Untuk itu, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten PALI mengajak seluruh kepala desa agar menggali dan mengangkat kembali tradisi turun temurun serta mengkoordinasikannya ke Disbudpar agar bisa diinventarisir.
"Kami perlu informasi dari desa-desa budaya apa saja yang dimiliki, sebab saat ini baru sebagian yang terdata, seperti sedekah bumi, upacara pembersihan barang pusaka serta tradisi sedekah dusun yang tersebar dibeberapa desa," ujar Yunimawati, Plt Kepala Disbudpar PALI melalui Kabid Kebudayaan, Filomina Emawati, Selasa (8/1).
Informasi budaya atau tradisi suatu daerah dikatakan Filomina akan dibantu promosi agar menjadi ikon daerah atau desa tersebut.
"Kalau sudah didata, kita akan bantu promosikan. Tetapi perlu kita pantau juga, apakah tradisi tersebut rutin dilakukan setiap tahun atau sekedar digelar ketika ada kegiatan tertentu saja," terangnya.
Sementara itu, Maryono, Kepala Desa Sungai Ibul Kecamatan Talang Ubi menginginkan tradisi sedekah dusun didesanya untuk bisa dimasukan dalam agenda atau tujuan wisata di Kabupaten PALI oleh Disbudpar.
"Tradisi kami rutin setiap awal tahun, dan kami punya kebiasaan unik, yakni seluruh masyarakat berebut air yang ditampung dalam wadah, dimana sebelumnya air berasal dari sungai di desa kami, dibacakan doa-doa oleh tokoh adat, kemudian ditaburi bunga. Air yang disebut warga air Langir, dipercaya bisa menghilangkan berbagai penyakit, serta bisa membuat awet muda dan menjaga bala. Ini yang menjadi daya tarik wisatawan," harap Kades.
No comments:
Post a Comment