Aksi yang dilakukan warga menuntut perusahaan agar segera menyelesaikan dampak dari limbah yang dihasilkan oleh PT.GHEMM Indonesia
Aksi tersebut dilakukan warga dengan menutup akses jalan Hauling (pengangkutan) batubara sehingga operasi perusahaan terhenti sekitar 5 jam lebih
Dari pantauan media ini pihak kepolisian dan keamanan perusahaan (security.red) berjaga-jaga ditempat lokasi unjuk rasa
Ketua aksi unjuk rasa M.Kosen, SH mengatakan pihaknya akan terus melakukan aksi bahkan akan menutup jalan perbatasan Gunung Kemala dengan Desa Gunung Raja Kabupaten Muara Enim jika masalah ini tidak segera di selesaikan
Direktur PT.GHEMM Indonesia Mr. Yao yao yang diwakili oleh Icon selaku Humas mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan direktur perusahaan asal Beijing China untuk negosiasi ganti rugi
“Disini kita tidak bisa memberi keputusan, kita hanya bekerja pak yang bisa memberikan keputusan mutlak hanya Yao yao” tuturnya
Diketahui Yao yao saat ini sedang tidak masih dalam cuti kerja dan akan kembali ke Indonesia sekitar tanggal 6 Januari mendatang
“bos kita masih dalam masa cuti, tadi kita sudah hubungi melalui telepon nanti kita adakan pertemuan lagi” ungkapnya menirukan ucapan direktur Yao yao
Sementara itu, Kapolsek Rambang Dangku AKP Apryansah yang menjadi penengah antara kedua pihak berharap warga dan perusahaan melakukan perundingan untuk memecahkan masalah ganti rugi yang dituntukan
“kami harap warga bisa bersabar dan tunggu keputusan dari direktur” ucapnya
Pertemuan yang cukup singkat itu menghasil kesepakatan bahwa pihak perusahaan bersedia melakukan perundingan setelah direktur PT.GHEMMI kembali ke indonesia dan akan diadakan pertemuan lanjutan pada rabu 9 Januari mendatang.
No comments:
Post a Comment