PALI--Seolah tidak mengindahkan himbauan kepala Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) Zainul yang melarang siswa melakukan aksi corat coret baju seragam serta lalukan konvoi kendaraan bermotor usai pengumuman kelulusan, puluhan siswa terlihat berkumpul di lapangan Gelora Komplek Pertamina Pendopo dengan asiknya saling menyemprotkan cat ke baju seragam dan rambut mereka.
Bukan hanya di lapangan Gelora Kecamatan Talang Ubi saja, dari informasi media ini, di Kecamatan Tanah Abang, Abab dan Penukal juga terjadi hal sama, tetapi jumlahnya tidak seramai Tahun-tahun sebelumnya.
Padahal, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol.PP) Kabupaten PALI terus lakukan patroli di seluruh kecamatan untuk menghalau siswa yang lakukan aksi corat coret tersebut. Namun, ketika pasukan Satpol.PP PALI datang mereka (siswa) kocar kacir menghindari patroli Satpol.PP.
Tetapi saat Satpol.PP tidak tampak lagi, siswa kembali berkumpul melanjutkan aksi yang dinilai kurang terpuji itu.
"Susah juga untuk menghapus kebiasaan itu, tetapi dibanding tahun sebelumnya, aksi corat coret sudah semakin berkurang, hanya ada puluhan siswa yang masih membandel," ungkap Firdaus, salahsatu warga Talang Ubi, Rabu (8/5).
Dikatakan juga Jefri, pedagang disekitar lapangan Gelora bahwa aksi tersebut memang tidak mengganggu ketertiban umum, hanya saja tidak pantas dilakukan seorang pelajar yang telah didik tatakrama serta budi pekerti.
"Memang seharusnya merayakan kelulusan dengan cara yang sopan atau yang bermanfaat bagi orang lain. Dari pada di corat coret lebih baik disumbangkan seperti arahan kepala MKKS," katanya.
Terpisah, Plt Kepala Satpol.PP PALI, Zulkopli SH bahwa pihaknya sejak pagi berkeliling lakukan patroli meminimalisir aksi corat coret serta aksi vandalisme.
"Anggota kita dibagi beberapa tim untuk patroli disetiap kecamatan. Kalau pun masih ada aksi itu, pelajar yang membandel tersebut melakukannya kucing-kucingan dengan anggota kita," terangnya.
Bukan hanya di lapangan Gelora Kecamatan Talang Ubi saja, dari informasi media ini, di Kecamatan Tanah Abang, Abab dan Penukal juga terjadi hal sama, tetapi jumlahnya tidak seramai Tahun-tahun sebelumnya.
Padahal, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol.PP) Kabupaten PALI terus lakukan patroli di seluruh kecamatan untuk menghalau siswa yang lakukan aksi corat coret tersebut. Namun, ketika pasukan Satpol.PP PALI datang mereka (siswa) kocar kacir menghindari patroli Satpol.PP.
Tetapi saat Satpol.PP tidak tampak lagi, siswa kembali berkumpul melanjutkan aksi yang dinilai kurang terpuji itu.
"Susah juga untuk menghapus kebiasaan itu, tetapi dibanding tahun sebelumnya, aksi corat coret sudah semakin berkurang, hanya ada puluhan siswa yang masih membandel," ungkap Firdaus, salahsatu warga Talang Ubi, Rabu (8/5).
Dikatakan juga Jefri, pedagang disekitar lapangan Gelora bahwa aksi tersebut memang tidak mengganggu ketertiban umum, hanya saja tidak pantas dilakukan seorang pelajar yang telah didik tatakrama serta budi pekerti.
"Memang seharusnya merayakan kelulusan dengan cara yang sopan atau yang bermanfaat bagi orang lain. Dari pada di corat coret lebih baik disumbangkan seperti arahan kepala MKKS," katanya.
Terpisah, Plt Kepala Satpol.PP PALI, Zulkopli SH bahwa pihaknya sejak pagi berkeliling lakukan patroli meminimalisir aksi corat coret serta aksi vandalisme.
"Anggota kita dibagi beberapa tim untuk patroli disetiap kecamatan. Kalau pun masih ada aksi itu, pelajar yang membandel tersebut melakukannya kucing-kucingan dengan anggota kita," terangnya.
No comments:
Post a Comment