Antisipasi Cacar Monyet, Dinkes Prabumulih Sebar Informasi ke Seluruh Layanan Kesehatan

PRABUMULIH--Meskipun penyakit monkeypox atau cacar monyet belum masuk Indonesia, namun sejumlah antisipasi dan pencegahan telah dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Prabumulih. 

Dinas Kesehatan dr H Happy Tedjo Sumali MPh melalui dr Hj Hesti Widyaningsih MM mengatakan pihaknya sudah menyebar informasi ke semua layanan kesehatan seperti rumah sakit dan puskesmas tentang kewaspadaan importasi penyakit monkeypox atau cacar monyet. 

"Ini juga menindaklanjuti surat yang telah dilayangkan oleh Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan ke seluruh kabupaten kota yang ada di Indonesia," ujar Hesti, Jumat (17/5). 

Apalagi, kata Hesti, letak kota Prabumulih sebagai perlintasan tentunya banyak para pekerja asal sumsel diluar negeri maupun di batam yang melintas disini saat hendak pulang ke kampung halaman.

"Memang belum ada di Indonesia, tapi harus tetap diwaspadai," ungkapnya.

Hesti menjelaskan gejala monkeypox mirip dengan cacar namun lebih ringan. Adapun gejala yang dialami oleh si penderita berupa demam, sakit kepala, pembesaran getah bening, nyeri punggung, nyeri otot dan lemas. 

"Ruam pada kulit, wajah yang kemudian menyebar ke bagian tubuh lainnya," terangnya. 

Penularan penyakit monkeypox ini melalui hewan pengerat yang mengandung virus monkeypox. Penularan terjadi melalui gigitan, cakaran, kontak langsung dengan darah atau memakan daging yang tidak dimasak dengan benar.

"Virus Monkeyfox sebagian besar ditularkan kemanusia dari berbagai binatang liar seperti tikus, dan primata (kera)," tuturnya sembari menambahkan tikus hutan dan tupai menjadi penyebab terbesar penularan virus.
Share:

No comments:

Post a Comment


Youtube SiniNews

Facebook SINI News

Followers

Subscribers


Postingan Populer

Blog Archive

Comments

Berita Utama

sitemap

Recent Posts