Salah satunya Pengrajin Batu Bata milik Febrianto (30) warga Rt.06 Rw.01 Kelurahan Sukaraja Kecamatan Prabumulih Selatan Kota Prabumilh, sabtu (9/2/19)
Pria yang kesehariannya bekerja sebagai pencetak batu bata itu mengeluh karena cuaca saat ini yang selalu hujan dan menyebabkan produksi batu bata miliknya menurun drastis
“Biasanya kita bisa cetak 500 hingga 1000 buah perharinya, tapi sekarang kita belum berani cetak sebanyak itu karena susah untuk dikeringkan” ucap Febri yang memiliki 5 orang karyawan itu
Cuaca yang sering hujan menjadi salah satu pertimbangan bagi pengrajin batu bata karena proses pengeringan membutuhkan waktu yang lama sebelum memasuki tahap pembakaran hingga bisa dipasarkan ke konsumen
“kalo hujan terus seperti ini pengeringan batu cukup lama sekitar satu minggu, baru bisa dibakar”
Ayah dari dua orang anak ini mengatakan saat ini sudah banyak pelanggan yang memesan batu miliknya namun hingga kini dirinya belum bisa memenuhi permintaan pelanggan dengan cepat
“kita kewalahan pak, pesanan sudah banyak produksi terhambat hujan, kalo harga normal Rp.700/ buah tapi” jelasnya
No comments:
Post a Comment