Hampir separuh jumlah pemukiman di desa tersebut terendam dan membuat aktivitas warga terhambat.
"Ada ratusan rumah yang teremdam, rata-rata yang berada di bantaran sungai. Kejadian ini sudah biasa terjadi saat penghujan, maka kami tidak kaget lagi, hanya saja aktivitas warga sedikit terganggu," ungkap Ballian,Senin (12/3).
Sementara itu, Junaidi Anuar, kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten PALI mengatakan bahwa pihaknya segera meluncur kelokasi banjir guna lakukan pemantauan. "Kami segera ke sana (desa Curup, red)," singkatnya.
Terpisah, Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (PALI) melalui wakil ketuanya, Aka Cholik Darlin S.Pd.I MM menyarankan kepada pemerintah Kabupaten PALI melalui BPBD agar mandirikan posko banjir yang lokasinya di daerah rawan banjir.
"Karena saat ini curah hujan masih tinggi,dan kami ingin BPBD bangun atau dirikan posko banjir disepanjang bantaran sungai Lematang terutama Di Desa Curup. Serta BPBD harus koordinasi dengan dinas terkait seperti dinas kesehatan dan dinas sosial. Sebab saat banjir,warga rentan terhadap penyakit dan juga perekonomian masyarakatnya di desa itu setengah lumpuh," sarannya.(marsindo)
No comments:
Post a Comment