"Terget dari pusat adalah 77,5 persen, dan kami menargetkan lebih dari itu sekitar 80 persen, ya minimal melebihi target nasional," ujar Ahyaudin.
Berkaca pada pilpres 2014 lalu, angka partisipasi politik 72,89 persen, artinya masih ada masyarakat yang tidak menggunakan haknya. "Angka golput itu akan di minimalisir dengan berbagai upaya yang sudah dilakukan," ungkapnya.
Saat ini, lanjutnya, sudah dibentuk relawan demokrasi yang beranggotakan 55 personil yang bertugas di 20 kecamatan dengan sasaran 11 segmen. "Sekarang sudah berjalan dan KPU pun juga memiliki program sendiri disamping menjalankan program yang sifatnya nasional," ulasnya.
Sekarang, lanjutnya, KPU Muara Enim menggandeng perusahaan perusahaan di wilayah Muara Enim untuk membuatkan semacam baliho ataupun alat lain untuk sarana sosialisasi. " Minimal untuk karyawannya sendiri, sehinggga semua tepat sasaran," jelasnya.
Menurutnya, ada tiga poin yang disampaikan dalam sosialisasi, pertama adalah waktu pencoblosan, kedua jenis surat suara yang ada lima dan tata cara pencoblosan. "Tiga poin penting itu harus tersampaikan dalam sosialisasi, tinggal cara penyampaiannya saja agar partisipasi meningkat," ulasnya.
Dijelaskannya, ada dua hal yang membuat partisipasi politik menurun, pertama kurang pedulinya masyarakat dan masih bingung terhadap para calon yang akan dicoblos. "Dua hal itu pada dasarnya sudah diluar dari kewenangan KPU, tapi target kami partisipasi pemilih meningkat," tukasnya.(SN)
No comments:
Post a Comment