PALI. SININEWS.COM - Rencana aksi damai yang sedianya digelar pada 4 September 2025 di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) resmi dibatalkan. Keputusan ini menimbulkan beragam tanggapan, terutama terkait peran Bupati PAL Asgianto, ST., yang dinilai berhasil meredam potensi kericuhan melalui langkah persuasif.
Sebaliknya, Ketua Fakar Lematang Kabupaten PALI, Aka Choliq Darlin, mendapat sorotan publik usai pernyataannya di media sosial. Dalam sebuah video yang sempat viral, ia menegaskan tidak akan mundur dari rencana aksi dan mengklaim akan membawa sekitar 3.000 massa untuk menyuarakan tuntutan masyarakat.
Ketua PD Ikatan Wartawan Online (IWO) PALI, Dede Apriandi, menilai langkah Bupati jauh lebih elegan.
“Pak Bupati hebat karena mampu mendinginkan suasana. Beliau tidak menunggu situasi memanas, tetapi mengajak dialog sebelum masyarakat turun ke jalan. Itu yang membedakan pemimpin sejati dengan pihak yang lebih memilih memobilisasi massa,” ujar Dede yang akrab disapa Mang Dede.
Menurutnya, seorang pemimpin seharusnya menjadi penyejuk, bukan penambah ketegangan. “Belum apa-apa sudah bicara bawa ribuan massa, itu justru menimbulkan keresahan. Untungnya langkah cepat Bupati mampu meredam,” tambahnya.
Masih dikatakan mang dede, Meski sempat ngotot akan tetap menggelar aksi, Ketua Fakar Lematang akhirnya ikut terlibat dalam audiensi yang diprakarsai Pemkab PALI. Melalui forum tersebut, tuntutan masyarakat tetap tersampaikan tanpa perlu adanya pengerahan massa besar-besaran.
Batalnya aksi ini menunjukkan kontras sikap antara Bupati Asgianto yang mengedepankan komunikasi dingin, dan Ketua Fakar Lematang yang lebih menonjolkan mobilisasi massa. Publik pun banyak mengapresiasi Bupati atas kepemimpinan yang menyejukkan, sementara sikap Ketua Fakar dinilai tidak bijak.
Dengan dibatalkannya aksi damai 4 September, Kabupaten PALI tetap terjaga kondusif. Hal ini menjadi contoh bahwa dengan komunikasi yang baik, potensi gesekan dapat dicegah, dan aspirasi masyarakat tetap tersampaikan secara bermartabat.(sn/perry)
No comments:
Post a Comment