PALI. SININEWS.COM - Momentum peringatan hari sumpah pemuda yang jatuh setiap 28 Oktober tidak hanya diisi dengan ucapan seremonial semata. Namun juga harus diisi dengan memaksimalkan sumber daya yang dimiliki setiap pemuda.
Sebab demikian, tantangan-tantangan kedepannya jauh lebih berat. Terlebih, generasi muda diharapkan dapat memaksimalkan bonus demografi hingga 2030 mendatang.
"Dihari sumpah pemuda ini, mari kita anak-anak muda dapat maksimalkan semua potensi yang dimiliki. Terlebih saat ini kita memasuki bonus demografi. Oleh karena itu, harus betul-betul dimaksimalkan," ujar Eko Marhen, salah satu pemuda Desa Tempirai Selatan.
Pemuda yang saat ini tengah merintis usaha alat tulis kantor dan percetakan ini dengan nama Toko Setara Perjuangan, mengajak generasi muda untuk melakukan aksi dengan memulai berwirausaha. Salah satunya memainkan peran dengan menjadi pelaku usaha, mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Peran pengusaha muda di Indonesia masih tergolong minim. Merujuk data yang dihimpun, angka baru mencapai 3,47 persen jumlah pengusaha di Indonesia.
"Ayok para pemuda di Kabupaten PALI kita berproses untuk menjadi pengusaha. Sehingga dapat meningkatkan tarap perekonomian dan dapat berkontribusi dalam pembangunan daerah," ujar pria yang pernah menjadi Pengurus Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kabupaten Tangerang ini.
Eko menyampaikan usaha yang dimilikinya tersebut saat ini masih bermodalkan nomor induk berusaha (NIB), yang diterbitkan oleh Kementrian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
"Alhamdulillah setelah adanya NIB tersebut, saya pun juga sudah melakukan pendaftaran proses e katalog LKPP (lembaga kebijakan pengadaan barang/jasa pemerintah) dan itu sudah selesai. Dan sudah siap untuk ikut serta dalam proses pengadaan barang/jasa yang dilakukan pemerintah," tandasnya.
Referensi data ;
https://kbr.id/berita/nasional/bahlil-indonesia-kekurangan-pengusaha-muda-
No comments:
Post a Comment