Rozi salah seorang warga mengatakan sudag tiga hari menggunakan air galon lantaran persediaan air sudah habis. "Sudah tiga hari tak mengalir, mau bagaimana lagi terpaksa menggunakan air galon untuk mandi, apalagi ada anak yang masih balita," ujarnya.
Lanjutnya, dalam sehari saja air bak harus di isi delapan buah galon dimana masing masing Rp 4000,-. Bila terus seperti ini pelanggan merasa dirugikan. "Ya rugi habis saja uang untuk membeli air galon, harusnya untuk minum malah untuk mandi," ungkapnya.
Dirinya mengaku tidak mengetahui apa penyebab tidak mengalirnya air kerumahnya, padahal tidak pernah telat membayar. "Bayar terus tapi pelayanan seperti ini, kami harap agar PDAM Tirta Enim memperbaikinya dan kembali mengaliri air," tegasnya.
Direktur Utama PDAM Tirta Lematang Enim, Sartono mengatakan tidak mengalirnya air lantaran trafo milik PDAM tersambar petir saat hujan lebat beberapa waktu lalu. "Tapi alatnya sudah kami beli dan sedang dalam perjalanan," bebernya.
Menurutnya, bila alat sampai maka petugas langsung melakukan perbaikan sehingga bisa langsung mengaliri air. "Ada sekitar 3000 pelanggan yang terdampak yakni pelita sari, dusun Muara Enim, Transad dan islamic centre," tukasnya. (SN)
No comments:
Post a Comment