PALI. SININEWS.COM -- Ferry pria kelahiran tahun 1973 yang berdomisili di lingkungan perumahan Flamboyan Kelurahan Handayani Mulya kecamatan Talang Ubi Kabupaten PALI memilih menjadi petani cabe dan harus banting setir meninggalkan pekerjaannya dibidang pertambangan Migas dengan gaji puluhan juta.
Pria asli kelahiran Bandung Jawa Barat itu kini menggarap lahan dibelakang SMK Migas dengan luas sekitar 2.300 meter persegi yang ditanami cabe meski lahan itu sebagian bukan miliknya.
Dari pengakuan Ferry bahwa jadi petani cabe sudah digelutinya hampir tiga tahun.
Ia mengaku keputusan untuk meninggalkan pekerjaannya di perusahaan Migas karena ingin memiliki usaha sendiri tanpa ada tekanan.
"Gaji saya waktu kerja di RIG perusahaan Migas sekitar Rp12 jutaan, tetapi kalau kerja di perusahaan kita harus patuh aturan dan jam kerja sudah di atur. Seiring waktu saya jenuh dan memutuskan untuk keluar dan pilih bertani," ungkap Ferry saat disambangi tim media ini di kebunnya, Selasa 18 Februari 2025.
Tidak ada latar belakang pertanian yang ia miliki, menurut Ferry bahwa modal keyakinan dirinya terjun ke dunia pertanian.
"Hanya otodidak dan belajar di sosial media sembari praktek menanam cabe, dan alhmdulillah dengan modal yakin tanaman cabe bisa tumbuh subur dan bisa menghasilkan," imbuhnya.
Disebutkan Ferry bahwa saat ini, kebun yang ditanami cabe sudah bisa panen sekitar 10 kilogram setiap hari.
"Setiap hari dipanen, hasilnya rata-rata 10 kilogram dengan harga saat ini Rp60 ribu per kilogram. Pola tanam yang saya pakai berkala atau bertingkat, ada yang sudah beberapa kali panen, ada yang baru berbuah ada juga yang baru nanam, tujuannya agar bisa panen setiap hari tanpa terputus," terangnya.
Keberhasilan Ferry saat ini bukan diperoleh mudah, namun penuh tantangan dan beberapa kali alami kerugian akibat tanaman cabe tidak tumbuh sesuai keinginan.
"Beberapa kali gagal dan rugi akibat diserang penyakit, hama maupun kurang matangnya pengolahan media tanam, tetapi kegagalan itu tidak membuat saya menyerah. Saya coba dan coba lagi dan akhirnya saat ini tanaman cabe saya tumbuh subur dan berbuah banyak," katanya.
Buah manis yang kini dirasakan Ferry telah mampu memenuhi kebutuhan keluarganya dan meskipun setiap hari harus mandi keringat dan kotor tetapi mampu memberikan kenyamanan dan ketenangan bagi dirinya yang sebelumnya bekerja penuh tekanan.
"Meski memiliki gaji besar tapi kalau tertekan tidak akan nyaman, namun apabila memiliki usaha sendiri walaupun hasilnya pas-pasan tapi ada kepuasan tersendiri karena dengan cara ini kita bisa bebas menentukan waktu kerja karena kita adalah bosnya," terangnya. (sn/perry)
No comments:
Post a Comment