emosi kemudian ikut dalam baku hantam tersebut. "Bukan pemain inti saja, pemain cadangan dan oficial juga ikut," ungkapnya.
Pihaknya telah menyerahkan berkas dan menyertakan bukti-bukti kericuhan untuk ditindaklanjuti ke komisi disiplin PSSI. "Kita belum tahu hukuman apa yang akan diterima, karena belum disidang. Bisa saja pemain yang dianggap vokal dikenakan sanksi larangan main setahun," terangnya.
Terlepas dari masalah itu, Isham mengapresiasi sikap sportifitas yang ditunjukkan oleh pemain, pelatih serta manager tim sepak bola masing-masing. Sehingga pertandingan bisa diteruskan kembali sampai usai.
"Yang buat kami salut juga, Final itu kan dihadiri Bupati Mura pak Hendra Gunawan. Beliau bisa memberikan contoh yang baik, bahkan sempat mengalungkan medali emas untuk pemain PALI," terangnya.
Isham menjelaskan partai final kemarin pihaknya menerjunkan wasit-wasit nasional yang biasa memimpin pertandingan di liga, satu, liga dua dan liga tiga. Ini dilakukan agar kedua dapat bertanding secara profesional.
"Kami tegaskan, disetiap pertandingan selalu netral. Bisa dilihat tim yang masuk final itu tim terbaik di grup masing-masing. Bahkan partai final kemarin itu dipimpin Suhardianto, wasit terbaik Sumsel yang kerap memimpin pertandingan di Liga satu," jelasnya.
Terpisah, Ketua PSSI Kota Prabumulih, Yovi saat dikonfirmasi menyayangkan adanya insiden tersebut, seharusnya kedua belah pihak dapat menahan emosi sehingga Porprov di Kota Prabumulih dapat berjalan lancar.
"Kita sangat menyayangkan. Tapi alhamdulillah dari informasi kiper Mura sudah mulai baikan dan sadarkan diri," tambahnya.
No comments:
Post a Comment