Sedih! Butuh Bantuan, 3 Bulan Sejak Lahir Febri tak Bisa Bawa Pulang Anak Kandungnya

Foto : Febrianto (27) memperlihatkan foto anaknya yang masih dirawat di Rumah Sakit dan tak bisa dijemput karena terkendala biaya persalinan selama 3 bulan 
PRABUMULIH, SININEWS.COM – Kelahiran seorang anak sangatlah ditunggu-tunggu oleh seorang ayah dan ibu tak terkecuali keluarga besarnya, mendambakan kehadiran sang buah hati merupakan impian setiap orang, ditengah hiruk-pikuk dunia, melonjaknya bahan pangan hingga mahalnya biaya berobat menjadikan keluarga Febrianto (27) warga Jalan Mat Kuri Rt.01 Rw 05 Kelurahan Muara Dua Kecamatan Prabumulih Timur ini tak berdaya ketika sang buah hati yang telah pantas melihat bumi namun tak diizinkan tinggal bersama kedua orang tuannya

Dilahirkan kebumi 23 September 2019 lalu Delfa Barqi Abbasy dan Dilfa Barqi Abbasy kedua putra kembar yang dilahirlkan dari rahim seorang ibu Yul Armi Kurniati (23) warga Kelurahan Tanjung Rambang Kecamatan RKT itu berharap besar untuk berkumpul dengan anaknya yang kini dipisahkan karena ekonomi

Kelahiran sang buah hati di Rumah Sakit swasta di Prabumulih itu dengan keadaan mengalami kelahiran Prematur atau Sepsis Neonatorum yang disebabkan oleh Virus dan Bakteri sehingga kedua bayi tersebut harus dirawat intensif hingga dilakukan Inkubator agar bisa bertahan hidup di luar rahim dan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. Hal tersebut menambah beban biaya perawatan seorang keluarga yang hanya bergantung dengan pekerjaan yang tak menentu

Febri, ayah Delfa dan Dilfa yang merupakan seorang buruh bangunan itu tak sanggup menahan sedih dan rindu kepada sang buah hati yang hingga kini tak bisa tinggal bersama selama sekitar 3 bulan lebih lamanya karena tak sanggup membayar besarnya biaya perawatan sang bayi yang mencapai hingga Rp.30 juta

Tak hanya itu sebulan usai dilahirkan kedunia Dilfa, sang kembar pun pamit untuk selamanya sebelum sempat berkumpul dengan keluarga besarnya. Rasa haru, sedih dan ke tak sanggupan ekonomi keluarganya menambah penatnya fikiran sang ayah yang hanya mengandalkan pekerjaan sebagai kuli bangunan

Hitungan bulan terus berjalan sampai saat ini sang bayi pun sudah mulai aktif belajar (merangkak) namun dirinya tak mengenal hangatnya pelukan ayah dan manisnya air susu ibu (asi) 

Seiringnya waktu terus berjalan keluraga Febri terus melakukan upaya untuk melunasi hutang perawatan sang anak yang sampai saat ini tinggal Rp.17 juta untuk mengambil anaknya

“waktu lalu ada hamba Allah yang bantu, dan dari lembaga sosial yayasan IMI Prabumulih juga ikut bantu kami pak dan kito harap ado Pemerintah biso bantu kami” ucapnya sedih seraya mengatakan dirinya membutuhkan uluran tangan dari para Dermawan untuk mempertemukan anaknya

Sementara itu, Nunung Damayanti Ketua Yayasan Insan Merdeka Indonesia (YIMI) Kota Prabumulih pihaknya terus melakukan komunikasi dengan lembaga dan instansi terkait untuk membantu Delfa sang bayi prematur untuk bertemu keluarganya

“sebelumnya kita sudah melakukan survei ke rumah orang tua bayi dan saat ini kami telah berupaya mencarikan donatur untuk meringankan beban keluarga Febri” ucapnya

Perlu diketahui, saat ini pihak rumah sakit telah memberikan jatuh tempoh tanggal 17 Januari mendatang jika dalam tempo tersebut pihak keluarga tidak bisa melunasi adminitrasi dengan sangat terpaksa Delfa Barqi Abbasy akan diserahkan ke rumah sakit untuk di Adopsi (sn1)

Share:

No comments:

Post a Comment


Youtube SiniNews

Facebook SINI News

Followers

Subscribers


Postingan Populer

Blog Archive

Comments

Berita Utama

sitemap

Recent Posts