PALI. Jalan lintas antara Kabupaten PALI-Sekayu kabupaten Musi Banyuasin yang letaknya ada di wilayah Desa Panta Dewa Kecamatan Talang Ubi Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) sudah hampir satu tahun ini mengalami kerusakan akibat tergerus arus anak sungai Sebagut, menyebabkan amblasnya gorong-gorong yang memutuskan jalan lintas tersebut. Pasca gorong-gorong amblas, warga pun bergotong royong membuat jembatan darurat diatasnya.
Jalan yang seyogyanya menjadi tanggungjawab pemerintah provinsi Sumatera Selatan tersebut, hingga kini masih juga belum diperbaiki, padahal kerap kali lokasi tersebut menjadi penghambat pengendara karena jembatan darurat mengalami kerusakan.
Terlebih belum lama ini, tiga warga yag biasa merawat jembatan darurat digulung polisi karena diduga telah melakukan pelemparan menggunakan batu terhadap mobil angkutan jamaah haji yang enggan memberikan sejumlah uang.
Puncaknya, pada Kamis pagi (26/7) jembatan darurat putus total dan tidak lagi bisa dilalui kendaraan. Sampai akhirnya banyak pihak turun tangan membantu pengendara agar bisa menyeberangi jembatan darurat tersebut.
"Kami baru saja menyampaikan profosal bantuan pembuatan plat deker dari pipa bekas ke Pertamina Adera untuk menuntaskan permasalahan ini, sebelum ada realisasi dari pemerintah provinsi. Tetapi apabila belum juga ada tanggapan dari perusahaan, maka kami akan kerahkan warga untuk bergotong royong," ungkap Suwandi, Kades Panta Dewa, Kamis (26/7).
Diakui Kades bahwa antrian panjang kendaraan sempat mengular saat Kamis dini hari, sebelum akhirnya banyak pengendara memutar arah mencari jalan lain.
"Kalau kendaraan roda dua sudah bisa melintas, tetapi harus ekstra hati-hati. Namun untuk kendaraan roda empat, kami sarankan agar mencari jalan lain. Sejak kamis pagi, banyak anggota Polsek Talang Ubi membantu pengendara roda dua untuk menyeberang," terang Kades.
Sementara itu, Afrizal Muslim, ketua GNPK-RI Kabupaten PALI mendesak agar pihak provinsi sesegera mungkin mengatasi persoalan tersebut. Sebab,
sudah hampir satu tahun tidak ada perhatian sama sekali baik dari eksekutif apalagi legeslatifnya.
"Jika dalam waktu dekat masih belum tersentuh, maka masyarakat akan datang beramai-ramai ke gedung DPRD provinsi," tandasnya.
Terpisah, Kapolres Muara Enim melalui Kabag OPS, Kompol Irwan Andeta SIK menyebut bahwa perbaikan jembatan darurat di desa Panta Dewa bukan sengaja dibiarkan pemerintah provinsi, namun sudah beberapa kali Pemprov berencana melalukan itu, tetapi warga setempat menolaknya dengan berbagai alasan.
"Beberapa warga membentuk kelompok dengan berdalih melakukan perawatan jembatan tersebut. Tetapi dibalik itu, warga tersebut meminta-minta dijalanan terhadap pengemudi bahkan sering memaksanya. Untuk kedepan, kami dari kepolisian siap mengawal pemerintah apabila akan membangun jembatan tersebut," tandas Kabag OPS Polres Muara Enim. (Admin)
No comments:
Post a Comment