PRABUMULIH – Heboh ratusan masyarakat Kelurahan Gunung Kemala Kecamatan Prabumulih Barat berhamburan keluar rumah, pasalnya sebuah mobil alat berat Hino Tronton dengan nomor polisi BG 8829 D yang mengangkut Hexavator PC 200 merk Komatsu yang melintas dari Payuputat tersangkut kabel rumah warga sekitar pukul 23.29 wib, minggu (31/3/18)
Diketahui tronton yang bermuatan sekitar 22 ton itu milik PT.Lematang yang beroperasi di Payuputat tersangkut kabel listrik rumah warga
Diduga mobil tronton dengan ketinggian sekitar 3 meter lebih yang mengangkut alat berat itu tidak memenuhi standar keselamatan kerja terlihat dari tidak dipasangnya Labrang atau alat pembatas kabel listrik sehingga tersangkut dan memutuskan kabel listrik rumah warga
Akibat kejadian tersebut lampu tiga rumah warga mengalami kerusakan instalasi listrik dan mengeluarkan percikan api
Massa yang kesal dengan kejadian tersebut sempat ingin menghajar sopir beserta kernet yang diduga lalai, Tak lama kemudian kerumunan masa berhasil dilerai oleh beberapa tokoh masyarakat setelah terjadi perundingan dan kesepakatan dari pihak perusahaan
Dodi Dores, sopir mobil Tronton menuturkan dirinya tidak mengetahui alat berat yang dibawahnya tersangkut kabel listrik
“aku dak tau nian kak kalu keno kabel, aku minta maaf nian baru pertamo kali inilah aku lewat sini” tuturnya
Sisman selaku Ketua RT.01 RW.01 mengatakan Perusahan PT.Lematang belum pernah meminta izin ke Pemerintah setempat untuk melewati jalan tersebut
“Jalan ini milik pemerintah, perusahaan seharusnya meminta izin karena jalan ini jika terus dilewati kendaraan dengan beban berat akan cepat rusak, kami masyarakat berhak menjaganya” ungkapnya kesal
Uung selaku Koordinator Lapangan PT.Lematang saat dihubungi wartawan media ini melalui telepon dirinya mengaku belum tau persis kejadian yang dilakukan anak buahnya karena dirinya saat ini masih berada di Jakarta dan akan mengganti semua kerugian yang ditimbulkan dari PT.Lematang
“Aku masih di Jakarta pak belum tau persis kejadiannya, kalau bisa kita musyawarahkan dengan baik saja pak, semuanya akan kami ganti rugi” katanya
Warga yang mulai geram dengan tingkah laku perusahaan mempertanyakan adanya oknum yang mengawal alat berat perusahaan untuk melintasi jalan Desa/Kelurahan tersebut
Hal ini akan berdampak terhadap masyarakat, saat ini masih bersitegang dengan sejumlah perusahaan yang sering melintas dengan bobot kendaraan yang besar dan berakibat rusaknya jalan dandapat memicu konflik antar warga dan perusahaan
Hingga berita ini diturunkan perusahaan PT. Lematang melalui Bhabinsa Gunung Kemala telah memperbaiki tiga jalur listrik yang putus (SN01)
No comments:
Post a Comment