Debat Publik yang dimoderatori oleh Ike Suharjo itu mengangkat berbagai isu dan program lima tahun kerja calon petahana Ridho-Fikri
Dengan empat Penalis dari berbagai bidang dan profesi yang menjadi lawan debat, Prof Abdullah etnisitas,sosiologi dan agama, Dr.Markoni B,SE, MBA dibidang Ilmu Ekonomi Manajemen , Dr.Andries Leonardo, SIP,MSi yang akan membahas dibidang Adminitrasi Publik dan Drs. Bambang Bembi, MA,Ph,D membahas ilmu ekonomi riset
Dalam debat yang digelar KPUD itu paslon Ridho-Fikri memaparkan Visi, Misi dan 11 program yang telah berhasil mereka laksanakan dilima tahun yang lalu, diantaranya Pembangunan Rumah Baru, Penolakan Explorasi Batubara, Jargas, UKM, dan lainnya yang diklaim telah dilaksanakan dan bermanfaat untuk masyarakat Prabumulih
Dari beberapa program yang dipaparkan penalis memberikan pertanyaan tentang komitmen Pemerintahan Ridho-Fikri dalam penolakan Investor Batubara yang masuk ke wilayah Prabumulih Mendatang jika kembali terpilih memimpin Prabumulih
Dr. Markoni melempar pertanyaan tentang tanggapan paslon jika penolakan explorasi batubara yang mereka canangkat di kekang oleh pemerintah pusat, sedangkan explorasi batubara merupakan aset yang dapat menambah pendapatan daerah dan dapat mengurangi angka pengangguran di Kota Prabumulih
Ridho dengan gagahnya menjawab dirinya sanggup dipecat nantinya jika explorasi dilakukan di Prabumulih dalam kepemimpinannya nanti
“Ridho harus dicopot dari jabatannya, tidak ada satu orang pun yang boleh mengexsplorasi bumi prabumulih, siapapun, biarkan saya dicopot jika terjadi” katanya dengan tegas “keputusan ini harga mati bagi saya, mari kita berkomitmen karena komitmen ini harga mati” lanjutnya
Gemuruh tepuk tangan para penonton dan tim pendukung paslon petahana yang mendengarkan paparan Ridho yang menambah seru jalannya debat publik.
Hadir dalam acara itu, Ketua KPU Prabumulih berikut komisioner, M Takhyul, Titi Marlina, Sirodjudin, Wawan Irawan dan Era Hustri serta sekretaris KPU Prabumulih, Dinerson.
Hadir pula, Pjs Walikota Prabumulih, H Richard Chahyadi AP MSi, Forkompimda, Komisioner Bawaslu Provinsi Sumsel, Iwan Ardiansyah, Komisioner KPU Provinsi Sumsel, Ahmad Naafi dan Liza Lizuarni, Komisioner Panwaslu Kota Prabumulih, partai pengusung dan pendukung, tim pemenangan, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh agama.
Ketua KPU Kota Prabumulih, M Takhyul mengatakan, debat dilakukan dengan tujuan sebagai sarana bagi pasangan calon untuk menyampaikan visi dan misi atau program terkait pencalonannya.
“Pasangan calon dapat memanfaatkan waktu dan tempat yang telah kami berikan pada debat publik hari ini,” ujar Takhyul.
Dijelaskan Takhyul, debat publik putaran pertama itu paslon diberikan kesempatan memaparkan keberhasilannya selama menjabat dan memaparkan visi dan misinya kedepan.
"Lalu kemudian dilanjutkan dengan sesi debat antara panelis dengan paslon, yang dibagi dalam tiga sesi," pungkasnya.(SN01/Adv)
No comments:
Post a Comment