PALI, SININEWS.COM -- Terjadinya perubahan warna air Sungai Lematang yang sering timbul akhir-akhir ini dan menuai permasalahan serta keluhan warga yang berada di bantaran sungai tersebut, membuat tokoh muda Lematang Aka Cholik Darlin angkat bicara.
Diungkapkan Aka Cholik, bahwa sejak berdirinya PT TEL, perusahaan pengolahan kayu yang beroperasi di wilayah Kabupaten Muara Enim, masalah bau menyengat dan warna air Lematang keruh kerap timbul, terlebih saat musim kemarau.
"PT TEL terindikasi menjadi penyebab tercemarnya sungai Lematang. Dalam waktu dekat ini, Fakar Lematang bakal bawa kasus ini ke Kementerian Lingkungan Hidup (LH) RI dan akan bawa sampel airnya ke laboratorium," tandas aktivis muda Lematang itu, Senin (28/10).
Langkah tegas tersebut diungkapkan Aka Cholik karena masalah tersebut sudah sering disampaikan secara tertulis maupun melalui delegasi di DPRD, baik Kabupaten dan Provinsi, namun saat ini masih belum terjawab.
"Secara kasat mata, jelas itu pencemaran. Terbukti dengan kurangnya ikan di sungai, matinya pohon pisang, hambarnya rasa durian serta buah-buahan lainya. Untuk itu, Fakar Lematang ambil langkah tegas agar masalah itu bisa selesai dan masyarakat kembali menikmati air sungai Lematang dengan aman dan sehat," tukasnya.
Ditegaskan Aka Cholik bahwa kasus tersebut bakal dikawal sampai tuntas. "Imbas masalah ini warga yang ada di Kecamatan Tanah Abang Kabupaten PALI, sedangkan manfaat keberadaan perusahaan itu tidak ada. Sekali lagi kami tegaskan bahwa masalah ini harus tuntas," pungkasnya.
Diketahui sebelumnya bahwa kondisi air sungai Lematang yang keruh dan bau sudah dialami sejak dua bulan terakhir. Warga yang menggunakan air tersebut untuk keperluan cuci dan mandi mengeluhkan gatal-gatal pasca mandi di sungai Lematang.
Menyikapi masalah itu, Dinas LH Kabupaten PALI bakal segera turun kelapangan untuk mengecek kondisi air tersebut. (sn)
No comments:
Post a Comment