2020, PTBA Targetkan Produksi 4% Batubara

MUARA ENIM, SININEWS.COM
Peningkatan hasil sebagai bentuk capaian pada tahun kedepan memang harus menjadi acuan dan target yang harus penihi. Hal ini juga yang dilakukan oleh PT Bukit Asam (PTBA) pada tahun 2020 mendatang. Peningkatan Produksi batubara pada perusahaan plat merah ini di tahun 2020 ditargetkan meningkat 4% dari tahun 2019 yakni menjadi 30,3 juta ton.

Hal ini dikatkaan Direktur Utama PTBA Arviyan Arifin dalam keterangan persnya usai pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan untuk Tahun Buku 2019 di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (10/6). 

Menurutnya, dari realisasi tahun sebelumnya angka 29,1 juta ton untuk produksi masih bisa ditingkatkan lagi . Selain itu, target angkutan pada tahun 2020 menjadi 27,5 juta ton atau meningkat 13% dari realisasi angkutan kereta api pada tahun 2019 sebesar 24,2 juta ton. 

“Sedangkan untuk volume penjualan batu bara tahun 2020, Perseroan menargetkan untuk meningkatkannya menjadi 29,9 juta ton yang terdiri dari penjualan batu bara domestik sebesar 21,6 jura ton dan penjualan batu bara ekspor sebesar 8,3 juta ton atau secara total sebesar 29,9 juta ton, meningkat 8% dari realisasi penjualan batu bara pada tahun 2019 sebesar 24,7 juta ton,” ujarnya.

Sementara itu, lanjut Arviyan, hilirisasi Batubara merupakan salah satu upaya pengembangan usaha hilirisasi/pengolahan batubara juga menjadi targetnya di tahun mendatang. PTBA bersama dengan para mitra strategis (potential offtaker, potential investor, dan pemilik teknologi gasifikasi batu bara), telah menandatangani dokumen-dokumen perjanjian kerjasama pada tahun 2019 yang kemudian mulai tahun 2020 dilanjutkan dengan tahap rancangan enjiniring lebih detil.

“Sedangkan pembangunan pabrik Coal To Chemicals masih dalam tahap persiapan. Setelah seluruh persyaratan prakonstruksi sudah dipenuhi maka pabrik ini ditargetkan mulai berproduksi komersial pada tahun 2025 dengan konsumsi batu bara sekitar 6 juta ton per tahun selama minimal 20 tahun.,” tambahnya.

Selain itu, Sinergi dengan BUMN Lain Untuk mendukung optimasi pengangkutan batu bara, PT Bukit Asam Tbk telah bekerjasama dengan PT Kereta Api Indonesia. Dan di awal tahun 2020 telah menyelesaikan pengembangan proyek angkutan batu bara jalur kereta api Tanjung Enim – Kertapati dengan kapasitas 5 juta ton/tahun, beserta pengembangan fasilitas Dermaga Kertapati. “Sedangkan untuk proyek angkutan batu bara jalur kereta api arah Tanjung Enim – Tarahan (Tarahan-I) menjadi 25 juta ton/tahun pada akhir tahun 2020,” tambahnya.

Sementara dalam rapat tahunan ini juga, PT Bukit Asam Tbk (PTBA), anggota Holding Industri Pertambangan BUMN MIND ID, PTBA membagikan dividen sebesar Rp 3,65 Triliun. Jumlah dividen tunai yang dibagikan ini merupakan 90 persen dari total laba bersih perusahaan tahun 2019 sebesar Rp 4,1 Triliun. 

Selain ditetapkannya pembagian dividen, melalui RUPS ini disetujui juga Laporan Tahunan Direksi mengenai Keadaan dan Jalannya Perseroan Selama Tahun Buku 2019, disahkannya Laporan Tahunan termasuk Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun Buku 2019; ditetapkannya Tantiem untuk Direksi Dan Dewan Komisaris Perseroan Tahun Buku 2019 dan Gaji/Honorarium Berikut Fasilitas Dan Tunjangan Lainnya Tahun Buku 2020.

Juga disetujuinya Penunjukan Kantor Akuntan Publik Untuk Mengaudit Laporan Keuangan Perseroan Dan Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan Tahun Buku 2020, dan Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan dalam rangka Penyesuaian dengan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2017.

Hasil RUPS juga menyetujui adanya perubahan susunan pengurus Perseroan diantaranya mengangkat Hadis Surya Palapa sebagai Direktur Operasi dan Produksi menggantikan Suryo Eko Hadianto. Selain itu, hasil RUPS mengangkat E. Piterdono HZ, Carlo Brix Tewu, dan Irwandy Arif sebagai komisaris menggantikan Robert Heri, Taufik Madjid, dan Soenggoel Pardamean Sitorus. Sedangkan, Andi Pahril Pawi diangkat sebagai komisaris independen menggantikan Heru Setyobudi Suprayogo. 

Sedangkan di tengah tren melemahnya harga batu bara, PT Bukit Asam Tbk mampu mencatatkan laba atas kinerja tahun sebesar Rp 4,1 Triliun dengan EBITDA sebesar Rp 6,4 Triliun. Perseroan berhasil mencatatkan kenaikan pendapatan dari Rp 21,2 Triliun menjadi Rp 21,8 Triliun atau sebesar 3% dari tahun sebelumnya. 

Pendapatan ini terdiri dari pendapatan penjualan batu bara domestik sebesar 57%, penjualan batu bara ekspor sebesar 41%, dan aktivitas lainnya sebesar 2% yang meliputi penjualan listrik, briket, minyak sawit mentah dan inti sawit, jasa kesehatan rumah sakit dan jasa sewa.Pencapaian laba dan pendapatan ini tentu didukung oleh kinerja operasional perusahaan yang mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. 

Pada tahun 2019, produksi batu bara perseroan mengalami kenaikan 10,2% dari tahun sebelumya atau naik menjadi 29,1 juta ton. Kapasitas angkutan batu bara juga mengalami kenaikan menjadi 24,2 juta ton atau naik 7,0% dari tahun 2018. Kenaikan produksi dan angkutan batu bara ini mendorong pula kenaikan penjualan batu bara. Sepanjang 2019.
Perseroan berhasil menjual batu bara sebesar 27,8 juta ton atau naik 13% dari tahun sebelumya. Kenaikan volume penjualan ini karena adanya ekspansi ke pasar-pasar potensial seperti Jepang, Hong Kong, Vietnam, Taiwan, dan Filipina serta keberhasilan dalam menambah pasar-pasar potensial baru seperti Australia, Thailand, Myanmar, dan Kamboja. 

Tak hanya mendorong penjualan ekspor ke negara-negara Asia, Perseroan juga menerapkan penjualan ekspor batu bara medium to high calorie ke premium market. Sepanjang 2019, Perseroan juga meraih sejumlah penghargaan bergengsi di antaranya Best Overall BUMN kategori Big Corporate dalam ajang Anugerah BUMN 2019, Juara 3 Annual Report Award 2019 kategori Private Listed Non Keuangan, Juara 1 Kategori Perusahaan Pelaksana Pemberdayaan Masyarakat Terbaik BUMN dalam ajang Indonesia Mining Associan Award, Indonesia Most Trusted Companies dalam Good Corporate Governance Award 2019, dan Juara 1 Bidang Kepatuhan PNBP Mineral dan Batubara kategori Wajib Bayar dengan Kontribusi PNBP Terbesar BUMN dalam Penghargaan Subroto 2019. 

Selain itu, pada 2019 Bukit Asam melakukan penjualan saham treasuri dari pembelian kembali saham periode tahun 2013-2015 sebanyak 649 juta saham yang dilaksanakan dalam beberapa tahap di antaranya penjualan saham treasuri pada 2 April 2019 sebanyak 63,17 juta lembar saham dengan harga Rp 4.220 per lembar saham, 8 Mei 2019 sebanyak 490,72 juta lembar saham dengan harga Rp 3.400 per lembar saham, dan 4 Desember 2019 sebanyak 96 juta saham dengan harga Rp 2.500 per lembar saham.
Share:

No comments:

Post a Comment


Youtube SiniNews

Facebook SINI News

Followers

Subscribers


Postingan Populer

Blog Archive

Comments

Berita Utama

sitemap

Recent Posts