Akibat luka tembak di dada Tomi,si Raja Begal ini menghembuskan napas terakhirnya saat polisi membawanya ke Rumah Sakit.
Dijelaskan Kapolres Muara Enim AKBP Leo Andi Gunawan SIK MPP melalui Kapolsek Talang Ubi Kompol Suhardiman bahwa kronologis penangkapan pelaku berkat adanya informasi dari masyarakat tentang keberadaan pelaku.
"Ada informasi bahwa pelaku Tomi sedang berada di Desa Sukarami yang hendak pulang ke Desa Tambak,berdasarkan informasi tersebut tim Elang langsung berkoordinasi dan bergabung dengan Polsek Penukal Utara untuk menuju ke Desa Sukarami. Setiba di jalan antara Desa Tambak dengan Desa Tanjung Baru tim Elang melihat pelaku Tomi berboncengan dengan temannnya yang tidak di kenali," terang Suhardiman, Jum'at (15/12).
Kemudian tim Elang langsung melakukan penangkapan terhadap pelaku,namun pelaku Tomi melakukan perlawanan dengan menembak salah satu anggota tim Elang dengan menggunakan senjata api rakitan laras pendek milik pelaku Tomi.
"Beruntung salahsatu anggota kita menggunakan rompi anti peluru,dan peluru pelaku tertahan rompi tersebut.Mengetahui hal itu,tim Elang melakukan tembakan peringatan ke udara namun tidak di hiraukan pelaku selanjutnya tim Elang melakukan tembakan ke arah pelaku dan pelaku berhasil di amankan dan di bawa ke RSUD Talang Ubi PALI,di dalam perjalanan pelaku meninggal dunia,selanjutnya pelaku di bawa ke RSUD Talang Ubi dan di serahkan ke keluarga pelaku," beber Kapolsek.
Saat tertembak, dikatakan Suhardiman,senjata api rakitan milik pelaku masih digenggam pelaku.
"Senjata api pelaku kita amankan dan sebilah pisau yang terselip di pinggangnya," kata Kapolsek.
Pelaku ini dijelaskan Kapolsek mengantongi 4 LP,dan satu diantara korbannya meninggal dunia karena di tembak dan dibacok pelaku pada tahun 2014 lalu.
"2 LP di Polsek Penukal Utara dan 2 LP di Polsek Talang Ubi,semuanya kasus pencurian dan kekerasan (Curas). Diantaranya pada tahun 2014,pelaku membacok dan menembak korbannya hingga tewas saat pelaku melakukan aksinya.Korban bernama Yayit,dan TKP itu ada di wilayah hukum Polsek Penukal Utara," tukasnya.
Ditambahkan Suhardiman bahwa saat melakukan aksi dan menewaskan korbannya,pelaku juga terluka.Dan saat itu pelaku Tomi tertangkap Polsek Penukal Utara,namun karena luka pelaku membusuk,pelaku akhirnya dibantarkan.
"Setelah sembuh,pelaku ini kembali melakukan tindak kejahatan terhadap guru-guru sekolah di Penukal Utara,yang sempat jadi viral.Karena di rampok dalam sebuah rumah kontrakan.guru-guru berjumlah 6 orang dikumpulkan dalam satu ruangan, kemudian diancam dan barang-barang milik korban diambil, berupa dua unit sepeda motor dan laptop.Atas kejadian itu, guru-guru yang menjadi korban perampokan pelaku menghadap Bupati dan meminta pindah karena ketakutan," bebernya.
Selain itu, lanjut Suhardiman bahwa pelaku juga telah melakukan pembegalan terhadap guru yang hendak mengajar di daerah transmigrasi desa Suka Maju dan terakhir melakukan penodongan dengan korban seorang pelajar di dekat kantor Brimob, komplek Pertamina.
"Pelaku Tomi ini sudah banyak meresahkan warga,dan dikenal sadis.Sementara teman pelaku yang ada saat penangkapan kemarin, melarikan diri,dan masih dalam pengejaran karena identitasnya sudah kami kantongi," tandasnya.
Diakuinya,saat ini Mapolsek Talang Ubi dan sekitar wilayah hukumnya aman dan kondusif.
"Saya himbau kepada masyarakat tetap tenang dan apabila ada kejadian sekecil apapun, silahkan laporkan ke kami," pungkasnya.(admin)
No comments:
Post a Comment