Normalisasi Sungai Air Itam Malah Tuai Keluhan Pencari Ikan


PALI, SININews.com - Selain disoal karena pekerjaannya tidak sesui keinginan masyarakat, warga Desa Air Itam Kecamatan Penukal Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) terutama yang berprofesi sebagai pencari ikan, juga mengeluhkan kesulitan untuk menempuh sungai Batanghari yang membentang di desa tersebut menggunakan perahu atau sampan pasca dinormalisasi. 

Imbasnya, penghasilannya jauh berkurang lantaran sampan yang dikayuhnya hanya bisa menjangkau beberapa puluh meter saja dari jembatan desanya. 

Padahal pembangunan normalisasi yang seyogyanya untuk mengatasi banjir, dimana dikerjakan tahun 2018 lalu itu malah mengundang banyak keluhan. 

"Normalisasi ini tidak sesuai harapan pak, sebelum dikerjakan, perahu atau sampan bahkan yang berukuran besar bisa bersandar dibawah jembatan. Tetapi setelah dikerjakan, bukannya mengatasi masalah, malah nambah masalah, karena yang dikeruk hanya pinggiran sungai, sementara tengahnya masih dangkal. Akibat sulit dilalui, penghasilan kami pun menurun," ujar Zulkifli, salah satu warga pencari ikan, Minggu (4/8).

Zulkipli berharap agar pemerintah Kabupaten PALI untuk segera mengerjakan kembali normalisasi itu aktivitas warga yang berprofesi seperti dirinya bisa lancar. 

"Sungai ini sumber penghidupan kami, tetapi kalau seperti ini, kami susah untuk mencari ikan. Terlebih bukan hanya dangkal, namun sampah dan batang kayu besar yang berserakan ditengah sungai kerap menjadi penghalang jaring kami untuk menangkap ikan," terangnya. 

Kekecewaan sama disampaikan Hata, pencari ikan lainnya. Pria yang sudah lama bergelut di Sungai Batanghari tersebut mengaku bahwa pekerjaan normalisasi itu dinilainya berantakan. 

"Sungai masih banyak sampah dan dangkal, ini merugikan kami sebagai pencari ikan. Tengah sungai belum dikeruk dan walaupun begitu pelaksana pekerjaan sudah menyatakan selesai padalah masih banyak yang belum dikerjakan," kata Hata. 

Sementara itu, Waren, Kepala Desa Persiapan Air Itam Selatan mengharapkan Kejaksaan Negeri PALI untuk terjun kelapangan dan memeriksa pihak terkait, karena proyek yang telah lewat masa perawatannya itu kental dengan penyalahgunaan. 

"Ada indikasi penyelewengan, karena kami menilai dengan anggaran saat itu lebih kurang Rp 4 M, hasilnya mengecewakan. Untuk itu, kami berharap pihak Kejari menindaklanjuti laporan kami dan segera mengusut tuntas persoalan ini," tandas Waren. 

Sebelumnya diberitakan bahwa menyikapi persoalan itu, Etty Murniaty telah menerjunkan PPTK pekerjaan tersebut dan pihak Kejari juga telah menerima laporan dari masyarakat akan keluhan hasil pekerjaan normalisasi sungai Batanghari Desa Air Itam, serta pihak Kejari menyatakan bakal segera turun tangan.(sn)
Share:

No comments:

Post a Comment


Youtube SiniNews

Facebook SINI News

Followers

Subscribers

Postingan Populer

Blog Archive

Comments

Berita Utama

sitemap

Recent Posts