PALI. SININEWS.COM -- Sudah belasan tahun warga Dusun 4 Kampai Desa Benuang Kecamatan Talang Ubi Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) mengaku setiap hari menghirup debu batubara dan tak pernah nyenyak tidur lantaran suara bising dari deru kendaraan angkutan mas hitam milik PT Servo Lintas Raya (SLR) atau Titan Grup.
Dimana rumah atau pemukiman puluhan warga Dusun 4 Kampai nyaris tak ada jarak dengan jalan utama khusus batubara milik Titan Grup.
Dari pantauan tim media ini dilapangan, memang tak ada jarak pekarangan rumah warga dan jalan khusus batubara, akibat pembuatan flyover yang urung dilanjutkan oleh pihak Titan Grup mengakibatkan jalur angkutan batubara dialihkan meped dengan pemukiman warga.
Dikemukakan Mat Nudin (64) warga yang memiliki rumah persis didekat jalan khusus batubara bahwa rumahnya berada di lokasi tersebut sebelum jalan khusus batubara dibangun.
"Lebih dulu rumah kami daripada jalan batubara, kalau jembatan layang jadi dibangun, kami tidak akan mengeluhkan karena jarak cukup jauh, namun akibat jembatan layang itu urung dibangun, pihak perusahaan mengambil jalur lain yang jaraknya sangat dekat dengan rumah kami," ujar Mat Nudin, Minggu 6 Oktober 2024.
Diakuinya bahwa tidak ada Konvensasi selama ini dan imbas dari aktivitas armada batubara, Debu tebal menjadi makanan sehari-hari serta kala malam tak pernah nyenyak tidur akibat suara bising kendaraan besar.
"Setiap hari kami menahan napas dan saat ingin istirahat, kami terganggu dengan suara bising kendaraan pengangkut batubara," imbuhnya.
Sama dikeluhkan Juwina, warga lainnya yang menyebut bahwa sempat ada dari pihak perusahaan menjanjikan untuk diberikan Konvensasi, tetapi sudah lebih dari 12 tahun, janji itu hanya isapan jempol.
"12 tahun silam warga sekitar diminta mengumpulkan KK dan KTP, janjinya mau diberikan Konvensasi setiap bulan, tapi sampai saat ini belum ada realisasinya," kata wanita paruh baya itu.
Untuk itu, Juwina mengancam akan melakukan aksi unjuk rasa menyetop aktivitas armada batubara milik Titan Grup.
"Bersama masyarakat lain kami sudah cape menghisap debu dan bising, kalau permintaan kami tidak diindahkan kami akan demo," tandasnya.
Menurut Juwina memang ada santunan dari Titan Grup setiap menjelang hari Raya idul Fitri berupa sembako, namun pemberian itu tidak sesuai dengan kondisi yang dialami masyarakat.
"Orang dapat untungnya, kami dapat penyakitnya, untuk itu kami tagih janji perusahaan yang akan memberikan konvensasi debu setiap bulan kepada warga. Jangan hanya setahun sekali itupun cuma sembako," sebutnya.
Sementara itu, Herdiyanto anggota DPRD kabupaten PALI yang beberapa hari lalu dilantik menyatakan pihaknya akan melayangkan surat resmi untuk meminta penjelasan kepada pihak perusahaan terkait keluhan warga Kampai.
"Keluhan itu sudah lama kami terima, namun kalau sebelum jadi dewan saya tidak bisa berbuat apa-apa. Tetapi saat ini keluhan itu menjadi prioritas saya untuk diselesaikan. Dalam waktu dekat, kita akan panggil pihak Titan Grup," tegasnya.
Untuk Konvensasi, anggota DPRD dari PKB tersebut akan mendesak pihak perusahaan untuk memberikan apabila hal itu memang sudah dijanjikan.
"Akan kami perjuangkan hak masyarakat, dan untuk masalah debu kami mendesak pihak perusahaan untuk menambah armada penyiraman serta menambah volume penyiraman. Serta untuk kebisingan, kami akan mencari solusi bersama perusahaan agar suara kendaraan tidak menggangu masyarakat," tutupnya.
Sementara dari pihak perusahaan dalam hal ini PT SLR atau Titan Grup belum bisa memberikan klarifikasinya.(sn/perry)
No comments:
Post a Comment