Kondisi itu membuat pelanggan ada yang terpaksa membeli air isu ulang alias air galon dipergunakan untuk mandi maupun kebutuhan rumah tangga lainnya.
Selain itu ada juga pelanggan yang terpaksa membeli air menggunakan mobil tangki untuk memebuhi kebutuhan rumah tangganya.
Pelanggan juga sangat kecewa dengan sikap manajemen PDAM yang terkesan lambat dalam melakukan perbaikan travo pembangkir yang disambar petir tersebut. Membuat pelanggan menjadi kesulitan air.
Salah saorang pelanggan yang terpaksa membeli air isu ulang alias air galon adalah Rozi. “Sudah tiga hari ini aku menggunakan air galon lantaran persediaan air sudah habis. Mau bagaimana lagi terpaksa menggunakan air galon untuk mandi, apalagi ada anak yang masih balita," ujarnya, Kamis (17/1).
Menurutnya, dalam satu dia harus mengeluarkan sejumlah uang untuk membeli air galon untuk diisikan dalam bak kamar mandinya. “Harga air isi ulang Rp 4000/galon, kalau 8 galon hitung sendirilah. Kalau dibilang rugi ya iya, habis saja uang untuk membeli air galon, harusnya untuk minum malah untuk mandi," tegasnya.
Kekecewaan serupa juga diutarakan Westi pelanggan PDAM lainnya. “Kita sangat menyesalkan pihak PDAM yang terkesan lambat dalam melakukan perbaikan. Seharusnya PDAM bisa menggunakan mesin genset, agar air bisa tetap dialirkan kerumah rumah pelanggan,” tegasnya.
Direktur Utama PDAM Tirta Lematang Enim, Sartono ketika dikonfirmasi mengatakan tidak mengalirnya air lantaran travo milik PDAM tersambar petir saat hujan lebat beberapa waktu lalu. "Tapi alatnya sudah kami beli dan sedang dalam perjalanan," jelasnya.
Menurutnya, bila alat sampai maka petugas langsung melakukan perbaikan sehingga bisa langsung mengaliri air. "Ada sekitar 3000 pelanggan yang terdampak yakni pelita sari, dusun Muara Enim, Transad dan islamic centre," jelasnya.(SN)
No comments:
Post a Comment