PALI. SININEWS.COM -- Bimbingan Teknis (Bimtek) anti perundungan dan pencegahan kekerasan terhadap anak di satuan PAUD yang digelar Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) memasuki hari kedua.
Dimana kegiatan Bimtek anti perundungan dan pencegahan tindak kekerasan digelar Disdik PALI selama tiga hari sejak kemarin 4 November 2025 hingga 6 November 2025 di Gedung Orkes Komplek Pertamina Pendopo.
Pada hari kedua, Rabu 5 November 2025, peserta yang semuanya guru PAUD dibekali cara pencegahan tindak kekerasan terhadap anak dengan mengundang narasumber dari Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA) diwakili Kasmiati sebagai Kabid PPA.
Dijelaskan Plt Kepala Dinas Pendidikan PALI Harun.SH bahwa Bimtek tersebut bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan guru PAUD dalam mencegah serta menangani perundungan dan kekerasan.
"Kegiatan ini melibatkan edukasi tentang dampak perundungan, metode pencegahan, cara menangani kasus. Tujuan utama Bimtek ini untuk meningkatkan pemahaman mendalam tentang apa itu perundungan dan kekerasan, jenis-jenisnya, serta dampak negatifnya pada korban dan seluruh komunitas sekolah," ungkap Harun.
Tujuan lainnya dijelaskan Harun adalah untuk meningkatkan keterampilan dan melatih guru dalam mengidentifikasi, mencegah, dan menangani kasus perundungan secara efektif, termasuk simulasi penanganan kasus.
"Tujuan utamanya adalah menciptakan lingkungan aman, mendorong terciptanya lingkungan sekolah yang aman, nyaman, dan bebas dari segala bentuk kekerasan, baik fisik maupun non-fisik," imbuhnya.
Diharapkannya dengan adanya kegiatan tersebut mampu mencegah adanya kasus perundungan dan tindak kekerasan terhadap anak di lingkungan sekolah tingkat PAUD.
"Selesai kegiatan ini diharapkan peserta mampu mendeteksi sejak dini adanya dugaan tindak kekerasan dan memberikan pemahaman kepada anak didik untuk berani melaporkan kejadian perundungan dan berani menolak adanya tindak kekerasan agar lingkungan sekolah bisa aman dan nyaman," harapnya.
Sementara itu, Kasmiati sebagai narasumber di hari kedua kegiatan Bimtek menerangkan bahwa kekerasan terhadap anak tidak berarti dipukul atau dibentak dalam bentuk kekerasan, tetapi juga dalam bentuk sentuhan yang tidak biasa.
Hal ini harus disampaikan peserta Bimtek sebagai guru PAUD kepada siswa didik untuk berani menolak dan guru harus membangun mental anak agar anak tidak menjadi korban maupun menjadi pelaku.
"Pencegahan tindak perundungan dan kekerasan terhadap anak harus dilakukan sejak dini dan sebagai guru harus mampu mendeteksi anak didik apabila ada perubahan sikapnya. Sebab kekerasan tidak mesti bentuknya pemukulan atau kekerasan fisik tetapi bisa juga bentuknya sentuhan tidak biasa. Tentu hal ini harus disampaikan kepada anak didik dan ajarkan untuk berani menolak apabila ada kejadian seperti itu," jabarnya.(sn/perry)

No comments:
Post a Comment