Kasus Stunting di PALI Masih Tinggi

Foto. Ilustrasi

PALI -- Kasus stunting di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) tercatat pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten PALI masih terbilang tinggi, yakni pada akhir tahun 2019 lalu, ada 286 kasus pertumbuhan tinggi badan Balita pendek dan 298 Balita sangat pendek.

Atas dasar itu, Pemkab PALI terus berupaya untuk menangani kasus stunting agar bisa ditekan.

"Stunting rata-rata dialami oleh anak Balita, faktor penyebabnya bukan hanya akibat kurangnya asupan gizi saja namun juga akibat dari sanitasi yang kurang baik, diare atau infeksi berkepanjangan, faktor lingkungan, tidak mengkonsumsi air bersih, faktor pendidikan orang tua dan pemberian makanan yang tidak tepat sesuai umur," beber Mudakir, Plt Kepala Dinkes PALI, belum lama ini.

Untuk menekan angka stunting di PALI, Mudakir menyebut tidak bisa dilakukan Dinkes sendiri, melainkan butuh kerjasama lintas sektoral.

"Dan juga penanganan stunting perlu proses. Jadi tidak serta merta dengan sekali pemberian obat atau makanan tambahan kasus tersebut selesai, namun butuh waktu. Disamping itu, perlu sosialisasi menyeluruh terhadap masyarakat," terangnya.

Upaya yang saat ini dilakukan, dikatakan Plt Kepala Dinkes PALI pihaknya selain berkoordinasi dengan instansi terkait juga bekerja sama dengan TP.PKK PALI dalam mengentaskan kasus stunting.

"Kita bagikan makanan tambahan secara rutin terhadap Balita juga petugas dilapangan lakukan sosialisasi dan pemahaman akan pentingnya asupan gizi serta memperhatikan lingkungan sekitar agar anak-anak di PALI terhindar dari stunting," pungkasnya. (sn/yogi)
Share:

No comments:

Post a Comment


Youtube SiniNews

Facebook SINI News

Followers

Subscribers

Postingan Populer

Blog Archive

Comments

Berita Utama

sitemap

Recent Posts