Bantu Pemerintah Capai Target Produksi Padi, Anggota DPR-RI Hj Sri Kustina Gelar Bimtek Tanaman Pangan


Palembang. SININEWS.COM -- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) dari Fraksi Partai Nasdem, Ir Hj Sri Kustina bekerjasama dengan Kementerian Pertanian menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) tanaman pangan sistem pembenihan padi (pemilihan benih umur genjah untuk mendukung IP 400 yang digelar di hotel Emilia Palembang tanggal 13 Maret 2022.


Bimtek tanaman pangan tersebut diikuti peserta sebanyak 76 orang berasal dari kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) terdiri dari petani dan penyuluh.



"Kegiatan Bimtek ini merupakan tindak lanjut terhadap aspirasi dari masyarakat di daerah pemilihan setiap anggota DPR-RI. Juga dalam rangka mendukung program pemerintah melalui Kementerian Pertanian yang menargetkan produksi padi sebagai salah satu komoditi utama di tahun 2022  ini sebesar 55,20 juta ton, yang disampaikan kementerian Pertanian saat rapat bersama komisi IV DPR-RI," ujar Hj Sri Kustina, yang saat ini dipercaya duduk di Komisi IV yang salah satu ruang lingkup kemitraannya dengan Kementerian Pertanian. 


Ditambahkan istri dari bupati PALI Ir H Heri Amalindo MM bahwa melihat data pertanian dari Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Selatan, produksi padi di Sumsel tahun 2021 tercatat sebanyak 2,55 juta ton gabah kering giling, turun hampir 7 persen dari tahun 2020.



Dimana kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) yang menyumbang paling besar produksi padi di Sumsel. "Dengan adanya Bimtek ini diharapkan produksi padi di provinsi Sumsel bisa meningkat lagi," harap anggota DPR-RI dari Dapil Sumatera Selatan II itu. 


Selanjutnya dijelaskan anggota DPR-RI yang rajin turun ke lapangan itu bahwa gerakkan Indeks Pertanian (IP) 400 atau tanam dan panen 4 kali setahun menjadi sebuah cara baru untuk mengoptimalkan potensi pertanian dan pola itu akan berdampak langsung terhadap peningkatan produksi padi. 


"Apabila produksi padi meningkat akan bermuara pada ketahanan pangan, karena stok beras selalu tersedia. Gerakan ini adalah program prioritas dari Kementerian Pertanian RI saat ini. Dengan menerapkan IP 400, kita akan menciptakan sebuah pola budi daya maraton. Karena kita harus menanam dan memanen sebanyak 4 kali dalam setahun. Dengan kemajuan sarana dan prasarana pertanian saat ini IP 400 sangat memungkinkan untuk diwujudkan," terangnya. 



Dalam mewujudkan IP 400, Hj Sri Kustina menyebut terdapat beberapa faktor penting yang harus diperhatikan, antara lain sistem irigasi persawahan atau ketersediaan air. Kemudian mekanisme pemupukan, pengendalian hama dan penyakit terpadu, pemilihan benih dalam mewujudkan IP 400. Pemilihan benih padi unggul memegang peranan penting dalam peningkatan produksi padi. 


"Salah satu benih yang sedang berkembang dan banyak dicari petani adalah benih padi super genjah, karena memiliki kelebihan umur pendek, juga hasil panen tergolong lebih tinggi mencapai 10,2 ton gabah kering panen per hektar dalam sekali panen," tukasnya. 



Sehingga pada agenda Bimtek tersebut, Hj Sri Kustina menyatakan bahwa setelah melihat secara langsung kondisi di lapangan dan mengetahui potensi-potensi yang ada Dapil Sumsel II, dirinya mengusulkan kepada Ditjend Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI agar memberikan Bimtek kepada para petani di Sumsel terkait sistem pembenihan padi  khususnya terkait pemilihan benih padi genjah. 


"Hal ini agar apa yang menjadi program pemerintah terkait gerakan IP 400 dapat terwujud. Kepada seluruh peserta yang ikuti kegiatan ini saya minta agar benar-benar mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dengan baik, memperhatikan materi yang disampaikan narasumber yang merupakan orang-orang hebat dan ahli dibidangnya. Tetapi harus diingat bahwa pandemi belum berakhir, tetap jaga protokol kesehatan agar kita semua terhindar dari penyebaran covid-19," pesannya. (sn/perry)

Share:

No comments:

Post a Comment


Youtube SiniNews

Facebook SINI News

Followers

Subscribers


Postingan Populer

Blog Archive

Comments

Berita Utama

sitemap

Recent Posts