MUARA ENIM, SININEWS.COM - Semakin meluasnya dampak kebakaran hutan khusanya saat pembukaan lahan saat ini tetap menjadi perhatian pihak kepolisian. Pihak Polres Muara Enim saat ini masih terus melalukan penyelidikan terkait pelaku pembakaran.
Kapolres Muara Enim, AKBP Afner Juwono, melalui Kabag Opsnya, Kompol Irwan Andeta, ketika dikonfirmasi awak media mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan pelaku pembakaran hutan dan lahan tersebut.
“Sampai saat ini kita belum bisa menetapkan siapa identitas pelaku pembakaran lahan. Karena kita kesulitan bukti maupun saksi yang mengetahui pelaku pembakar lahan tersebut,” jelas Irwan saat dihubungi awak media melalui ponselnya, Rabu (21/8).
Menurutnya, lahan tersebut diketahui terkabar setelah kejadian dan tak ada saksi yang mengetahui siapa pembakarnya. “Saat ini lagi mendalami siapa pemilik lahan yang terbakar tersebut,” tegasnya.
Dijelaskannya, pihaknya terus berupaya melakukan pemadaman terhadap lahan yang terbakar maupun melakukan pencegahan dengan melakukan patroli Karhutla personil gabungan Polres dan Polsek.
Petugas gabungan melakukan patroli ke kawasan lahan dan hutan untuk melihat titik api. Kemudian memberikan himbauan kepada masyaraka agar tidak melakukan membakar lahan untuk membuka kebun.
Dijelaskannya, pihaknya telah menyiapkan 10 tim gabungan di setiap kecamatan yang rawan terjadinya kebakaran hutan dan lahan. Sebanyak 10 tim gabungan yang dibentuk, lanjutnya dibagi ke dalam dua kelompok.
Sebanyak 5 tim melakukan pengawasan rawan kebakaran hutan dan kebakaran di kecamatan yang ada di wilayah Muara Enim. Yakni Kecamatan Sungai Rotan, Gelumbang, Rambang Niru, Kelekar dan Gunung Megang.
Sedangkan lima tim lagi melakukan pengawasan di kecamatan rawan Karhutla di wilayah Kabupaten PALI. Yakni Kecamatan Penukal, Penukal Utara, Talang Ubi, Abab dan Tanah Abang.
“Data yang sudah kami terima lahan yang terbakar saat ini sekitar 6,5 hektar terjad di Kecamatan Sungai Rotan, Kabupaten Muara Enim dan seluas 10 hektar di kawasan perkebunan kelapa sawit PT LKK di Kecamatan Penukal Utara, Kabupaten PALI,” jelasnya.
Kapolres Muara Enim, AKBP Afner Juwono, melalui Kabag Opsnya, Kompol Irwan Andeta, ketika dikonfirmasi awak media mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan pelaku pembakaran hutan dan lahan tersebut.
“Sampai saat ini kita belum bisa menetapkan siapa identitas pelaku pembakaran lahan. Karena kita kesulitan bukti maupun saksi yang mengetahui pelaku pembakar lahan tersebut,” jelas Irwan saat dihubungi awak media melalui ponselnya, Rabu (21/8).
Menurutnya, lahan tersebut diketahui terkabar setelah kejadian dan tak ada saksi yang mengetahui siapa pembakarnya. “Saat ini lagi mendalami siapa pemilik lahan yang terbakar tersebut,” tegasnya.
Dijelaskannya, pihaknya terus berupaya melakukan pemadaman terhadap lahan yang terbakar maupun melakukan pencegahan dengan melakukan patroli Karhutla personil gabungan Polres dan Polsek.
Petugas gabungan melakukan patroli ke kawasan lahan dan hutan untuk melihat titik api. Kemudian memberikan himbauan kepada masyaraka agar tidak melakukan membakar lahan untuk membuka kebun.
Dijelaskannya, pihaknya telah menyiapkan 10 tim gabungan di setiap kecamatan yang rawan terjadinya kebakaran hutan dan lahan. Sebanyak 10 tim gabungan yang dibentuk, lanjutnya dibagi ke dalam dua kelompok.
Sebanyak 5 tim melakukan pengawasan rawan kebakaran hutan dan kebakaran di kecamatan yang ada di wilayah Muara Enim. Yakni Kecamatan Sungai Rotan, Gelumbang, Rambang Niru, Kelekar dan Gunung Megang.
Sedangkan lima tim lagi melakukan pengawasan di kecamatan rawan Karhutla di wilayah Kabupaten PALI. Yakni Kecamatan Penukal, Penukal Utara, Talang Ubi, Abab dan Tanah Abang.
“Data yang sudah kami terima lahan yang terbakar saat ini sekitar 6,5 hektar terjad di Kecamatan Sungai Rotan, Kabupaten Muara Enim dan seluas 10 hektar di kawasan perkebunan kelapa sawit PT LKK di Kecamatan Penukal Utara, Kabupaten PALI,” jelasnya.
No comments:
Post a Comment