Wabah covid-19, tak menyurutkan masyarakat untuk mengurus akte kelahiran di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil)
Bahkan, dari laporan bulai Mei ini peningkatan pembuatan akte kelahiran meningkat hingga 73,68 persen. “Dan alhamdulillah itu sejak covid diurus secara online, melalui whatsapp,” kata Kepala Dinas Kependukan dan Pencatatan Sipil Hariyadi SH MM.
Haryadi menuturkan, pelayanan yang dilakukan secara online sudah banyak digunakan oleh masyarakat. “Meskipun memang masih ada yang belum mengerti, karena ada yang tidak punya WA,” ujarnya.
Sementara Kabid Pelayanan Catatan Sipil Rivan Iswandi SE melalui Kasi Pencatatan Kelahiran Ahmad Ricky SSos menerangkan, awal tahun lalu permohonan akte kelahiran hanya 69,52 persen. “Sekarang setiap bulan naik terus, hanya sempat turun pas awal corona dulu sekitar bulan Maret yakni 67,84 persen,” tuturnya mengatakan per hari sekitar 30 berkas akte kelahiran masuk ke capil yang didominasi kepengurusan online.
Ricky menyampaikan, permohonan akte tersebut termasuk akte kelahiran terlambat. “Tapi lebih banyak akte kelahiran yang 0 bulan, yang terlambat itu mereka yang akan umroh,” bebernya mengatakan kesadaran masyarakat akan pentingnya akte kelahiran terus meningkat terutama untuk kepentingan sekolah.
Lebih lanjut ia menyamapaikan, meski secara online. Akte kelahiran tetap dikeluarkan dengan waktu paling cepat 1 hari dan paling lambat 2 hari. “Asalkan tidak ada kendala, seperti mati lampu,” tukasnya.
Bahkan, dari laporan bulai Mei ini peningkatan pembuatan akte kelahiran meningkat hingga 73,68 persen. “Dan alhamdulillah itu sejak covid diurus secara online, melalui whatsapp,” kata Kepala Dinas Kependukan dan Pencatatan Sipil Hariyadi SH MM.
Haryadi menuturkan, pelayanan yang dilakukan secara online sudah banyak digunakan oleh masyarakat. “Meskipun memang masih ada yang belum mengerti, karena ada yang tidak punya WA,” ujarnya.
Sementara Kabid Pelayanan Catatan Sipil Rivan Iswandi SE melalui Kasi Pencatatan Kelahiran Ahmad Ricky SSos menerangkan, awal tahun lalu permohonan akte kelahiran hanya 69,52 persen. “Sekarang setiap bulan naik terus, hanya sempat turun pas awal corona dulu sekitar bulan Maret yakni 67,84 persen,” tuturnya mengatakan per hari sekitar 30 berkas akte kelahiran masuk ke capil yang didominasi kepengurusan online.
Ricky menyampaikan, permohonan akte tersebut termasuk akte kelahiran terlambat. “Tapi lebih banyak akte kelahiran yang 0 bulan, yang terlambat itu mereka yang akan umroh,” bebernya mengatakan kesadaran masyarakat akan pentingnya akte kelahiran terus meningkat terutama untuk kepentingan sekolah.
Lebih lanjut ia menyamapaikan, meski secara online. Akte kelahiran tetap dikeluarkan dengan waktu paling cepat 1 hari dan paling lambat 2 hari. “Asalkan tidak ada kendala, seperti mati lampu,” tukasnya.
No comments:
Post a Comment