foto :: saat pertemuan pencegahan penyalahgunaan obat
PALI--Bahaya narkoba telah menyasar ke semua kalangan, tak terkecuali menjalar di wilayah Bumi Serepat Serasan, bahkan dari data yang dimiliki Dinas Kesehatan (Dinkes) provinsi Sumatera Selatan menyebutkan 2,2 persen penduduk di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) menjadi pecandu narkoba.
Informasi itu disampaikan dr Farah Shafitry Karim, staf seksi PTM Keswa dan Napza Dinkes provinsi Sumsel saat menjadi pembicara pada kegiatan pertemuan dengan sejumlah instansi dan elemen masyarakat tentang pencegahan penyalahgunaan obat serta kegiatan monitoring evaluasi dan pelaporan POM, di Gedung Pesos Komplek Pertamina Pendopo, Selasa (10/7).
Bahkan selain angka pecandu narkoba yang cukup tinggi, dr Farah mengatakan bahwa penderita gangguan jiwa Di PALI kebanyakan disebabkan karena Narkotika psikotropika dan zat adiktif (Napza).
"Ini harus kita tangkal, karena penyalahgunaan obat akan menimbulkan banyak masalah, seperti kecanduan, penyakit, gangguan jiwa bahkan kematian. Ada empat pilihan untuk pecandu narkoba yang disebut 4 R, yakni Rehabilitasi, Rumah Sakit, Rutan dan RIP alias mati," ungkap dr Farah.
Sementara itu, dr H Muzakir, kepala Dinkes Kabupaten PALI sekaligus mewakili Bupati PALI mengatakan bahwa permasalahan narkoba adalah persoalan serius yang harus ditangkal dan diperangi.
"Akibat narkoba banyak menimbulkan permasalahan, tak hanya dirasakan oleh penggunanya saja, melainkan orang disekeliling juga terkena imbas. Seperti angka kriminalitas meningkat, berbagai macam penyakit akan menjangkit pengguna bahkan mental akan rusak," terang Kadinkes PALI.
Untuk menagkal dan memberantas penyalahgunaan obat, dr Muzakir mengajak seluruh elemen untuk berperan, terutama dari keluarga.
"Persoalan ini tugas kita bersama, dan kami mengajak agar kita jaga anak-anak dan anggota keluarga kita dari narkoba untuk menyongsong masa depan yang lebih baik," ajaknya.
Pada kegiatan tersebut, seluruh kepala desa/lurah diikutsertakan, kepala sekolah serta elemen masyarakat juga diajak ikuti pertemuan itu. Sedangkan pembicaranya selain dari Dinkes provinsi, juga dari BNN, Kejari, Kepolisian dan BPOM.(red /mrsd)
No comments:
Post a Comment