Muara Enim- Malang nian nasib Nurwasid dan Istrinya Meri Susanti, pasangan suami istri yang tinggal di Pagar Dewa, Kecamatan Lubai Ulu, Kabupaten Muara Enim ini, kini terbaring lemah di rumah sakit Ar Bunda Prabumulih.
Nurwasid mengalami luka tembak lima peluru dan luka bacok di bagian kepalanya, sedangkan Meri mengalami luka bacok di kepala, lengan tangan kanan hampir putus dan jari kelingking putus karena dianiaya oleh rekan seprofesinya yang sama-sama penyadap karet, yakni Kholik warga Modong, Kabupaten Muara Enim.
Kades Pagar Dewa, Tukino mengatakan, antara Nurwasid dan Kholik, sama-sama mengambil upahan nakok (sadap-red) karet di kebun milik Hendro di Desa Pagar Dewa. Antara keduanya pun tinggal di kebun dengan mendirikan pondokan di dalam kebun yang cukup luas tersebut.
“Nah, tidak tahu antara mereka berdua ini ada masalah apa. Tiba-tiba saat Nurwasid sedang menyadap karet, Kholik datang langsung menembakkan 5 peluru dari belakang trus kemudian membacok punggung belakang dan kepala,” akunya seraya menyebut kejadiannya di Kebun Karet milik Hendro.
Istri korban, Meri yang juga ada di TKP (tempat kejadian perkara) yang melihat hal itu, juga dikejar oleh pelaku Kholik dan pelaku berusaha mengibaskan parang ke Meri sehingga mengenai pergelangan tangan kanan yang hampir putus, jari kelingking putus dan juga mengenai kepala korban.
Korban pun langsung berteriak minta tolong, sementara pelaku langsung kabur melarikan diri.
Lebih lanjut, Tukino mengaku berdasarkan pengakuan korban, pelaku sering mengeluhkan hasil karetnya selalu kurang dan pelaku selalu mengeluh setiap selesai menimbang getah karet.
“Kita juga tidak tahu, mungkin dendam lama, apa syirik atau apa. Yang jelas kalau kata korban, dia (pelaku-red) setiap sudah nimbang getah selalu pening, selalu kurang terus,” imbuhnya.
Dirinya pun mengaku, setelah kejadian tersebut. Kapolsek Rambang Lubay dan Camat sudah melakukan koordinasi namun sejauh ini pelaku belum diketemukan karena melarikan diri.
Sementara itu, Ibu korban, Sutiem mengaku sangat sedih melihat keadaan anaknya tersebut. “Saya datang dari Linggau, dapat kabar kalau anak saya sakit jadi langsung datang kesini,” akunya.
Dirinya pun mengaku tak tahu persis kejadian yang menimpa Nurwasid, anak ke-limanya tersebut. “Dibawa kesini (RS Bunda, red) sekitar pukul 02.00 WIB dan Nurwasid baru sadarkan diri sekitar pukul 11.00 WIB tadi,” tukasnya.
Kapolsek Rambang Lubay, AKP Indra mengatakan pihaknya sudah mengetahui perihal penganiayaan dan sudah menuju ke rumah sakit untuk pembuatan LP. “Kita koperatif dimana anggota datang ke rumah sakit Bunda Prabumulih untuk membuat LP,” ungkapnya.
Menurutnya, atas dasar LP itu pihaknya akan langsung melakukan pengejaran terhadap pelaku penganiayaan. “Berdasarkan keterangan saksi dan alat pendukung insyaallah pelaku akan segera didapatkan,” bebernya.
Sementara itu, Kapolres Muara Enim AKBP Afner Juwono melalui kabag Ops, Kompol Irwan Andeta, mengatakan kasus penganiayaan berat sudah diambil alih oleh polres Muara Enim. “Kasusnya diambilalih Polres dan Kasat Reskrim sudah turun langsung di lokasi,” ungkapnya.
Untuk identitas pelaku sudah dikantongi berikut keluarga dan alamat serta arah yang diduga akan ditujuh oleh pelaku. “Kami juga beritahu keluarga untuk memintanya menyerahkan diri, kalau tidak apalagi melawan ya akan dilakukan tindak tegas,” pungkasnya.(SN)
Nurwasid mengalami luka tembak lima peluru dan luka bacok di bagian kepalanya, sedangkan Meri mengalami luka bacok di kepala, lengan tangan kanan hampir putus dan jari kelingking putus karena dianiaya oleh rekan seprofesinya yang sama-sama penyadap karet, yakni Kholik warga Modong, Kabupaten Muara Enim.
Kades Pagar Dewa, Tukino mengatakan, antara Nurwasid dan Kholik, sama-sama mengambil upahan nakok (sadap-red) karet di kebun milik Hendro di Desa Pagar Dewa. Antara keduanya pun tinggal di kebun dengan mendirikan pondokan di dalam kebun yang cukup luas tersebut.
“Nah, tidak tahu antara mereka berdua ini ada masalah apa. Tiba-tiba saat Nurwasid sedang menyadap karet, Kholik datang langsung menembakkan 5 peluru dari belakang trus kemudian membacok punggung belakang dan kepala,” akunya seraya menyebut kejadiannya di Kebun Karet milik Hendro.
Istri korban, Meri yang juga ada di TKP (tempat kejadian perkara) yang melihat hal itu, juga dikejar oleh pelaku Kholik dan pelaku berusaha mengibaskan parang ke Meri sehingga mengenai pergelangan tangan kanan yang hampir putus, jari kelingking putus dan juga mengenai kepala korban.
Korban pun langsung berteriak minta tolong, sementara pelaku langsung kabur melarikan diri.
Lebih lanjut, Tukino mengaku berdasarkan pengakuan korban, pelaku sering mengeluhkan hasil karetnya selalu kurang dan pelaku selalu mengeluh setiap selesai menimbang getah karet.
“Kita juga tidak tahu, mungkin dendam lama, apa syirik atau apa. Yang jelas kalau kata korban, dia (pelaku-red) setiap sudah nimbang getah selalu pening, selalu kurang terus,” imbuhnya.
Dirinya pun mengaku, setelah kejadian tersebut. Kapolsek Rambang Lubay dan Camat sudah melakukan koordinasi namun sejauh ini pelaku belum diketemukan karena melarikan diri.
Sementara itu, Ibu korban, Sutiem mengaku sangat sedih melihat keadaan anaknya tersebut. “Saya datang dari Linggau, dapat kabar kalau anak saya sakit jadi langsung datang kesini,” akunya.
Dirinya pun mengaku tak tahu persis kejadian yang menimpa Nurwasid, anak ke-limanya tersebut. “Dibawa kesini (RS Bunda, red) sekitar pukul 02.00 WIB dan Nurwasid baru sadarkan diri sekitar pukul 11.00 WIB tadi,” tukasnya.
Kapolsek Rambang Lubay, AKP Indra mengatakan pihaknya sudah mengetahui perihal penganiayaan dan sudah menuju ke rumah sakit untuk pembuatan LP. “Kita koperatif dimana anggota datang ke rumah sakit Bunda Prabumulih untuk membuat LP,” ungkapnya.
Menurutnya, atas dasar LP itu pihaknya akan langsung melakukan pengejaran terhadap pelaku penganiayaan. “Berdasarkan keterangan saksi dan alat pendukung insyaallah pelaku akan segera didapatkan,” bebernya.
Sementara itu, Kapolres Muara Enim AKBP Afner Juwono melalui kabag Ops, Kompol Irwan Andeta, mengatakan kasus penganiayaan berat sudah diambil alih oleh polres Muara Enim. “Kasusnya diambilalih Polres dan Kasat Reskrim sudah turun langsung di lokasi,” ungkapnya.
Untuk identitas pelaku sudah dikantongi berikut keluarga dan alamat serta arah yang diduga akan ditujuh oleh pelaku. “Kami juga beritahu keluarga untuk memintanya menyerahkan diri, kalau tidak apalagi melawan ya akan dilakukan tindak tegas,” pungkasnya.(SN)
No comments:
Post a Comment